Istri Kecilku Sudah Dewasa

Hanya Bisa Melihat, Tak Bisa Mencium



Hanya Bisa Melihat, Tak Bisa Mencium

0Namun, kelihatannya gadis jelek di depanku ini bukanlah gadis biasa dari desa, latar belakang keluarganya pasti sangat bagus. Bukan, bukan seharusnya, tapi pasti! Dan mungkin, keluarganya merupakan keluarga besar terkenal yang misterius.      

Karena untuk dapat memasang simbol segel wilayah terlarang yang arogan dan mendominasi seperti ini. Jika kekuatan sihir tidak tinggi, maka bukan hanya tidak akan berhasil memasang simbol segel ini. Bahkan, mungkin malah akan terluka parah saat sedang berusaha memasang simbol segel ini. Ayah gadis jelek ini sepertinya tidak biasa, batin pemuda bertopeng giok putih.     

***     

Simbol segel wilayah terlarang? Ini sepertinya salah satu dari sepuluh besar simbol terjahat di ranah jurus simbol, batin Liuli Guoguo. Sebelum mengikuti pembelajaran di paviliun simbol sihir kampus Ling, dia pernah membaca buku teori umum jurus simbol.      

Buku itu pernah membahas mengenai sepuluh besar jurus simbol terjahat. Namun, saat itu dia merasa kalau simbol segel yang berlevel tinggi seperti itu masih terlalu jauh hubungannya dengannya. Jadi, dia hanya meliriknya saja dan tak terlalu menganggapnya penting. Dia juga tidak terlalu mempelajarinya secara mendalam.     

Namun saat pemuda bertopeng di depannya bertanya dengan marah saat ini, kebingungan pun muncul dalam dirinya yang sedang ketakutan. Apakah kakak Po yang memasang ini kepadaku? Pasti kakak Po deh, hanya kakak Po saja yang bisa berdekatan dengan tubuhku, batinnya.     

Liuli Guoguo merapatkan bibirnya, seketika muncul rasa syukur di hatinya yang ketakutan dan tercekat itu. Untung saja kakak Po memasang simbol segel wilayah terlarang padaku. Kalau tidak, aku pasti sudah diapa-apakan oleh pemuda bertopeng ini. Lalu, entahlah, bagaimana aku akan menghadapi kakak Po di masa depan, batinnya lagi.     

Saat memikirkan ini, Liuli Guoguo tahu kalau seberapa brengsek dan cabulnya pemuda bertopeng itu, dia tetap tidak akan bisa berbuat macam-macam kepadanya. Keberaniannya pun sedikit pulih, dia mengerutkan wajah kecilnya dengan kesal, lalu melepaskan telapak tangan besar pemuda bertopeng giok putih itu yang sedang memainkan dagunya.      

Kemudian dia memakinya dengan suara yang galak, "Cih! Dasar brengsek! Dasar cabul! Di tengah malam seperti ini diam-diam masuk ke kamar pribadi wanita. Entahlah, sudah berapa banyak gadis dari keluarga baik-baik yang telah kamu hancurkan. Kamu orang yang seperti ini benar-benar membuatku yang melihatnya jadi jijik!"     

Walaupun Liuli Guoguo tahu jika dia memaki seperti ini kepada pemuda itu, maka pemuda itu mungkin saja akan menamparnya hingga menjadi bubuk. Namun, dia lebih memilih mati daripada harus menerima penghinaan dari pemuda itu. Sebab, ini terlalu memalukan baginya.     

Siapa yang tahu, yang menyambutnya bukanlah kemarahan dari pemuda itu, melainkan tawa keras yang begitu lantang. Awalnya saat pemuda itu mendengar kata 'cabul', dia tampak tidak senang, bahkan mata phoenixnya yang jernih berubah menjadi agak kuning.      

Namun, saat bibir merah muda Liuli Guoguo mulai membuka dan menutup ketika melontarkan kata-kata makian, pemuda itu malah tak bisa menahan tawanya, dan langsung tertawa terbahak-bahak. Pundaknya yang lebar sampai agak bergetar. Dia tertawa sambil memukulkan tinju telapak tangannya yang putih dan lembut ke dinding putih bermotif bunga di samping kepala kecil Liuli Guoguo, lalu tertawa dengan puas.     

Liuli Guoguo tak bisa berkata apa-apa saat melihat ini. Mata anggurnya yang jernih dan besar berputar sejenak saat melihat pemuda itu tertawa dengan sungguh-sungguh. Dia ingin melarikan diri dari cengkraman lengan pemuda itu. Tapi, siapa juga yang tahu, belum juga bertindak, rencananya ini telah diketahui lebih dulu oleh pemuda itu.      

Tangan yang memukul di dinding itu langsung pindah ke punggung kurus dan kecil Liuli Guoguo dengan begitu dominan. Lalu menarik tubuh kecil dan lembut Liuli Guoguo masuk kembali ke dalam dekapannya yang dingin, mengurungnya lagi hingga membuatnya tak akan bisa melarikan diri.     

Si kelinci kecil putih kembali masuk ke kandang, lalu kelinci kecil ingin menangis, namun hanya bisa menggigit bibirnya dengan kencang dan terus menahan agar air matanya tidak mentes satupun.     

"Hahaha, menghancurkan berapa banyak gadis dari keluarga baik? Menurutmu?" Pemuda itu masih menertawakan kata-kata penuh marah dari Liuli Guoguo. Jemari panjangnya yang hangat bergerak, membentuk lingkaran di daun telinga lembut gadis yang wajahnya tengah memerah itu.      

Saat memikirkan kalau dia hanya bisa melihat, tapi tak bisa menciumnya, tanpa sadar, muncul lagi rasa tidak senang dan marah di dalam lubuk hatinya. Namun, dia tidak terburu-buru. Sebab, cepat atau lambat gadis itu akan menjadi miliknya. Saat waktu itu tiba, dia pasti akan menikmatinya tanpa ampun.      

Kemudian, saat melihat gadis itu tidak menjawab, pemuda itu pun mengangkat dagu gadis itu, lalu malah menjawabnya sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.