Istri Kecilku Sudah Dewasa

Putra Mahkota Tidak Memahami Wanita



Putra Mahkota Tidak Memahami Wanita

0Su Muhuan tahu bahwa meski Ma Jinjiao adalah seorang bangsawan, tapi dia berbeda dengan para wanita arogan dan manja kebanyakan. Ma Jinjiao tidak semena-mena dan jahat, karena dia adalah orang yang polos dan baik. Sejak masuk ke istana, dia tidak pernah diperlakukan seperti seorang pelayan olehnya, malahan dia ingin menjadi temannya.     

Namun, semakin Ma Jinjiao bersikap seperti ini, semakin dia tidak berani mendekati Ma Jinjiao. Karena di hati Su Muhuan, Ma Jinjiao sama seperti isti kecil Raja Huayou, yakni seperti bulan yang putih dan bersih di langit. Sedangkan dia, hanyalah lumpur yang sudah tercemar di rumah bordil. Ibaratnya, mereka bukan berasal dari satu dunia yang sama. Orang sepertinya, tidak punya kualifikasi untuk menjadi teman mereka.     

"Ah, Xiao Huan, bisakah kamu berhenti melihatku seperti itu? Di depan Putra Mahkota, kamu boleh bersikap seperti itu. Tapi di depanku, kamu tidak perlu setakut dan sesopan itu!" Ma Jijiao menyukai kelembutan, kekeraskepalaan, dan personalitas dingin Su Muhuan. Tapi dia tidak menyukai aura rendah diri yang selalu dia tunjukkan. Jadi ketika melihat gadis ini merasa rendah di depannya lagi, hatinya merasa tidak nyaman.     

Su Muhuan melirik pintu ruang belajar, dia takut bahwa suara berisik mereka akan mengganggu Xuanyuan Poxi di dalam, Jadi dia hanya bisa berkata pada Ma Jinjiao, "Putri, pelayan ini akan pergi denganmu untuk memilih kain."     

"..."     

Ma Jinjiao tahu apa yang dikhawatirkan oleh Su Huan. Jadi dia mengerutkan bibirnya dan mendekat ke arah Su Muhuan sambil berkata, "Baiklah. Kalau begitu kamu ikut denganku." Gadis ini, selalu saja memikirkan kebaikan Putra Mahkota! Dia merasa tidak berdaya di dalam hatinya.     

Istana yang megah dan luas, ditambah dengan waktu yang sangat banyak, membuat dia merasa kesepian. Dulu Ma Jinjiao merasa sangat bangga dan senang karena dipilih oleh Xuanyuan Poxi. Karena dengan begini, dia bisa menaikkan status sosial keluarganya.      

Ayahnya bisa dipromosikan, lalu itu bisa membuat ibunya senang, dan seluruh keluarganya bisa merasakan kemuliaan yang luar biasa. Sebab, bukankah nilai seorang wanita itu tergantung dari pria yang dia nikahi. Namun, saat masuk ke istana, Ma Jinjiao mengetahui bahwa Xuanyuan Poxi sama sekali tidak mencintainya, dia hanya menghargai identitasnya.     

Selain itu, saat memasuki istana, Ma Jinjiao juga harus mematuhi semua peraturan di istana. Harus bangun pagi untuk memberi hormat pada Ratu, harus berbudi luhur, harus bersikap dengan baik, tidak bisa berkeliaran sesuka hati, dan tidak boleh keluar istana sembarangan. Padahal, jalan dan gang yang ramai di luar, dulunya adalah tempat kesukaannya. Dia suka menaruh lentera di jembatan dan menonton pertunjukan boneka bayangan.     

Namun, sekarang dia sudah menjadi istri pangeran mahkota. Tanpa cinta atau sikap memanjakan dari putra mahkota, dia hanya bisa berhati-hati dengan perannya sebagai 'Istri Pangeran Mahkota', dan berusaha sebaik-baiknya untuk melakukan tugasnya. Ma Jinjiao benar-benar tidak boleh membuat putra mahkota dan ratu kecewa.     

Perlahan-lahan, dia mulai melupakan seberapa cerianya dia dulu. Sampai akhirnya Ma Jinjiao bertemu Su Muhuan, saat itu lah dia sadar bahwa kesepian dan ketidakmampuannya sungguh tidak ada apa-apanya dibandingkan Su Muhuan. Sebab, pengalaman hidup Su Muhuan jauh lebih menyedihkan dibandingkan dirinya.     

Setidaknya, sejak Ma Jinjiao kecil hingga sekarang, dia tidak pernah perlu memikirkan makanan dan pakaian. Selain kesepiannya, dia sebenarnya sangat bahagia. Jadi, dia tidak bisa membayangkan ketidakberdayaan dan keputusasaan wanita secantik Su Muhuan, saat dirinya terpaksa berada di rumah bordil.     

Namun, dia yang ingin menjadi teman yang seperti saudara dengan Su Muhuan, bukan karena dia kasihan padanya. Tapi, karena Ma Jinjiao sungguh tidak bisa menahan diri untuk tidak tertarik dengan kepribadiannya.     

Mungkin putra mahkota tidak memahami wanita, dan karenanya dia selalu punya kesalahpahaman terhadap Su Muhuan. Tapi pada kenyataannya, jika dia melihat mata Su Muhuan beberapa kali, pasti tidak akan ada kesalahpahaman apa-apa lagi…     

Su Muhuan memberi Ma Jinjiao jawaban 'hm' kecil. Kemudian dia menatap pintu ruang belajar dan ragu-ragu sesaat. Namun, dia masih mengikuti Ma Jinjiao dengan patuh.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.