Istri Kecilku Sudah Dewasa

Udara Bahkan Dipenuhi Kasih Sayang (2)



Udara Bahkan Dipenuhi Kasih Sayang (2)

1Rakyat hanya melihat Raja Huayou yang sama sekali tidak marah ataupun keberatan dengan hal tadi. Bibir tipis berwarna merah cerah itu malah agak melengkung, lalu dia kembali menggandeng tangan kecil Nyonya kecil. Dia ingin pergi ke tempat duduknya sambil menggandengnya.     

Lalu, Nyonya kecil menarik lagi tangannya, dia kembali melepaskan telapak tangan besar Raja Huayou. Setelah itu mengangkat dagunya, menjinjing roknya, kemudian berjalan maju sendiri dan terlihat sekali kalau dia tidak ingin memedulikan Raja Huayou.     

Semua orang berkeringat deras melihat keberanian Nyonya kecil dan sikap kesalnya ini. Lalu, segera setelah itu terjadi adegan yang kembali mengejutkan semua orang.      

Yakni melihat Raja Huayou yang tidak berhasil membujuk gadis kecilnya, namun Raja Huayou dengan cepat kembali menghampiri gadis kecilnya dan langsung menggendongnya.     

Udara tiba-tiba langsung sunyi.     

Satu persatu mata membelalak dan mulut ternganga lebar seperti lebar.     

"Kakak Po, ce… Cepat turunkan aku! Banyak orang!" Liuli Guoguo terus memukul dada Xuanyuan Pofan dan rasanya ingin menangis. Aduhhhh, tahu begini aku seharusnya tidak menunjukkan kekesalanku tadi! batinnya.     

Mana mungkin gerakan perlawanan Liuli Guoguo berguna. Tidak lama kemudian, dia digendong begitu saja oleh Xuanyuan Pofan hingga sampai di tempat duduk teratas di area penonton VIP, di bawah mata panas dan salam hormat dari semua orang.     

Pada saat ini, kereta kuda pangeran mahkota dan selir pangeran mahkota kebetulan juga tiba di sana. Namun, karena Raja Huayou dan Nyonya kecil terlalu menarik perhatian, jadi tatapan semua orang masih saja tidak bisa teralihkan dari dua sosok merah muda dan hitam itu. Bahkan walaupun pangeran mahkota sudah datang.     

Xuanyuan Poxi sudah terbiasa dengan ini dan dia tak keberatan sedikitpun. Jadi dia hanya menggandeng selir pangeran mahkota untuk pergi menuju ke tempat duduknya sendiri.      

Ada kakak keenam dan si persik madu, maka dari itu dia biasanya cukup berperan sebagai yang tak terlihat saja. Namun hari ini, dia adalah sosok tak terlihat yang memiliki tanggung jawab dan peran yang sangat penting.     

Perlombaan masak besar memiliki sistem dan aturan yang sederhana. Sebelum perlombaan masak besar ini diselenggarakan, istana kerajaan Dong Xuan telah menyuruh orang untuk menilai koki yang berasal dari seluruh tanah air yang datang untuk mendaftar dalam perlombaan ini.     

Penilaian untuk perlombaan ini dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu level dasar, level menengah, dan level tinggi. Hanya koki yang lulus dalam penilaian level tinggi saja yang memenuhi syarat untuk bisa ikut dalam perlombaan yang diselenggarakan di alun-alun Xuan Ji ini.     

Ada seribu lebih koki yang mendaftar dalam perlombaan tersebut. Setelah melewati tiga penilaian di atas, hanya tersisa dua puluh enam yang lolos sampai penilaian terakhir.     

Pada saat ini, dua puluh enam koki itu sudah berada di dapur kecil yang dibangun sementara di tengah-tengah alun-alun Xuan Ji. Mereka sedang menyiapkan hasil karya mereka untuk perlombaan ini.     

Ada sepuluh juri dalam perlombaan masak besar ini, tiga di antaranya adalah juri utama. Dari tiga juri utama, pangeran mahkota Xuanyuan Poxi duduk di paling tengah. Kemudian dua orang yang ada di sebelahnya adalah koki utama kerajaan.      

Lalu, yang duduk di sebelah kanan Xuanyuan Poxi adalah Jin Xu, koki yang diberikan anugerah penghargaan dari Raja pertama. Dia adalah koki kerajaan dengan sembilan bintang yang berusia lebih dari lima puluh tahun.     

Sedangkan yang duduk di sebelah kiri Xuanyuan Poxi adalah Duo Meimei, pimpinan terakhir dalam setiap perlombaan masak yang diadakan selama akhir-akhir ini. Dia juga baru saja mengambil alih jabatan Jin Xu sebagai ketua ruang makan dan dapur kerajaan baru-baru ini.      

Keluarga Duo Meimei sangat bermartabat dan mulia. Sebab, ayahnya yang bernama Duo Yilong adalah ketua politik pemerintahan di ibu kota.     

Setelah Xuanyuan Poxi duduk, pejabat rendah yang bertanggung jawab untuk mengawasi para peserta menghampiri Xuanyuan Poxi dan menyerahkan sebuah buku kecil dengan kedua tangannya kepada Xuanyuan Poxi.     

Nama dua puluh enam peserta dan urutan perlombaan dicatat dengan detail di dalam buku catatan kecil. Xuanyuan Poxi membolak-baliknya dan tidak membacanya dengan serius, kemudian dia bertanya kepada pejabat rendah itu, "Semua peserta sudah hadir, kan?"     

"Tidak, Yang Mulia Pangeran Mahkota. Masih ada satu orang yang belum tiba," jawab pejabat rendah itu.     

"Siapa?" tanya Xuanyuan Poxi sambil membolak-balik buku catatan kecil di tangannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.