Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kakak Kecil yang Cantik



Kakak Kecil yang Cantik

2Setelah mengangkat ujung jubahnya, pemuda bertubuh tegap dan gagah itu pun kemudian langsung melompat turun dari kereta, dan bergegas berjalan ke depan Xuanyuan Pofan dan Liuli Guoguo.     

"Wow, benar-benar tamu VVIP. Aku tidak menyangka begitu aku kembali, aku bisa langsung melihat kalian yang paling ku sayang!"     

Liuli Guoguo mengucek matanya lagi, matanya yang masih sayu mengenali orang di depannya, dia tampak tercengang. "Hah, kakak Xuanyuan Poxi kurus, bukannya kamu pergi ke kota Pan bersama Raja untuk kunjungan pribadi?"     

Liuli Guoguo mengira dia masih bermimpi dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya telah dibangunkan oleh si domba kecil.     

"Iya memang, tapi ini pulang." Xuanyuan Poxi sedikit senang, rasanya dia ingin mencubit wajah kecil Liuli Guoguo yang terlihat sangat menggemaskan.     

Xuanyuan Pofan seolah telah mengetahui pemikiran yang terpancar di mata adik kedelapannya itu. Dia pun segera melemparkan tatapan mata pisau yang begitu dingin dan menakutkan ke arah Xuanyuan Poxi, membuat adik kedelapannya ini ketakutan dan merasa tidak enak.      

Xuanyuan Poxi pun buru-buru menyambut, serta mempersilakan Xuanyuan Pofan dan Liuli Guoguo untuk masuk ke dalam istananya.     

"Kakak keenam, si persik madu, kereta kudanya masih terparkir di depan sini, sepertinya kalian ini baru datang di istana timur ini ya? Kebetulan sekali, aku juga baru saja kembali, ayo cepat masuk, ayo cepat duduk!"     

Di sisi lain, pengawal kedua belas yang berjaga di samping padahal ingin mengatakan, 'Pangeran mahkota, Tuan dan Nyonya kami bukan datang untuk berkunjung, tapi untuk menginap di tempatmu ini'.     

***     

Setelah Xuanyuan Poxi mempersilakan Xuanyuan Pofan dan Liuli Guoguo masuk ke dalam istana kerajaan. Ma Jinjiao, selir pangeran mahkota dan juga Su Muhuan yang ada di dalam kereta kuda juga sudah ikut turun dari kereta kuda dan mengikuti di belakang Xuanyuan Poxi. Lalu masuk melewati gerbang istana secara bersama-sama.     

Karena terlalu senang dan bersemangat, Xuanyuan Poxi terus saja bicara. Oleh karena itu, bagaimana mungkin Liuli Guoguo masih bisa meneruskan tidurnya. Setelah itu, Liuli Guoguo menarik lengan baju Xuanyuan Pofan, memberikan isyarat kepadanya untuk menurunkannya. Xuanyuan Pofan pun mengikuti kemauannya.     

Pada saat ini, selir pangeran mahkota dan Su Muhuan juga sudah masuk ke dalam aula istana. Liuli Guoguo merasa kalau dia masih harus bersikap sopan terhadap selir pangeran mahkota. Jadi dia menyapa selir pangeran mahkota dengan sopan sambil tersenyum dan menunjukkan lesung pipinya yang manis.      

Selir pangeran mahkota juga tersenyum dengan begitu feminim kepada Liuli Guoguo.     

Hanya saja, baru saja Liuli Guoguo menyapa selir pangeran mahkota, tiba-tiba pandangan matanya jatuh kepada seorang wanita di belakang selir pangeran mahkota. Di balik bayang-bayang pakaian selir mahkota, pakaian wanita itu sangat sederhana dan biasa.      

Dia mengenakan gaun berwarna hijau daun teh. Sanggulnya tidak banyak dihiasi mutiara. Bahkan dia tidak mengenakan anting, perona pipi dan juga lipstik. Namun, wajahnya yang sangat cantik itu masih saja menarik perhatian sekali.     

Jika pakaian yang dikenakan wanita itu dikenakan oleh wanita lain, pasti pakaian itu akan terlihat tua dan kuno. Namun, begitu dikenakan di tubuh wanita itu, pakaian tersebut sama sekali tak mampu untuk menutupi aura khas dan cerah dari wajah wanita itu, yang mungil dan juga cantik.      

Seluruh dirinya terlihat tenang, diam dan lembut. Tapi kedua mata aprikotnya yang jernih serta hitam bersinar itu, seperti ditutupi dengan kesedihan dan depresi. Kesedihan dan rasa depresi itu benar-benar memenuhi matanya.     

Saat tersadar kembali, Liuli Guoguo baru menyadari kalau dirinya tanpa sadar sudah berjalan ke depan wanita itu. Dia membuka bibir merah mudanya dan berkata, "Kamu?" Dia merasa kalau wanita cantik di depannya ini tidak asing baginya. Dia seperti pernah bertemu dengannya entah di mana.     

Hati Su Muhuan merasa agak sakit saat Liuli Guoguo dan Xuanyuan Poxi menatapnya dengan tatapan asing ketika bertemu dengannya lagi untuk pertama kalinya. Namun, dia merasa dirinya sangat konyol.      

Tiga tahun lalu, merekalah yang menyelamatkannya dari bencana hampir diperkosa. Namun, itu hanyalah keberuntungannya waktu itu. Sebab, entah bagaimana mungkin dia bisa meminta mereka semua untuk masih tetap mengingatnya. Su Muhuan yang hanyalah orang bisa tidak pantas untuk membuat mereka yang memiliki status mulia ini untuk mengingat dirinya.     

Sudut bibir Su Muhuan tertarik dan membentuk senyum yang begitu tenang dan lembut seperti gelombang air danau. Dia lalu membungkuk kepada Liuli Guoguo, kemudian menjawabnya, "Salam hormat hamba kepada Nyonya. Hamba adalah..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.