Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kakak Po, Aku Memaafkanmu!



Kakak Po, Aku Memaafkanmu!

0Dengan masih memeluk Xuanyuan Pofan, Liuli Guoguo kemudian bertanya dengan suara manis dan lembutnya, "Kakak Po, Pao Baobao pulang ke daratan Qiji bersama kakak Yan Wu, kan?"     

Xuanyuan Pofan memeluk si kucing kecil di dekapannya, "Sepertinya begitu." Dia juga agak tidak menyangka kalau si kucing kecilnya tidak menyalahkannya karena telah menyegel ingatannya. Bagus sekali, batinnya.      

Lalu detik berikutnya, dadanya ditinju oleh gadis kecilnya, dan suara kekanak-kanakan pun terdengar, "Kakak Po, kamu jahat! bisa-bisanya kamu menghapus ingatan di kepalaku tentang Pao Baobao!"     

Xuanyuan Pofan mengecup daun telinga Liuli Guoguo yang kecil, lalu buru-buru membujuknya, "Aku benar-benar minta maaf atas ini. Kamu waktu itu masih sangat kecil, aku takut kamu tidak bisa menerima kenyataan kepergian sahabat baikmu yang tiba-tiba ini."     

Liuli Guoguo memanyunkan bibirnya. Sebab, mana mungkin dia masih menyalahkan Xuanyuan Pofan setelah mendengar suara minta maaf Xuanyuan Pofan yang lembut dan tulus itu. Lagi pula, Xuanyuan Pofan melakukan ini karena takut dia sedih. Karena itu, Liuli Guoguo pun tanpa sadar memeluk Xuanyuan Pofan semakin erat, "Ya sudah, kakak Po, aku memaafkanmu!"     

Jika diingat-ingat sekarang, saat itu prajurit kuda hitam yang dikirimkan oleh kerajaan Lan Hai seolah sedang menuju kamar mereka. Sepertinya prajurit kuda hitam datang untuk menangkap Pao Baobao. Dalam situasi seperti itu, jika Pao Baobao tidak pergi dengan kakak Yan Wu, maka dia pasti akan jatuh ke tangan prajurit kuda hitam kerajaan Lan Hai.      

Seberapa hebat pun kakak Po-nya, dia tidak mungkin akan bertarung dengan prajurit kuda hitam kerajaan lain dalam keadaan tidak berdaya dan tidak siap, bahkan mungkin tidak bisa melindungi Pao Baobao dengan baik.     

Setiap negeri di berbagai daratan ingin sekali menangkap Raja daratan Qiji. Karena mereka mengira dengan menangkapnya dan membuatnya tinggal di negeri mereka, maka Raja daratan Qiji itu bisa menjamin keselamatan dan perdamaian negerinya. Bahkan bisa menjamin perdamaian seluruh daratan yang ada untuk selama-lamanya.     

Namun, Liuli Guoguo kalau merasa hal ini tidak sesederhana kelihatannya. Ini hanyalah takhayul dan rumor. Apalagi, jika pun memang benar seperti itu, Pao Baobao adalah sahabat baiknya. Dia tidak akan pernah mau membuat Pao Baobao seperti mangsa yang akan diperebutkan oleh sekelompok negeri dan daratan di dunia.     

Tidak peduli bagaimanapun, Pao Baobao tidak punya kewajiban untuk melindungi perdamaian dunia. Dia harus hidup selayaknya manusia biasa. Dia bebas.      

Setelah Liuli Guoguo menyandarkan wajah kecilnya dengan manja ke dada Xuanyuan Pofan, dia berkata lagi dengan suara manis dan lembutnya. Lalu, seolah ada penantian yang tersirat di dalam suara ini, "Kakak Po, menurutmu apakah aku dan Pao Baobao akan bertemu lagi?"     

***     

Di bangunan kesehatan, di sebuah ruangan dengan pemandangan elegan,     

Seorang gadis berbaju biru danau dengan motif capung sedang berbaring. Wajah kecil gadis itu sangat merah, napasnya masih berat dan dia belum sadarkan diri. Seluruh tubuhnya masih berkeringat dingin, bibirnya kering. Jika dilihat dengan cermat, bisa terlihat tangan kecilnya yang lembut yang terekspos keluar dari lengan bajunya agak sedikit biru-biru. Bulu matanya yang tidak terlalu panjang dan tebal bergetar, gadis itu bangun.     

Pelayan yang menjaga di sisinya senang sekali, "Nona besar, akhirnya anda siuman!"     

Wen Yixi mengerutkan kening. Baru saja dia mau bangun menopang tubuhnya, tiba-tiba dia menyadari kalau kedua tangannya nyeri dan sangat lemas, bahkan tidak ada tenaga sama sekali. Aku cukup lama sekali memegang batu besar yang diberikan istri paman. Aneh lah jika aku tidak merasa nyeri dan sakit! Hiks hiks! Kesal sekali! batinnya.     

Tapi dia hanya bisa menangis dan meronta di dalam hati. Dalam hati, dia sangat tidak bisa menerima ini. Namun di luar, Wen Yixi tidak punya tenaga sedikitpun untuk menangis atau memaki.     

"Nona besar, istri Raja Huayou ini sungguh terlalu kejam! Dia bisa-bisanya melakukan semua ini kepadamu! Jika bukan karena Raja Huayou jatuh cinta padanya, dia mungkin sekarang hanyalah adik dari gubernur provinsi. Mana berhak dia memberi pelajaran seperti ini kepada anda! Dia benar-benar tidak tahu diri! Sungguh keterlaluan!"     

Cai Zhu, pelayan pribadi Wen Yixi marah-marah. Dia tidak tahu kalau ucapannya ini semakin membuat Wen Yixi marah. Tapi karena Wen Yixi tidak punya tenaga sama sekali untuk ikut marah-marah bersama Cai Zhu, dia terpaksa hanya bisa memaki dan marah dalam hati. Lalu, dia malah pingsan lagi karena marah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.