Suka Sekali Padamu
Suka Sekali Padamu
Jadi Xuanyuan Pofan bergegas mengalihkan pandangannya, lalu mengiyakan Liuli Guoguo, "Em." Kemudian dia membantu merapikan baju Liuli Guoguo dan menggendongnya untuk berjalan menuju ke sisi lain.
Saat pengawal kedua belas membawa Lie Nieduo, Xuanyuan Pofan sedang membaca buku. Sedangkan Liuli Guoguo sedang duduk di dekapannya sambil makan jeruk dan ikut membaca buku.
"Kakak Po, aku belum selesai membacanya, kamu terlalu cepat membaliknya." Kecepatan membaca Liuli Guoguo tidak akan sebanding dengan Xuanyuan Pofan. Jika membaca berdasarkan dengan kecepatan normalnya Xuanyuan Pofan, dia pasti sudah selesai membaca buku itu.
Tapi Liuli Guoguo baru selesai membaca satu halaman. Oleh karena itu, setiap kali Liuli Guoguo bersikeras minta membaca buku bersama Xuanyuan Pofan, itu sama saja dengan melatih kesabaran Xuanyuan Pofan.
"Nyonya kecil, hamba telah membawa Nona Lie Nieduo." Terdengar suara pengawal kedua belas dari luar ruangan.
Telinga Liuli Guoguo bergetar, dia langsung menepuk telapak tangan Xuanyuan Pofan yang memeluk perutnya. Memberi isyarat kepada Xuanyuan Pofan untuk melepaskannya karena dia ingin pergi menyambut Lie Nieduo.
Xuanyuan Pofan mengikuti keinginan Liuli Guoguo, dia pun melepaskan tangannya sendiri. Detik berikutnya, dia mengeluarkan topeng tengkorak dari ruang sihir cincinnya, lalu mengenakan topeng itu di wajahnya.
Liuli Guoguo yang baru saja bangkit dari dekapan Xuanyuan Pofan, dia merasa bingung saat melihat tindakan pria ini. "Kakak Po, apa yang kamu lakukan?" Apakah kakak Po mau pergi memburu setan jiwa dan roh jiwa? batinnya.
Setelah mengenakan topeng itu, Xuanyuan Pofan pun menjawabnya dengan serius, "Istri kecilku bilang kalau dia tidak suka wajah tampanku dilihat oleh wanita lain."
Liuli Guoguo tertawa. "Kakak Po, Duo gemuk adalah sahabat baikku. Kamu tidak perlu melakukan itu di depannya." Apalagi, nyali Duo gemuk sangat ciut. Hanya melihat kakak Po saja, dia mungkin sudah ketakutan. Apalagi kalau kakak Po mengenakan topeng bentuk tengkorak yang sangat menakutkan itu, Duo gemuk pasti akan lebih ketakutan lagi, batinnya.
Xuanyuan Pofan mengiyakan, "Oh." Kemudian dia melepaskan topeng tengkorak dari wajahnya, lalu kembali memasukkan topeng itu ke dalam cincin ruang sihirnya.
Liuli Guoguo bergegas menutup mulutnya yang baru saja tertawa, dia memeluk Xuanyuan Pofan lagi, lalu mencium dagu Xuanyuan Pofan dan berkata, "Kakak Po, bagaimana bisa kamu seimut ini? Aku sangat suka sekali padamu deh."
Bibir tipis Xuanyuan Pofan melengkung menunjukkan senyuman.
"Duo gemuk."
Setelah memuji anjing besarnya, Liuli Guoguo kemudian menjinjing roknya dan berlari keluar.
***
Tangan gemuk Lie Nieduo baru saja hendak membuka tirai pintu kereta kuda. Tapi, tiba-tiba ada dua pelayan yang maju dan membuka tirai pintu kereta kuda. Kemudian berpose 'mempersilakan' yang begitu sopan kepada Lie Nieduo, lalu berkata, "Silakan masuk ke dalam Nona Lie Nieduo."
Lie Nieduo terkejut begitu diperlakukan sangat baik seperti ini. Tangannya pun masih menggantung di udara dan tidak segera ditarik kembali. Setelah dilema cukup lama di kereta kuda, baru dia mengangguk untuk menunjukkan rasa hormatnya kepada dua pelayan itu. Lalu dia berjalan keluar dari kereta kuda dengan tubuhnya yang bergetar hebat.
Setelah berjalan keluar, dia melihat kusir yang begitu perhatian dengan menaruh papan dek kereta kuda agar dia tidak perlu melompat dari kereta kuda. Entahlah, ada rasa yang sulit diungkapkan di dalam hatinya. Dia tahu jelas siapa Liuli Guoguo dan orang seperti apa Raja Huayou. Dia juga tahu kalau Raja Huayou terkenal dengan kekejamannya dan keposesifannya.
Lie Nieduo membayangkan hal yang menakutkan, kaki gemuknya pun melangkah satu persatu menginjak papan kereta kuda dengan susah payahnya. Pengawal kedua belas tampak menahan tawanya saat melihatnya yang ketakutan, seperti akan dimasukkan ke dalam panci berminyak.
Begitu masuk dan melangkah ke kediaman Raja Huayou, Lie Nieduo terus menundukkan kepalanya dan tidak berani mengangkatnya. Jika dilihat dengan cermat, semua orang dapat menyadari kalau pundaknya saat ini sedang bergetar.
Kemudian, ketika baru saja masuk melewati pintu paviliun Chiming, tiba-tiba sebuah aroma yang sangat familiar dan juga sosok kurus berbaju merah muda berlari ke arahnya.