Istri Kecilku Sudah Dewasa

Hanya Satu Orang yang Pernah di Ranjang Raja



Hanya Satu Orang yang Pernah di Ranjang Raja

0Zhou Xiaoju selalu mengira kalau Raja tidak menyukai latar belakangnya dan takut kalau dia hanya akan mengotori ranjang Raja. Namun, setelah dia menghabiskan banyak perak untuk khusus bertanya kepada para pelayan yang berjaga di tempat Raja mengenai hal ini.      

Dia baru tahu kalau tidak ada wanita manapun yang tidur di ranjang Raja. Bahkan, Ratu saja tidak pernah tidur di ranjang Raja. Dari awal sampai sekarang, hanya Ratu Yi yang pernah tidur di ranjang Raja bertahun-tahun lalu.     

Saat memikirkan ini, Selir Zhou Xiaoju mengeratkan kepalan tangannya yang lembut, yang tak terlihat oleh Raja.      

Setelah selesai berhubungan badan, Zhou Xiaoju yang telanjang berbaring dengan basahnya di tubuh Raja. Namun Raja mendorongnya, jadi dia terpaksa bangkit dari tubuh Raja, lalu mengambil pakaian di kursi, kemudian mengenakannya. Dia juga pergi mengambilkan jubah naga Raja yang ada di lemari, setelah itu membantu Raja mengenakannya.     

Setiap kali selesai berhubungan badan, Raja pasti paling diam. Walaupun suasana hatinya jauh membaik, namun dia jarang sekali bicara.      

Zhou Xiaoju bukanlah orang yang bodoh dalam bicara, dia lalu berinisiatif untuk mencari topik pembicaraan lain dengan Raja, "Raja, ada hal menarik yang terjadi di istana kerajaan akhir-akhir ini."     

"Oh? Apa?" Raja memeluk Zhou Xiaoju ke kakinya.     

"Mengenai istri Raja Huayou yang menghukum putri Wen Yixi. Apa anda belum mendengarnya? Berita ini sudah menggemparkan seluruh istana kerajaan."     

Baru saja selesai bicara, alis tebal Raja yang sama persis dengan Xuanyuan Poxi langsung mengkerut. Wajahnya langsung muram. "Putri Wen Yixi yang berlari sambil membawa batu besar, apa menurutmu itu hal yang menarik?" Dia telah mendengar kabar ini dari pak Wan. Namun, dia hanya sebatas tahu saja dan tak terlalu memedulikannya.      

Pak Wan khawatir jika Raja terlalu banyak pikiran. Karena itu dia berusaha untuk terus membicarakan hal baik tentang istri kecil putra Raja yang luar biasa itu.     

Hati Zhou Xiaoju langsung bergetar, dia buru-buru menjelaskan kepada Raja, "Tidak... Tidak begitu. Aku salah bicara! Kasihan sekali putri Wen Yixi, bagaimana mungkin ini hal yang menarik! Ini salahku yang bodoh ini. Aku bisa-bisanya percaya gosip yang disebarkan oleh para pelayan dan tanpa sadar mengatakannya kepada anda."      

"Raja, aku salah bicara, maafkan aku yang salah bicara. Raja... Aku... Aku salah." Zhou Xiaoju berusaha menjelaskan. Dia buru-buru bangkit dari tubuh Raja, lalu berlutut di sampingnya dengan wajah penuh rasa menyesal. Mengolok-olok keturunan kerajaan, aku sudah gila, benar-benar tidak takut mati! batinnya.     

Pada saat ini, suara melengking tiba-tiba terdengar dari luar tirai panjang. Itu adalah suara pelayan dalam bangunan. "Raja, dapur baru saja mengantarkan teh untuk anda."     

Raja sama sekali tidak melihat Zhou Xiaoju yang berlutut di lantai, dia hanya berkata dengan santai, "Masuklah."     

Pelayan di luar tirai panjang mengiyakan, lalu membawa seorang pelayan masuk ke dalam ruangan. Dia memberi isyarat mata kepada pelayan wanita, kemudian pelayan wanita itu menaruh nampan ke atas meja kecil di samping kursi kayu cendana merah dengan penuh hormat.      

Ketika baru saja menaruh nampan itu, pelayan wanita itu tanpa sadar melirik ke Zhou Xiaoju yang berlutut di dekat Raja. Seketika, ada perasaan campur aduk yang memenuhi hatinya.     

Zhou Xiaoju ini dulunya tinggal bersama dengan dirinya di asrama pelayan. Sebelum menjadi seorang selir, dia dulu adalah sahabat baiknya. Ada barang bagus apapun, pelayan wanita itu akan berbagi dengan Zhou Xiaoju. Ada makanan enak, dia juga pasti akan berbagi dengannya.      

Zhou Xiaoju adalah orang yang sangat rajin juga pandai. Tapi setelah bergaul bersamanya, perlahan-lahan dia baru tahu kalau Zhou Xiaoju suka mencapai sesuatu dengan cara yang tidak baik. Gaji bulanan yang didapatkan oleh Zhou Xiaoju, semuanya diberikan untuk menyuap administrasi kerajaan.      

Padahal, jelas-jelas tidak punya uang untuk membeli alat rias, namun setiap hari dia bisa berdandan cantik sekali. Tapi, pelayan wanita itu mengerti tentang hal ini. Dia sendiri juga sering berdandan. Di dalam istana sangat dingin dan kesepian, dia juga ingin membuat dirinya terlihat lebih baik lagi. Dengan keinginan, suatu hari ada seorang pengawal yang suka padanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.