Mulai Bersikap Manja, Manis Manis Manis!
Mulai Bersikap Manja, Manis Manis Manis!
Xuanyuan Pofan mengangkat wajah kecil Liuli Guoguo, "Dasar gadis bodoh, bisa-bisanya kamu berpikir aku tidak menginginkanmu. Bisa-bisanya kamu lama sekali memendamnya dalam hati dan tak mengatakannya."
"Apa kamu tahu, selama beberapa hari ini aku sangat sedih dan sakit melihatmu seperti itu. Sakit sekali sampai rasanya hampir gila. Aku tidak ingin kamu menangis, aku ingin kamu tertawa. Kamu adalah milikku, tidak peduli kamu jadi seperti apapun, aku hanya akan tetap menyukaimu, dan hanya menginginkanmu."
Demi membuat teman kecil yang menangis terisak di dekapannya berhenti sedih, Xuanyuan Pofan yang selama ini tidak suka berkata-kata manis pun akhirnya mengatakan semua kata-kata manis yang tersembunyi di dalam hatinya begitu saja. Hanya dengan niat, agar membuat manusia kecil cantik itu tersenyum lagi. Dia sangat merindukan senyuman Liuli Guoguo yang telah hilang selama berhari-hari ini.
Bibir merah muda Liuli Guoguo yang agak bengkak merapat, lalu semakin merapat lagi dan lagi. Mata anggurnya yang sangat merah dan bersinar berkedip, kemudian berkedip lagi dan lagi. Akhirnya dia berkata, "Aku percaya padamu." Aku juga ingin selamanya bersama kakak Po. Aku di kehidupan manapun, juga hanya menginginkan kakak Po, batinnya.
Awan kesedihan di dalam hati Liuli Guoguo menghilang dalam sekejap, dan satu persatu awan kebahagiaan kembali datang ke dalam ruang hatinya. Aku yang terlalu berpikir negatif, kakak Po-ku mana mungkin tidak menginginkanku, batinnya.
Xuanyuan Pofan mengetuk kening Liuli Guoguo dengan suara agak menyalahkan, "Dasar gadis bodoh, bagaimana bisa kamu menyimpannya saja di dalam hatimu dan tak mengatakan semuanya? Bagaimana nanti kalau kamu sakit hanya karena memendam ini semua?"
Liuli Guoguo melemparkan kepalan tinjunya ke dada Xuanyuan Pofan dan bergumam dengan keras. Dia lalu berkata, "Ya semua ini kan salahmu, salahmu, salahmu! Kakak Po, aku kesal padamu."
Batu yang tersangkut di dalam hati Xuanyuan Pofan pun jatuh juga saat melihat gadis kecilnya yang akhirnya kembali menjadi gadis yang emosinya suka meledak-ledak seperti semula. Dia membiarkan Liuli Guoguo memukulnya, lalu menggendong Liuli Guoguo sampai ke samping ranjang, dan meminta ke pelayan untuk menuangkan air panasnya.
"Apa yang mau kakak Po lakukan?"
Liuli Guoguo menggerakkan kedua betis kecilnya yang ramping di tepi meja, dan auranya sekarang benar-benar berbeda seperti tadi. Sikapnya yang sangat patuh dan lembut itu sangat berkurang. Hanya tersisa mata anggurnya yang sangat bengkak seperti buah persik. Sekilas, bisa langsung tahu kalau gadis itu tadi habis menangis dengan sangat menyedihkan.
Xuanyuan Pofan mencubit dagu kecil Liuli Guoguo. Matanya dipenuhi dengan kasih sayang, dan suaranya terdengar sangat berbahaya, "Panggil aku kakak Po."
Liuli Guoguo membuka telapak tangan Xuanyuan Pofan, lalu memalingkan mukanya, "Tidak mau."
"Em."
Liuli Guoguo pun kembali menoleh dengan patuh, kemudian berkata dengan suara yang sangat manis, "Kakak Po, kakak Po!"
Xuanyuan Pofan mencubit hidung kecil Liuli Guoguo, "Begini baru baik."
Lalu, Xuanyuan Pofan memasukkan handuk wajah warna merah muda itu ke dalam baskom berisi air hangat, mengambilnya lagi dan memerasnya hingga kering. Setelah itu, lengannya yang panjang terulur dan mengangkat tubuh kecil Liuli Guoguo yang agak gemuk itu kembali ke dalam dekapannya.
Setelah dia melipat handuk hangat di tangannya menjadi seperti tahu yang tebal, Xuanyuan Pofan menggigit daun telinga Liuli Guoguo. "Ayo, pejamkanlah matamu."
"Mau apa?" Liuli Guoguo memandangi wajah tampan Xuanyuan Pofan. Walaupun ada jenggot tipis, namun entah kenapa dia tiba-tiba ingin sekali mengecupnya. Saat berpikir begitu, dia tak bisa mengendalikan pesona indah itu dan benar-benar langsung mencondongkan bibir kecilnya, lalu mengecup pipi Xuanyuan Pofan yang putih dan lembut. Wajah kecilnya langsung memerah, dan dia sangat senang sekali.
Xuanyuan Pofan tertegun, dan seketika muncul senyum bahagia di bibir tipisnya. Dia pun mencubiti wajah kecil Liuli Guoguo. "Ayo cepat, pejamkanlah matamu. Lihat matamu, bengkak seperti persik karena menangis tadi, jelek sekali."
"Jelek kah?" Liuli Guoguo menangkap poin pentingnya.
"Em."
"Kakak Po, kamu tidak suka aku yang jelek ya."
"Em."