Istri Kecilku Sudah Dewasa

Wanita Kedua Putra Mahkota



Wanita Kedua Putra Mahkota

0Setelah wanita bodoh itu keluar, Xuanyuan Poxi hanya bisa menuang teh dan air untuk dirinya sendiri. Entah apa karena pikirannya sedang terdistraksi, saat dia minum dari cangkir teh, dia terbakar. Dengan marah dia membanting cangkir teh di meja, membuat teh di dalamnya tercecer hingga mengenai tangannya.     

Xuanyuan Poxi menggertakkan giginya dan memanggil Su Muhuan, "Wanita bodoh! Kemarilah!!"     

Namun setelah berteriak lama, tak ada yang melangkah masuk. Xuanyuan Poxi menendang meja dengan marah. Dia hanya bisa mengambil sendiri bubuk penyembuh dan menaburkannya di luka di tangannya. Sekarang dia merasa semakin marah pada Su Muhuan. Ke mana wanita bodoh sialan itu pergi?! batinnya.     

***     

Di ruang belakang,     

"Sebenarnya, aku sudah memilihkannya untukmu! Semuanya berwarna putih, warna dan kelembutannya adalah yang paling baik. Kamu bisa mengambil semuanya!" Setelah Ma Jinjiao membawa Su Muhuan ke dalam ruangan, dia menarik Su Muhuan ke tumpukan kain dan berkata padanya.     

Saat pertama kali Ma Jinjiao bertemu Su Muhuan, dia mengenakan pakaian berwarna putih. Meski baju putihnya lusuh dan ada noda darah, tapi Ma Jinjiao merasa bahwa Su Muhuan sangat cocok mengenakan pakaian berwarna putih.     

Jika Su Muhuan berpakaian dengan bagus, mungkin putra mahkota tak akan menindasnya lagi. Seorang wanita secantik itu di samping pangeran, meski identitasnya tidak begitu bagus, dan dia juga tidak bisa menjadi selir. Namun, jika pangeran mengakuinya, akan bagus jika dia bisa jadi pelayan kamar pangeran. Dengan begini, Su Muhuan tidak perlu menekan keinginannya lagi.     

Ma Jinjiao tahu Xuanyuan Poxi adalah pangeran yang mulia, dan di masa depan, dia juga kemungkinan besar akan naik takhta. Pada saat itu, tak bisa dielakkan bahwa pangeran akan menerima begitu banyak wanita di haremnya. Dan Xuanyuan Poxi, mau tidak mau harus segera menerima wanita di istananya cepat atau lambat. Jadi, dia lebih memilih wanita kedua ini adalah Su Muhuan. Dia juga sangat berharap wanita itu adalah Su Muhuan.     

Melihat pakaian berwarna putih polos itu, Su Muhuan seolah tidak bisa tidak mengingat kata-kata Xuanyuan Poxi padanya saat dia masuk ke istana, 'Ada satu hal yang harus kamu ingat saat kamu melayaniku! Di masa depan, kamu tidak boleh memakai pakaian berwarna putih, dan kamu tidak diizinkan untuk memiliki pakaian warna putih! Karena kamu tidak pantas!'.     

Di mata Xuanyuan Poxi, dia tidak akan pernah melupakan gadis berpakaian putih yang menyelamatkannya dari jurang. Dia tidak akan pernah melupakan pertemuan pertamanya dengan Yan Wu. Sebab, ketika pakaian putihnya ditiup angin, hal itu membuatnya tampak seperti peri.      

Karena itu, saat dia melihat Su Muhuan memakai pakaian putih, dia tidak menyukainya. Dia merasa kalau orang seperti Su Muhuan tidak pantas memakai pakaian putih. Karena pakaian putih di tubuhnya itu hanya akan menodai ingatannya yang indah, dan itu sama dengan tidak menghormati kayak peri cantik penolongnya.     

Tentu saja, ini adalah pikiran di hati Xuanyuan Poxi dan Su Muhuan tak mengetahuinya sama sekali. Di dalam pikirannya, hanya kata-kata 'tidak pantas' lah yang membekas. Setiap kali Su Muhuan memikirkan ini, dia merasakan rasa sakit di hatinya dan merasa tidak nyaman.     

"Xiao Huan, kamu kenapa?" Ma Jinjiao menarik lengan baju Su Muhuan.     

Su Muhuan segera kembali sadar dan menggelengkan kepalanya kepada Ma Jinjiao, "Tak apa putri. Namun… Pelayan ini tak bisa menerima pakaian ini. Pelayan ini tidak cocok dengan warna putih. Pelayan ini akan memilih yang lain…"     

"Mana ada! Jelas-jelas kamu sangat cocok dengan warna ini!" Ma Jinjiao merasa sangat bingung. Padahal kain-kain ini khusus dia pesan dari departemen Jinxiu. Karena dia melihat bahwa Su Muhuan adalah seorang wanita yang sangat cantik, tapi selalu memakai pakaian yang jelek. Dia merasa sayang sekali.     

Saat seorang gadis masih muda, meski dia hanya pelayan, tapi dia tidak bisa memakai pakaian yang jelek dan sederhana. Lagi pula dia bukan pelayan istana yang hanya boleh memakai pakaian seragam saja. Sebab, dia adalah pelayan pribadi putra mahkota, jadi dia boleh punya beberapa pakaian cantik.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.