Istri Kecilku Sudah Dewasa

Pergi ke Penjara untuk Mencari Ayahmu



Pergi ke Penjara untuk Mencari Ayahmu

2Pengawal kelima bergumam dengan wajah kaku. Tangan besarnya mengangkat sumpit, mengangkat mangkuknya, dan mulai memakan nasinya.     

Kemarin malam, saat dia membawa Maomao Cong kembali ke paviliun bunga, ibunya sangat senang hingga dia hampir pingsan. Dia terus menangis hingga matanya memerah dan sangat berterima kasih pada tuan dan nyonya kecil, serta pada dirinya.     

Dia awalnya ingin mengantarkannya, dan lalu segera pergi dengan sekotak kristal jiwa. Tapi, dia dipaksa tinggal oleh ibu Maomao Cong. Akhirnya, pengawal kelima tinggal hingga sekarang. Dia berada di paviliun bunga dan beberapa kali makan masakan ibu Maomao Cong.     

"Ibu, kamu juga cepatlah makan~"     

Maomao Cong menarik lengan baju ibunya dan juga mengambilkan sepotong daging untuk Mao Qiangwei.     

Mao Qiangwei bergumam lembut dan memegang bagian belakang kepala Maomao Cong. Melihat Maomao Cong duduk tegak di depannya sekarang, dia tak bisa menahan matanya menjadi merah. Dia sama sekali tidak menyangka bisa melihat putri kesayangannya secepat ini.     

Meskipun dia tidak punya koneksi di istana, dan lokasi Penglaizhou juga sangat jauh dari ibu kota. Dia masih memakai uangnya untuk mengirim orang agar pergi ke ibu kota berkali-kali, untuk mengecek situasinya dan mencari koneksi.      

Namun, setiap kali dia mengeluarkan uang, tak ada hasil yang ia dapat. Dia tak mendapat berita apa pun tentang putri kesayangannya. Bahkan dia tidak tahu apakah Maomao Cong hidup dengan baik di istana ataukah dia ditindas di sana.     

Ketika Mao Qiangwei sudah tidak bisa menahan diri memikirkan putri kesayangannya, dan sudah bersiap menjual paviliun bunga untuk pergi ke ibu kota. Tanpa diduga, pengawal Raja Huayou mengirimkan putrinya ke depan pintunya. Betapa mengejutkan dan mengagetkannya hal itu.     

Pengawal kelima selalu pendiam dan tidak banyak berbicara. Pada saat ini, ketika menghadapi Mao Qiangwei dan Maomao Cong, ibu dan anak ini, dia tidak tahu harus berkata apa. Makanan ini sama seperti dua makanan sebelumnya. Dia makan dalam diam, mendengarkan Mao Qiangwei dan Maomao Cong berbicara, dan sesekali menjawab dengan gumaman 'ah', 'oh', dan 'hm'.     

Setelah makan, Maomao Cong membereskan piring dan alat makan di meja makan. Pengawal kelima tiba-tiba menghampiri Maomao Cong dan bertanya, "Ayahmu ada di penjara Yamen?"     

"..."     

Maomao Cong terkejut untuk sesaat. Dia tidak menyangka paman pengawal kelima akan peduli pada ayahnya. Masalah ini, dia hanya mendengar sekilas dari ibunya ketika menyebutkannya di dapur. Tapi, paman pengawal kelima mendengarnya juga ternyata.     

Maomao Cong mengangguk kepada pengawal kelima, "Ya. Ayahku berhutang banyak karena taruhan, dan dia tidak bisa membayarnya. Dia lalu menjualku. Ibuku sangat membencinya, dan jelas tidak akan pernah membayarkan hutangnya. Jadi dia dipukuli oleh orang-orang itu dan dimasukkan ke penjara Yamen."     

Maomao Cong mengingat kembali kejadian saat dia dijual oleh ayahnya. Meskipun pada saat itu ayahnya menangis, berlutut, dan meminta maaf padanya, lalu berkata berkata bahwa dia pasti akan menebusnya saat dia sudah bisa mendapatkan uang lagi. Tapi, pada detik ayahnya menjualnya, dia sudah tidak memiliki perasaan apapun padanya.     

Hanya saja, ayahnya sudah memberikan masa kecil yang menyenangkan untuknya dan juga sudah merawatnya sejak kecil hingga besar. Sebelum ayahnya ketagihan judi, dia sangat baik padanya dan ibunya.     

Dulu dia adalah permata berharga ayahnya, dan hati mereka selalu terikat. Jadi, saat dia mendengar ibunya mengatakan bahwa ayahnya dipukuli dan dimasukkan ke penjara, Maomao Cong merasa ada yang mengganjal di tenggorokannya dan dia tidak bisa mengucapkan apa-apa.     

Pengawal kelima tidak suka bicara bertele-tele dan juga tidak bisa bicara bertele-tele. Apa yang ada dipikirannya, pasti dia akan langsung mengatakannya, "Ayo, pergi ke penjara untuk mencari ayahmu."     

"Ah?" Maomao Cong tercengang, dan piring yang ada di tangannya hampir jatuh ke lantai.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.