Ibu Pangeran Kedua Belas
Ibu Pangeran Kedua Belas
Maka, dia pun menginjakkan kaki kecilnya dengan sangat pelan ke tepi ranjang, kemudian turun pelan-pelan dari ranjang. Liuli Guoguo lalu mengikat rambutnya asal-asalan dengan menggunakan sebuah pita warna merah muda. Setelah itu mengenakan mantel dan membuka pintu kamar dengan santai.
Baru saja mau keluar dari pintu kamar dan hendak berlari menuju bangunan pemeliharaan bunga, dia bertemu Su Muhuan.
Karena Su Muhuan pun juga melihatnya, dia lalu membungkuk kepada Liuli Guoguo. Namun, seketika muncul pembicaraan antara dia dan Xuanyuan Poxi saat di kamar mandi kemarin malam di kepalanya. Jadi dia hanya memberi salam hormat kepada Liuli Guoguo, kemudian melangkah pergi dengan cepat.
Liuli Guoguo menggaruk kepalanya. Kenapa kakak cantik ini menghindar saat bertemu denganku? Aneh sekali, batinnya. Namun, Liuli Guoguo tidak mau memikirkan hal ini, jadi dia bergegas berlari menuju bangunan pemeliharaan bunga.
Istana timur tidak terlalu jauh dari bangunan pemeliharaan bunga. Sebenarnya, tidak perlu sampai naik kereta kuda. Teknik Qinggongnya sangat bagus, jadi hanya dengan menghentakkan kakinya, Liuli Guoguo langsung melaju terbang dengan cepat menuju bangunan pemeliharaan bunga.
"Aduh!" Baru saja masuk ke halaman bangunan pemeliharaan bunga, Liuli Guoguo tiba-tiba terkejut, dan langsung memegangi perutnya sendiri dengan sangat sedih dan menyesal. "Dasar aku, bodoh sekali sih! Bagaimana aku bisa lupa kalau aku sekarang sedang menstruasi! Menstruasi ini adalah hal yang tidak bisa dibuat main-main!"
Barusan tadi melompat dan terbang dengan seenaknya. Sepertinya, nanti perutku pasti akan sakit. Sialan! Sudahlah, biarkan saja. Nanti diurus lagi kalau memang kembali sakit lagi, batin Liuli Guoguo yang tidak terlalu peduli. Lagi pula sekarang perutnya sedang tidak sakit, jadi dia segera berlari menuju kamar Maomao Cong.
Pada saat ini, banyak pelayan dari bangunan pemeliharaan bunga yang sudah bangun, dan ada pot berisi bunga di tangan mereka semua. Kaki kecil mereka terus berjalan dengan sibuk dan buru-buru, seperti sedang memindahkan barang menuju ke sebuah kereta kuda.
Para pelayan tanpa sengaja melirik sosok berbaju merah muda yang tak jauh dari mereka. Hal itu membuat mata mereka langsung bersinar, lalu berlari secepat kilat ke depan Liuli Guoguo untuk memberi salam. Wajah kecil mereka penuh dengan keramahan dan rasa terima kasih.
"Salam hormat kami kepada Nyonya kecil!"
"Salam hormat kami kepada Nyonya kecil!"
Liuli Guoguo melambaikan tangan kecilnya kepada para pelayan istana, lalu bertanya pada mereka, "Sudah, berdirilah. Apakah Maomao Cong masih tidur?"
Seorang pelayan di antara mereka menjawab, "Benar Nyonya kecil, Maomao Cong sedang tidur."
Sebelum Liuli Guoguo pergi, dia telah memberi perintah kepada mereka untuk menjaga Maomao Cong dengan baik. Oleh karena itu, mereka sering sekali mengawasi dan memperhatikan keadaan Maomao Cong.
Selain itu, bahkan jikapun Liuli Guoguo tak menyuruh mereka melakukan ini. Namun mereka tetap akan menjaga dan memperhatikan Maomao Cong dengan baik. Karena hubungan Maomao Cong yang merupakan teman sekolah dari Liuli Guoguo dulu, dan karena mereka telah bekerja bersama-sama dengan Maomao Cong di bunga pemeliharaan bunga selama bertahun-tahun.
"Keadaannya sudah jauh membaik, kan?" Karena mendengar Maomao Cong sedang tidur, Liuli Guoguo pun tidak mau mengganggunya, dia ingin membiarkan Maomao Cong tidur dan bangun secara alami. Jadi, dia memilih untuk bertanya lebih detail tentang keadaan Maomao Cong kepada para pelayan itu.
"Keadaan Maomao Cong jauh sangat membaik! Nyonya kecil tenang saja," jawab salah satu pelayan kepada Liuli Guoguo.
"Apa yang sedang kalian lakukan sekarang?" Setelah mengetahui keadaan Maomao Cong yang jauh membaik, Liuli Guoguo pun jadi tenang. Sekarang dia sangat penasaran dengan apa yang sedang dilakukan para pelayan wanita ini.
"Oh, kami sedang mengantarkan bunga ke bangunan Ren Gong untuk selir An. Selir An baru kembali dari kunjungan pribadi bersama Raja. Karena itu, bunga-bunga di bangunannya harus diganti dengan yang baru!" jawab salah satu pelayan kepada Liuli Guoguo sambil membawa bunga bambu ungu di tangannya.
Mata anggur Liuli Guoguo bersinar cerah, "Selir An? Apa yang kalian maksud selir An adalah ibu dari Xuanyuan Poyu, pangeran kedua belas?"
Para pelayan mengangguk bersamaan, "Iya, benar Nyonya kecil! selir An di bangunan istana ini memang adalah ibu dari pangeran kedua belas."