Istri Kecilku Sudah Dewasa

Terdengar Menyayat Hati



Terdengar Menyayat Hati

0Selain itu, karena Sun Mei'er dulu pernah sekali membicarakan mengenai Raja Huayou, jadi Raja sudah tidak begitu perhatian atau peduli padanya. Kalau tidak, mana mungkin Raja jadi jatuh ke tangan Zhou Xiaoju.     

"Tapi apa?" Xuanyuan Pofei merengkuh dagu Sun Mei'er. Dia tidak suka orang yang tidak langsung mengiyakan, khususnya orang yang melayaninya.     

Sun Mei'er memutar matanya dan tak memberikan jawaban apapun kepada Xuanyuan Pofei. Dia malah menepuk dada Xuanyuan Pofei dengan manja dan lembut, lalu berkata padanya, "Xuanyuan Pofei sayang, aku punya cara yang lebih baik dari itu."     

Ada kegelapan yang muncul di mata Xuanyuan Pofei, dia agak memicingkan mata dan berkata, "Katakan."     

Sun Mei'er melengkungkan bibirnya, lalu mendekat ke samping telinga Xuanyuan Pofei. Berbisik dengan suara yang sangat pelan, yang hanya bisa didengar oleh dia dan Xuanyuan Pofei, "Mari menggunakan masalah jenderal besar Wen Dun dan wanita penghibur dari rumah bordil Zui Xiang itu untuk membuat hasil yang baik."     

***     

Bangunan Gan Qing,      

Raja kembali dari aula sidang, sedangkan selir Zhou Xiaoju juga telah menunggunya di dalam bangunan tempat tinggalnya. Saat melihat sosok berjubah kuning cerah yang megah dan mewah, Zhou Xiaoju yang sedang mengoleskan perona pipi merah muda di depan cermin bunga itu pun tersenyum malu-malu. Dia langsung berdiri dan melangkah pelan seindah bunga teratai menuju Raja.     

Setelah berjalan sampai ke depan Raja, Zhou Xiaoju membungkuk untuk memberi salam, lalu berkata dengan manja, "Aku akan melayani dan menenangkan anda Raja."     

Tidak ada rasa tidak suka, saat Raja melirik rona merah di pipi wanita cantiknya itu. Dia malah merentangkan lengannya, dan merangkul wanita cantik itu ke dalam dekapannya. "Aku kan pernah bilang, tidak perlu terlalu banyak mengoleskan perona pipi atau lipstik. Lebih baik berdandanlah dengan sederhana."      

"Bukannya aku tidak suka dandanan yang mencolok. Hanya saja, jika mau seperti itu, kamu seharusnya juga memiliki karakter wajah yang cocok untuk itu, kan? Jika kamu punya waktu luang, belajarlah merias kepada selir Sun Mei'er." Raja mengelus wajah Zhou Xiaoju. Walaupun merasakan perona pipi yang tebal, namun wajah Zhou Xiaoju masih begitu lembut sekali, dan senyum terpampang di sudut mata Raja.     

Setelah mendengar ucapan Raja, air mata membasahi mata indah selir Zhou Xiaoju. Kemudian dia berkata dengan agak terisak, "Raja, ini semua salahku, salahku karena terlahir dari keluarga petani miskin dan tidak pernah menggunakan alat-alat rias seperti ini."      

"Begitu tiba di istana kerajaan, aku melihat banyak sekali wanita di sini yang walaupun sibuk setiap hari, tapi mereka tetap rela menghabiskan gaji bulanan mereka hanya untuk membeli alat-alat rias dan keluar istana kerajaan. Aku kagum kepada mereka. Karena itu, aku pun berusaha keras belajar dari mereka."      

"Hanya saja, uang bulananku dulu sedikit hanya cukup untuk membeli alat rias yang kasar. Lalu, sejak Raja membawaku ke istana dan menjadikanku selir, aku tiba-tiba memiliki begitu banyak alat rias kualitas terbaik."     

"Aku bagaikan si udik yang melihat phoenix indah, dan aku ingin menikmati semua alat rias dengan kualitas terbaik ini, karena aku tidak ingin menyia-nyiakannya. Namun, bagaimana aku tahu kalau aku malah membuat diriku jadi terlihat jelek di depan Raja. Aku benar-benar malu sekali."     

Setiap kata dan kalimat yang terlontar selir Zhou Xiaoju terdengar sangat menyayat hati. Air mata yang jernih menetes dari mata kecil yang melengkung seperti bulan, membuat Raja tidak tega untuk bilang tidak suka dengan dandanannya.     

Raja melengkungkan bibirnya dan tersenyum, lalu meraih dagu selir Zhou Xiaoju sambil berkata, "Aku menyukai kesederhanaanmu ini."     

Selir Zhou Xiaoju tersenyum malu-malu, menundukkan kepala dengan lembut, lalu bersandar ke dekapan Raja. Detik berikutnya, pakaiannya mulai dibuka oleh Raja, kemudian dia merasakan jenggot Raja meraba tubuhnya.     

"Raja, jangan di sini, di ranjang saja." Tangan kecil selir Zhou Xiaoju mendorong dada Raja dengan pelan sambil malu-malu.     

"Di sini saja." Raja sudah menelanjangi pakaian selir Zhou Xiaoju hingga benar-benar telanjang bulat.     

Selir Zhou Xiaoju mengerutkan kening dengan sangat bingung. Tapi, dia juga tidak berani mengatakan apapun. Sebab, dia sudah hampir sebulan bersama Raja.      

Di bangunan tempat tinggalnya, dia sering tidur bersama Raja. Tapi, setiap kali di bangunan Gan Qing, Raja selalu minta berhubungan badan di kursi kalau tidak di karpet. Bahkan, terkadang dia menindihnya di tepi meja. Entah mengapa tidak pernah sekalipun menggendong dan memeluknya di ranjang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.