Istri Kecilku Sudah Dewasa

Tatapan Tak Berdaya



Tatapan Tak Berdaya

0Leher kecil itu tiba-tiba menyusut, dan semakin menyusut. Liuli Guoguo buru-buru mengubah kata-katanya. Tangannya terikat erat di leher Xuanyuan Pofan, "Tidak kakak Po. Maksudku bukan begitu. Aku, aku mengkhawatirkanmu."     

Dengan getar di hatinya, Xuanyuan Pofan melepaskan pipi kecil Liuli Guoguo dan mencubit hidung kecilnya, "Jangan khawatir gadis kecil. Pada pertarungan di kota Hunlie, Fu Yanlun itu sudah kuhajar habis-habisan dengan pedang Lingtian-ku. Dia tidak akan pulih dalam waktu satu atau dua tahun."     

Liuli Guoguo buru-buru mengangguk dan memeluk Xuanyuan Pofan, "Ya, ya, aku percaya pada kakak Po."     

Mendengar suara manis gadis itu yang penuh kepercayaan padanya, Xuanyuan Pofan lantas memejamkan matanya dan memeluk gadis itu erat-erat. Meski gadis ini bertambah gemuk, tapi dia sangat nyaman untuk dipeluk.     

Namun, Liuli Guoguo tiba-tiba memikirkan sesuatu yang lain. Kakinya menapak di tanah dan menjauh sedikit dari Xuanyuan Pofan. Dia lalu mengangkat kepalanya dan melihat Xuanyuan Pofan.      

"Kakak Po, bukankah di kehidupanmu sebelumnya, kamu adalah dewa di atas para dewa? Jika kamu jadi dewa lagi, dan kekuatan Fu Yanlun itu kembali lagi, mana di antara kalian yang lebih kuat?"     

"..."     

Bagaimanapun, si kucing kecil ini masih sangat mengkhawatirkan dirinya yang adalah seorang manusia. Dan dia tidak percaya bahwa dirinya bisa mengalahkan Fu Yanlun. Namun, jika begini kasusnya, jika Fu Yanlun mendapatkan kembali kekuatannya, maka tubuh manusianya ini bukanlah tandingannya.     

"Menurutmu?" Xuanyuan Pofan mencubit dagu kecil nan lembut Liuli Guoguo. Suaranya yang dalam sangat berbahaya, dan matanya yang setajam mata elang menatap tajam mata Liuli Guoguo.     

"..."     

Hati Liuli Guoguo gemetar, dia langsung melingkarkan tangannya di leher Xuanyuan Pofan, melemparkan dirinya padanya, dan berkata dengan percaya diri, "Tentu saja kakak Po lebih kuat. Bagaimana dia bisa dibandingkan dengan kakak Po? Jelas tidak bisa dibandingkan."     

Suaranya sangat jelas, dasar kucing kecil pintar… batin Xuanyuan Pofan sambil mencubit bagian belakang leher Liuli Guoguo dan tertawa dengan keras. Dia suka dan puas sekali dengan jawaban kucing kecilnya ini.     

Setelah Xuanyuan Pofan menciumnya untuk sesaat, Liuli Guoguo akhirnya dilepaskan olehnya saat perutnya berbunyi. Kemudian dia langsung menggendongnya untuk makan.     

Liuli Guoguo tidak menyisir rambutnya, dia juga tidak mencuci mukanya, karena dia merasa kelaparan. Namun, rambutnya sangat lembut. Jadi saat makan, karena dia tidak mengikat rambutnya, maka setiap kali akan ada beberapa helai rambut yang jatuh dan menutupi wajahnya. Meski rambut itu sudah dikaitkan di belakang telinganya, tapi tetap saja akan jatuh lagi.     

Xuanyuan Pofan merasa sangat tertarik dan suka melihatnya. Setelah dia makan beberapa suap, dia merapikan rambut Liuli Guoguo agar dia bisa makan dengan tenang.     

Melihat Xuanyuan Pofan yang sepertinya kelelahan, Liuli Guoguo lalu mengambil pita merah muda dari kantongnya dan memberikannya pada Xuanyuan Pofan, "Kakak Po, pakai ini untuk mengikat rambutku."     

Namun, Xuanyuan Pofan sama sekali tidak mengambil ikat rambut di tangan Liuli Guoguo. Dia lalu mencubit telinga Liuli Guoguo dan berkata dengan santai, "Tak apa. Aku bersedia melayani istriku."     

"..."     

"Tapi kamu baru makan beberapa suap saja. Apa kamu tidak lapar?"     

Liuli Guoguo tak bisa berkata-kata. Entah apa rambutnya sebegitu menyenangkannya.     

Xuanyuan Pofan hanya bergumam 'hm' dan lanjut bermain dengan rambut Liuli Guoguo.     

"..."     

Liuli Guoguo hanya bisa memutar bola matanya tanpa daya dan melanjutkan makannya. Dia tidak lagi memedulikan Xuanyuan Pofan. Kakak Po, lakukan saja apa yang mau kamu lakukan. Selama itu tidak mengganggu makanku, batinnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.