Istri Kecilku Sudah Dewasa

Mematuhi Kakak Po



Mematuhi Kakak Po

2Liuli Guoguo mengembungkan pipinya, "Sejak aku sudah dewasa. Karena itu, sekarang aku sangat berpengetahuan"     

Setelah meletakkan bola yang berubah warna, Liuli Guoguo mendorong lengan panjang Xuanyuan Pofan di lehernya. Dia meraih telapak tangannya yang besar, dan membawanya ke ruangan yang didedikasikan untuk menempatkan busur dan anak panah.     

"Kakak Po, keponakan kecilmu adalah gadis kecil yang pandai berkuda, memanah, dan berkelahi. Dia tidak suka menari. Kenapa kamu tidak memberinya hadiah sesuai dengan kepribadiannya?" Liuli Guoguo berkata dengan mulut kecilnya dan menuju ke ruang busur dan anak panah, dengan menyeret telapak tangan besar Xuanyuan Pofan.     

Di ruangan ini, terdapat ratusan busur dan anak panah unik dengan pengerjaan yang sangat indah. Beberapa di antaranya unik, dan satu-satunya yang ada di dunia ini.     

Kadang-kadang, ketika pengawal melakukan pelayanan yang baik atau melakukan tugas yang baik. Xuanyuan Pofan akan selalu menghadiahi mereka dengan senjata yang bagus. Busur dan anak panah adalah salah satunya.     

"Bagaimana jika dia menyakitimu?"     

Siapa yang tahu, saat Liuli Guoguo baru saja bicara, pria yang memegang tangannya tiba-tiba mengucapkan kalimat seperti itu, dan alisnya yang tebal sedikit mengernyit.     

Liuli Guoguo bertengkar dengan keponakannya saat itu. Meskipun ketika guru menjelaskan situasinya kepadanya, demi Wen Yiwen, dia sengaja menghindari yang penting. Namun, Xuanyuan Pofan masih marah karena Wen Yiwen menggunakan busurnya, dan mengarahkan panah pada Liuli Guoguo.     

Saat ini, Liuli Guoguo tidak peduli sama sekali, karena dia tetap ingin mengirim busur dan anak panah sebagai hadiah pada Wen Yiwen. Tentu saja Xuanyuan Pofan tiba-tiba menjadi tidak senang.     

"Menyakitiku?"     

Liuli Guoguo tidak bereaksi untuk sesaat. Apa yang ingin diungkapkan oleh kakak Po? batinnya. Dia tertegun dan menatap Xuanyuan Pofan untuk beberapa saat, sebelum dia bereaksi.     

Tangan kecil itu dengan cepat memeluk lengan Xuanyuan Pofan dan berkata kepadanya dengan manis, "Oh, Kakak Po, sudah berapa lama kejadian itu? Setelah kejadian itu, selain hanya menatapku dan terkadang memarahiku, dia sering menghindariku."      

"Bahkan, dia cemas kalau aku terlalu takut, jadi dia tidak berani menggunakan busur dan anak panah lagi padaku. Lalu, kelinci kecil cantik ada di ruang sihirku, bagaimana dia berani menggangguku lagi?" Liuli Guoguo memeluk lengan Xuanyuan Pofan, sambil meletakkan beban tubuhnya dengan lembut ke tubuh Xuanyuan Pofan.     

"Kalau begitu, berikan yang itu."     

Xuanyuan Pofan juga berpikir begitu. Karena pada usia Liuli Guoguo ini, dia dapat mengendalikan binatang sihir dengan santai.     

Jika bukan karena keberanian keponakan kecil itu, dan semua orang takut pada kelinci warna-warni milik Liuli Guoguo. Jadi dia tidak akan berani mengganggunya. Bahkan jika gadis itu tidak memberikannya, kediaman jenderal tidak akan kekurangan busur dan anak panah yang bagus. Jadi lebih baik untuk memberinya busur secara acak.     

Liuli Guoguo mengikuti tatapan Xuanyuan Pofan. Pria itu menunjuk busur dan anak panah kecil, seperti mainan untuk anak berusia tiga tahun, dan terlihat sangat lucu. Dia lalu tidak bisa menahan tawa dan berkata, "Kakak Po, jangan terlalu pelit dan picik."     

Xuanyuan Pofan menarik-narik telinga kecil Liuli Guoguo, "Itu hanya hadiah ulang tahun. Berikan saja sesukamu. Tidak perlu repot-repot. Jika kamu ingin memberikannya, berikan saja yang itu, dan lupakan sisanya."     

Bukan karena Xuanyuan Pofan enggan untuk memberikan busur lain, tetapi dia masih marah. Sebab, siapa yang menyuruh Wen Yiwen menganggu Liuli Guoguo sebelumnya. Karena sebenarnya, Xuanyuan Pofan adalah orang yang lebih picik dari siapa pun selain dalam hal Liuli Guoguo.     

"..."     

Liuli Guoguo tidak berani membantah lagi. Lalu dia memeluk lengan Xuanyuan Pofan dan mengangguk. "Ya, Ya. Aku terlalu repot-repot, tapi aku ingin menjadi bibi yang baik untuk keponakanku demi nama baikmu. Apa aku tidak boleh melakukannya?"      

"Baiklah, mari kita berikan yang itu. Bagaimanapun, busur dan anak panahnya kecil, tetapi pengerjaannya jauh lebih halus daripada busur dan anak panah biasa. Kepala busur biru muda juga sangat indah. Ada juga sepotong bulu burung yang lucu. Kalau begitu aku akan mengambilnya. Aku akan mematuhi Kakak Po."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.