Menyentuh Dahinya…
Menyentuh Dahinya…
Di depan Raja dan Ratu, Xuanyuan Poxi adalah anak kesayangan mereka yang sinis, tidak bertanggung jawab, dan sesuka hatinya. Sedangkan di depan Xuanyuan Pofan dan Liuli Guoguo, Xuanyuan Poxi akan mengabaikan integritasnya kapan saja dan di mana saja, serta bertingkah manja seperti seekor domba kecil yang nakal. Namun, di depan orang lain, dia adalah seorang penindas yang mudah marah. Kesabarannya sangat tipis untuk orang lain.
"Sudahlah, bangunlah. Tidak tahu kenapa, kamu sungguh mudah ketakutan, apa aku sangat menakutkan? Langsung berlutut saat aku berteriak. Kamu lebih penakut dari wanita bodoh itu!" Xuanyuan Poxi berusaha sebisa mungkin menekan amarahnya. Dia melambaikan lengan bajunya sebagai tanda agar Ma Jinjiao berdiri.
"Baik… Baik…" Tangan kecil Ma Jinjiao berkeringat sangat banyak, dan tubuhnya sedikit gemetar. Dia tidak berani melawan perintah Xuanyuan Poxi dan segera berdiri. Entah bagaimana dia bisa tahu, saat dia baru saja duduk kembali, pria muda itu mengatakan sesuatu yang membuat hatinya sedih.
"Malam ini, suruh wanita bodoh itu berjaga malam untuk menjagaku!" Suara Xuanyuan Poxi masih penuh dengan ketidaksukaan.
Ma Jinjiao melebarkan matanya, "Yang Mulia, tapi Nona Su…"
"Tapi apa?! Aku yang membawa dia masuk ke istana ini, bukan untuk dia menjadi seorang putri kecil. Apa dia harus dimanja hanya karena sakit sedikit?!" Xuanyuan Poxi mengernyitkan keningnya.
"..." Ma Jinjiao menundukkan kepalanya, dan tidak berani mengatakan apa-apa. Dia hanya bisa menghela napas di dalam hatinya. Putra mahkota ini, sungguh tak tahu cara bersikap baik pada lawan jenis!
***
Saat malam, angin musim semi berembus menggoyangkan dedaunan di pohon, dan menimbulkan suara berdesir. Beberapa dedaunan yang hijau dan lembut jatuh ke tanah, lalu tersapu oleh angin musim semi lainnya yang muncul.
Di kamar putra mahkota di Istana Timur, Su Muhuan sedang membantu Xuanyuan Poxi membuka pakaiannya. Segera setelah dia memakaikan baju tidur untuk Xuanyuan Poxi, dia mengikat talinya dengan wajah memerah. Kemudian dia terkejut dengan sentuhan yang tiba-tiba di keningnya.
Putra mahkota menyentuh keningnya, membuat wajah kecilnya seketika berubah menjadi lebih merah. Ternyata wanita bodoh ini sungguh-sungguh demam! Batin Xuanyuan Poxi.
Dia ragu-ragu untuk waktu yang lama, dan akhirnya menyentuh dahi Su Muhuan untuk memeriksa suhu tubuhnya. Dia selalu berpikir bahwa wanita bodoh di depannya hanya berpura-pura sakit dengan sengaja untuk menarik simpatinya dan putri mahkota. Tetapi siapa yang sangka, dahinya sungguh panas ketika Xuanyuan Poxi menyentuhnya.
"Kata putri mahkota kamu sudah meminum obat dari tabib dan sudah jadi lebih baik? Kenapa dahimu masih panas?! Apa kamu berencana tidak merawat diri dengan baik dan menulari aku?!" Tangan besar Xuanyuan Poxi menjauh dari dahi Su Muhuan. Dia bertanya dengan marah, dan alis tebalnya mengernyit.
"...Tidak." Su Muhuan menundukkan kepalanya. Dia merasa pusing sekarang, dan tidak lagi bisa memikirkan apakah Xuanyuan Poxi akan sakit atau tidak. Namun, saat Xuanyuan Poxi menyentuh keningnya, perasaan yang tak bisa dijelaskan langsung menohok hatinya. Dia merasa hatinya hangat, dan wajahnya memerah seketika, bahkan pikirannya kacau.
Xuanyuan Poxi tiba-tiba merasa kalau dirinya tidak ada urusan dengan wanita di depannya ini. Biasanya, tak peduli semarah apapun dia, respon Su Muhuan selalu acuh tak acuh. Namun sekarang, wajah kecil yang seperti rubah itu tidak hanya terlihat gundah, tapi juga terlihat ketakutan dan gemetar. Hal itu membuatnya tak bisa berkata apa-apa.
"Wanita bodoh!" Xuanyuan Poxi memarahinya dan kemudian memeluk Su Muhuan.