Istri Kecilku Sudah Dewasa

Menemani



Menemani

0Ibu kota Kekaisaran, Istana Timur,     

Ruang belajar sangat hening, hanya suara samar jam pasir yang bisa terdengar. Di depan meja kayu cendana yang diukir dengan elok, ada ambergris yang terbakar. Di samping meja, seorang pria muda yang memakai jubah kuning cerah yang mewah sedang membaca dengan serius. Tak jauh dari meja, seorang gadis dengan pakaian berwarna teh berdiri dan menjaga.     

Xuanyuan Poxi mengubah sikap sinisnya yang sebelumnya. Dia bangun pagi-pagi dan menyelesaikan tugas-tugasnya, lalu tinggal di ruang belajar sampai saat ini. Su Muhuan menemaninya melalui semua proses ini, dan juga membawakan teh dan air untuknya. Hanya saja, ekspresi di wajah kecil dan lembutnya itu tidak begitu baik.     

Xuanyuan Poxi menaruh buku di tangannya dan mengambil teh di meja. Ketika dia membawa teh itu ke mulutnya, dia menyadari bahwa teh itu sudah dingin. Dia mengernyitkan kening dan menaruh kembali teh itu di nampan, kemudian berkata dengan tidak puas ke Su Muhuan, "Apa kamu buta? Tehnya sudah dingin, tapi masih saja kamu tuangkan untukku. Ambil lagi yang baru."      

"...Baik." Su Muhuan buru-buru mendekat, mengambil cangkir teh Xuanyuan Poxi, dan dia merasakan tehnya sudah dingin. Kemudian, dia segera membuangnya ke pot tanaman di sebelahnya. Lalu, dia kembali lagi untuk meletakkan cangkir tehnya, dan dengan hati-hati menyajikan teh itu untuk Xuanyuan Poxi.     

Namun, tak tahu apakah karena dia merasa kepalanya pusing, jadi Su Muhuan tidak hati-hati seperti sebelumnya. Dia tanpa sengaja menumpahkan teh, dan beberapa tetes teh mengenai tubuh Xuanyuan Poxi karena jatuh.     

"..."     

Su Muhuan panik dan buru-buru menaruh teko teh di tangannya. Dia lalu mengeluarkan sapu tangan, menunduk, dan mencoba membersihkan jubah Xuanyuan Poxi yang terkena cipratan teh, "Maaf…"     

Xuanyuan Poxi mengernyitkan keningnya, meraih pergelangan tangan Su Muhuan dengan jijik, kemudian melemparkannya ke samping. "Dasar tidak berguna! Kamu bahkan tidak bisa mengerjakan tugas semudah ini. Keluar!"     

"...Baik." Su Muhuan yang dimarahi seperti itu oleh Xuanyuan Poxi, hanya bisa melangkah keluar dengan cepat.     

***     

Segera setelah dia keluar dari ruang belajar, Su Muhuan memegang kepalanya yang pusing dan terbatuk-batuk dengan keras. Saat di dalam ruang belajar tadi, demi agar tidak mengganggu Xuanyuan Poxi, dia terus menahan batuknya. Tapi sekarang, dia tidak bisa mengontrolnya sama sekali. Dia bersembunyi di tempat yang agak jauh dan terbatuk-batuk untuk waktu yang lama. Setelah sudah tenang, Su Muhuan keluar dari tempat persembunyiannya.     

Pada saat ini, Putri Mahkota Ma Jinjiao, tak sengaja berjalan menuju ruang belajar. Su Muhuan mengira kalau Ma Jinjiao datang untuk mencari Xuanyuan Poxi. Jadi setelah memberi hormat, dia melangkah ke samping agar Ma Jinjiao bisa lewat. Tapi, Ma Jinjiao malah berjalan ke arahnya dan menggenggam tangan kecilnya.     

"Su Muhuan, departemen Jinxiu mengirimkan banyak kain sutra dan satin ke Istana Timur pagi ini, dan semuanya adalah bahan yang dipakai wanita-wanita di istana untuk membuat baju. Sebagai pelayan personal pangeran, sesuai dengan peraturan, kamu bisa memilihnya dulu. Ayo ikut denganku."      

Ma Jinjiao memegang tangan kecil Su Muhuan dengan bersemangat. Sebab, semua urusan internal di Istana Timur selalu diurus dan diawasi oleh Putri Mahkota Ma Jinjiao. Dia adalah orang yang cakap dan juga luhur, bahkan dia juga bisa mengatur semua urusan dengan sangat baik. Karena hal ini lah, Xuanyuan Poxi sangat mengaguminya.     

Sebagai seorang bawahan, Su Muhuan melakukan apa pun yang tuannya katakan tanpa punya kekuatan untuk menolaknya. Jadi, dia hanya mengangguk pada Ma Jinjiao dengan patuh. Dia hanya tidak menyangka kalau tangan kecilnya akan ditarik oleh Ma Jinjiao, segera setelah dia mengangguk. Dia merasa, ini sangat tidak pantas. Jadi dia segera menarik tangannya dari genggaman Ma Jinjiao.     

"Putri mahkota, terima kasih karena Anda tidak membenci status rendahan pelayan ini. Sejak pelayan ini masuk ke istana, Anda selalu menjaga pelayan ini dengan baik. Namun, status putri mahkota adalah status yang agung. Anda harus menjaga jarak dengan pelayan ini."     

Su Muhuan merasa sangat diberkati dengan kebaikan Ma Jinjiao. Jadi saat ini, dia hanya bisa menundukkan kepala dan berkata dengan suara kecil.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.