Kamu Pasti Akan Suka
Kamu Pasti Akan Suka
Setelah mengendus beberapa saat, Liuli Guoguo mengusap dagunya. Bibir merah mudanya terbuka dan berkata, "Kakak Po, aku tebak, teh yang hari ini kamu minum adalah teh pembersih telinga terkenal dari kota Shen, daerah Pushui. Teh ini punya efek untuk membersihkan telinga! Jika aku tidak salah, kota Shen, daerah Pushui adalah kampung halaman Maomao Cong…"
Ketika membicarakan Maomao Cong, Liuli Guoguo langsung mengingat masalah mengantarkannya pulang, dan bergumam, "Pengawal kelima ini juga benar-benar… Semua diberikan ke pengawal kedua belas. katanya sudah mengantarkan Maomao Cong kembali ke rumah dengan selamat, tapi kenapa belum kembali? Aku kan ingin menanyakan tentang kondisi Maomao Cong."
Xuanyuan Pofan tidak mengatakan apa-apa. Tapi dia berbalik dan memeluk Liuli Guoguo, lalu mengambil cangkir safir kecil dari tatakan teh. Dia menggulung lengan bajunya dan menuangkan teh, lalu memberi Liuli Guoguo secangkir teh hangat.
Liuli Guoguo melirik beberapa lembar daun teh yang mengambang di atas cangkir. Dia mengangkat cangkir dengan tangan kecilnya, menyesapnya pelan, menikmati tehnya sambil menyipitkan mata. Setelah itu dia menggelengkan kepalanya, "Hmm, tehnya enak~~"
Melihat ekspresi si kecil di tangannya yang sangat menikmati tehnya, bibir Xuanyuan Pofan tersenyum. Namun, detik berikutnya…
Si kecil bergumam 'eh', lalu bertanya dengan suara manis, "Kakak Po, kenapa ada retakan besar di meja ini?"
***
Kota Penglaizhou,
Di sebuah paviliun bunga terkenal, seorang pria tinggi berwajah kotak berpakaian putih duduk di kursi dengan ekspresi kaku. Di depannya, duduk seorang gadis dengan mata cerah dan wajah kecil. Umurnya kurang lebih tiga belas atau empat belas tahun. Di antara gadis kecil dan pria itu, duduk seorang wanita paruh baya yang temperamental.
"Tuan pengawal, paviliun bunga sangat sederhana, teh dan makanannya juga sederhana, pelayannya juga biasa saja. Mohon Tuan pengawal jangan tidak menyukainya." Mao Qingwei, ibu Maomao Cong, berdiri dan memberi pengawal minuman yang direbus dengan bunga mawar. Dia berkata dengan gugup pada pengawal.
Mao Qiangwei sekarang sudah bukan orang dari keluarga pejabat tinggi, dan sudah tidak memiliki status apa-apa. Beberapa nona-nona muda bangsawan yang dulu menganggapnya seperti saudara sendiri, sudah berhenti berhubungan dengan Maomao Cong sejak ayahnya dipenjara. Beberapa kenalan juga sudah memutuskan kontak.
Tapi, saat dia kembali ke paviliun bunga yang sudah dia jual, bisnis paviliun bunga masih berkembang dengan baik, dan masih menjadi paviliun terbaik di kota.
Keuntungan paviliun bunga cukup bagus. Sebagian dari pendapatan akan dikirimkan ke ayah ibu dari ayah Maomao Cong, dan ayah ibu dari Mao Qiangwei yang ada di kampung halaman. Dan sebagian besar akan digunakan untuk membeli koneksi, untuk menyelamatkan Maomao Cong dari istana, dan masih ada juga uang cadangan.
Pengawal kelima lah yang membawa Maomao Cong kembali ke paviliun bunga. Jadi setelah dia meninggalkan pengawal kelima, dia segera pergi ke pasar untuk membeli banyak ayam, ikan, dan bebek. Sekarang di atas meja, penuh dengan hidangan. Baginya dan Maomao Cong, ini sudah bukan lagi makanan sederhana.
Tapi, dia takut kalau pengawal Raja Huayou akan tidak menyukainya. Sebab, Raja Huayou sangat kaya dan bahkan bisa dibilang dia sekaya suatu negara. Entah makanan seperti apa yang belum pernah dimakan oleh pengawal Raja Huayou.
Dia juga berpikir untuk mengundang pengawal kelima ke restoran besar di kota, dan dia sudah ingin mengundangnya kemarin malam. Tapi, dia merasa kalau itu tidaklah tulus jika dirinya melakukan itu. Jadi, dia memutuskan akan memasak sendiri.
"Paman pengawal kelima, masakan ibuku sangat lezat. Makanan ini berbeda dengan dua makanan sebelumnya. Kamu pasti akan menyukainya. Cepat makanlah~" Maomao Cong berkata dengan wajah memerah. Dia lalu mengambilkan beberapa jenis makanan untuk pengawal kelima.