Istri Kecilku Sudah Dewasa

Aku Tidak Mau~



Aku Tidak Mau~

2Di sisi lain, taman,     

Setelah Xuanyuan Pofan menurunkan Liuli Guoguo, Liuli Guoguo langsung menyerahkan Xi Gua ke tangannya dan berlari ke arah pelayan yang sedang menyiram bunga, "Berikan padaku kaleng penyiramannya!"     

Pelayan kecil itu memberi hormat dan dengan patuh memberikan kaleng penyiraman itu kepada Liuli Guoguo.     

Liuli Guoguo tersenyum hingga lesung pipitnya muncul sambil memegang kaleng penyiraman. Dia mengangkat roknya dan bergegas ke arah bunga lonceng dan mulai menyiraminya.     

Mataharinya sangat cerah, dan bunga-bunga bermekaran. Menciptakan gambar yang sangat indah.     

Sudut mulut Xuanyuan Pofan naik. Dia melihat punggung gadis yang ceria itu, dan berjalan ke paviliun di taman bunga dengan chinchilla kecil di tangannya.     

Ding Xiang dan Mo Li menaruh keranjang di tangan mereka. Dan para chinchilla di dalam keranjang itu langsung meloncat keluar, sambil berlari ke arah kaki Liuli Guoguo.     

Cakar kecil Nan Gua memegang kelopak bunga lonceng berwarna ungu kebiruan dan menaruhnya di kepalanya. Pantat gemuknya itu menonjol, dan cakar kecilnya juga terlihat. Setelah itu dia bertanya pada Xiang Gua dengan nada suara manja, "Adik kelima, apa kakak cantik? Cantik tidak? Tidakkah aku cantik, mawan, dan anggu?"      

"..."     

Xiang Gua memutar matanya, lalu menjauh dari Nan Gu dengan wajah yang jijik. Kemudian dia berkata kepada Nan Gua, "Yang benar itu cantik, menawan, dan anggun!! Kamu memang tidak berpendidikan, bahkan mengucapkan kata saja bisa salah. Dasar tidak berbudaya! Sungguh mengerikan!"     

Nan Gua mengabaikan ejekan adik kelimanya itu, dia hanya mendengus dingin dan bergumam, "Huh, ya, ya, aku memang tidak berpendidikan." Dia tetap memakai kelopak bunga di kepalanya dan pantatnya digesekkan ke Mu Gua. Setelah itu, dia mengedipkan matanya pada Mu Gua dan berkata, "Kakak kedua, apakah adik keempat cantik? Tidakkah aku cantik, menawan, dan anggun?"     

Mu Gua melihat penampilan centil Nan Gua dengan begitu ketakutan hingga dia memegang dadanya dan pingsan. Untungnya, Huang Gua yang di belakangnya menangkapnya tepat waktu. Dia melihat Nan Gua dengan keterkejutan dan berkata, "Ah! Dari mana si cantik ini berasal? Cepat beri sentuhan pada kakakku!"     

Mu Gua yang pingsan terlihat hanya diam.     

Kemudian Nan Gua menggoyangkan pantatanya dengan masih memakai kelopak bunga di kepalanya. Dia lalu mundur menjauhi Huang Gua dan berkata dengan centil, "Aduh~~ Tidak mau, tidak mau! Aku tidak mau menyentuhmu! Aku tidak mau~"     

"..."     

Mu Gua yang baru saja tersadar di pelukan adik ketiganya dan akan bangkit berdiri, tiba-tiba pingsan lagi saat mendengar kata-kata menjijikkan yang diucapkan Nna Gua.     

Huang Gua memberikan Mu Gua, kakaknya yang pingsan ini ke tangan kakak tertuanya, Dong Gua. Dia lalu berlari mengejar Nan Gua— "Cantik, jangan lari lagi! Biarkan kakak menyentuhmu!"     

Nan Gua menggoyangkan pantat gemuknya ke arah Mu Gua, lalu berlari dengan cepat dan menjawab, "Aku tidak mau disentuh kakak. Kakak nakal! Ah! Kakak, kamu jangan mengejarku, aku takut~~~"     

"..."     

Xiang Gua dan Dong Gua tidak bisa lagi melihat ini semua, jadi mereka segera memalingkan wajah masing-masing.     

Melihat Huang Gua yang gemuk sedang mengejar Nan Gua dengan kelopak bunga di kepalanya, Liuli Guoguo tertawa dengan kencang. Dia lalu kembali menyiram bunga dengan santai.     

Setelah itu, tiba-tiba dia memikirkan sesuatu. Dengan cepat, Liuli Guoguo pun kemudian mengguncang gelangnya, "Tuantuan, matahari bersinar sangat cerah hari ini, jadi keluarlah dan berjemurlah sebentar."     

Pada saat ini, kelinci kecil cantik kebetulan sedang duduk-duduk dengan santai. Setelah dia mendengarkan panggilan Liuli Guoguo, dengan patuh dia keluar dari ruang sihir di gelangnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.