Istri Kecilku Sudah Dewasa

Raja Senyum Sekali Saja Dong



Raja Senyum Sekali Saja Dong

1Tapi, lambat laun, pengawal wanita itu menyadari kalau bubuk pemerah miliknya berkurang dengan sangat cepat. Padahal, setiap hari dia sangat hemat saat menggunakannya. Karena bagaimanapun, itu dibelinya dengan gaji bulanannya.      

Lalu, dia mulai memperhatikan dengan cermat. Dia menyadari kalau ternyata Zhou Xiaoju memanfaatkan kesempatan saat dia tidak ada. Lalu, setiap hari Zhou Xiaoju akan diam-diam menggunakan bubuk pemerahnya.     

Dia pernah berbagi semua ini dengan Zhou Xiaoju. Walaupun begitu, dia tidak sampai mau ke tahap menjadikannya barang publik yang bisa digunakan orang lain. Dia dan Zhou Xiaoju jelas-jelas mendapatkan gaji bulanan yang sama. Kalau memang Zhou Xiaoju ingin memilikinya, maka dia bisa menyuruh orang untuk pergi keluar membeli barang itu dengan uangnya sendiri.     

Yang paling membuat pelayan wanita itu marah adalah saat berbagi dengan Zhou Xiaoju. Padahal, jelas-jelas Zhou Xiaoju bilang dengan kata-kata lembut seperti tidak enak untuk menggunakannya, dan bahkan menolak kebaikan hati untuk berbagi. Tapi, ternyata Zhou Xiaoju malah menggunakannya diam-diam.     

Lalu, yang paling tidak disangka olehnya. Baru saja dia selesai bertengkar tentang masalah ini dengan Zhou Xiaoju. Tiba-tiba, dalam waktu semalam, Zhou Xiaoju malah dibawa masuk ke istana pribadi Raja, dan bahkan malah sering berada di sana.      

Mungkin saja karena Zhou Xiaoju sangat banyak akal. Jadi tidak sampai satu bulan, dia yang seorang pelayan dalam, tiba-tiba berubah status menjadi selir.     

Saat ini, ketika masuk ke dalam ruangan dan melihat seseorang yang dulunya pernah satu asrama berlutut dengan wajah kecil penuh keringat dan tampak pucat sekali. Seolah ada perasaan campur aduk di dalam hati pelayan wanita itu.     

Setelah pelayan wanita itu menaruh nampan kayu cendana, pelayan laki-laki di dalam ruangan pun dengan cepat datang sambil membawakan teh, lalu menyajikannya untuk Raja.      

Raja mengambil teh itu, lalu meneguknya sejenak. Setelah itu dia melihat ke arah Zhou Xiaoju yang ketakutan dan tampak kasihan itu, kemudian melambaikan tangannya ke Zhou Xiaoju. "Bangunlah."     

Liuli Guoguo membuat putri Wen Yixi menjadi seperti itu. Jika dipikir-pikir, sebenarnya Raja juga berpikir kalau itu cukup menarik. Perasaannya dalam kejadian itu sama seperti Ratu. Putra luar biasa mereka telah membesarkan seorang istri kecil selama bertahun-tahun.      

Jika istri kecil itu terlalu baik hati, itu sungguh aneh sekali. Jika sedikit kejam, ke depannya, istri itu bisa menjadi ibu negeri dan barulah bisa memiliki wibawa yang stabil. Di dalam hati Raja, dia masih berharap jika Xuanyuan Pofan mau bersedia menerima posisinya sebagai Raja.     

***     

Begitu mendengar ucapan Raja yang lembut, Zhou Xiaoju menyeka air mata ketakutan yang hampir menetes dengan sapu tangannya, lalu berterima kasih dengan lembut kepada Raja, "Baik." Setelah itu, dia bangkit dari lantai.      

Saat bangkit, tanpa sadar dia mengangkat dagunya, lalu melotot ke pelayan wanita yang ada di belakang pelayan laki-laki itu. Saat dia berlutut, dia bukannya tidak merasakan kehadiran pelayan wanita itu, yang terus melihatnya dengan tatapan yang menyembunyikan senyum.      

Cih, ingin menertawakanku? Ingin melihatku terlihat jelek? Apa kamu tidak berkaca dan melihat statusmu itu? batin Zhou Xiaoju. Sekarang dia adalah wanita favorit yang ada di sisi Raja, jadi dia merasa kalau bukan satu dunia lagi dengan mereka semua.     

Pelayan wanita itu merasakan tatapan melotot dari Zhou Xiaoju, membuat rasa jijik terhadapnya langsung memenuhi hatinya. Memangnya kenapa kalau kamu menjadi selir Raja? Aku tidak pernah iri padamu.      

Hanya saja, saat tahu kalau kamu bermulut busuk dan tak tahu malu, bahkan dulu pernah menyakitiku. Aku merasa, bagaimana bisa aku sebodoh itu karena mau menjadi sahabat baik dengan orang sepertimu di masa lalu, batinnya.     

***     

Demi membuat dirinya semakin terlihat bagus di depan sahabatnya di masa lalu, Zhou Xiaoju pun berjalan ke samping Raja, lalu jongkok dan menarik lengan baju Raja. Setelah itu, dia berkata dengan manja.      

"Raja, aku tadi benar-benar salah. Bisa-bisanya aku membuat Raja tidak senang. Raja senyum sekali saja dong. Kalau tidak melihat senyum Raja, aku pasti akan terus merasa bersalah dan menyalahkan diriku sendiri."     

Zhou Xiaoju bicara sampai sini, suaranya semakin lama semakin lembut. Bahkan, pelayan laki-laki yang berjaga di belakang Raja, yang khusus untuk menyajikan teh langsung bergidik begitu mendengar ini.      

Saat ini dia benar-benar telah melihat jelas kalau selir Zhou Xiaoju ini tidak lebih hebat dari selir Sun Mei'er. Namun, dia jauh lebih baik daripada selir Meng yang dibakar sampai mati oleh Raja Huayou, karena tidak memperlakukan istri Raja Huayou dengan baik.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.