Istri Kecilku Sudah Dewasa

Pertunjukan Seni Chinchilla (2)



Pertunjukan Seni Chinchilla (2)

0Pertama, Dong Gua yang tertua di antara para anak chinchilla. Dia melompat keluar dari kelompok chinchilla, lalu cakar belakangnya berjinjit. Cakar depannya diangkat, kemudian berteriak 'Hu ha', dan dengan cepat melakukan beberapa gerakan jungkir balik dengan kecepatan yang tinggi.      

Setiap gerakan jungkir balik itu sangat rapi dan mulus, tubuh gemuknya tampak perkasa dan kuat. Akhirnya, Dong Gua mendarat dengan mantap, lalu menggenggam cakarnya ke depan dada untuk memberi salam terima kasih kepada Liu Qiulan.     

Selain Liuli Tian yang tampak tenang, Liu Qiulan, ibu Liuli Guoguo dan juga Xuanyuan Mingxin, kakak ipar Liuli Guoguo ini. Mereka membelalakkan matanya lebar-lebar dan tampak tertarik dengan semua ini.     

Selanjutnya, pertunjukan dari Mu Gua, chinchilla paling tua kedua dari anak-anak chinchilla. Mu Gua adalah binatang betina yang karakternya sangat kalem dan sangat berbudaya. Bahkan, walaupun berubah jadi binatang sihir, dia tetap sangat lembut.      

Tapi, tubuh kecilnya memiliki kelenturan yang sangat baik. Dia menarik keluar sebuah pita sutra kecil dari ketiaknya, lalu mulai menggerakkan keempat cakarnya dan memberikan pertunjukan tarian 'Rainbow and Feather Garment Dance' untuk Liu Qiulan, ibu Liuli Guoguo ini.     

Mu Gua dulu juga sangat gemuk sekali. Namun, beberapa hari ini dia benar-benar telah menguruskan tubuhnya hingga berat badannya turun banyak, demi menghadiahkan tarian 'Rainbow and Father Garment Dance' ini untuk Liu Qiulan.      

Mu Gua terus menggerakkan dan memutar pita merahnya dengan indah. Walaupun gerakan tarian ini agak seksi, namun juga terlihat imut dan menggemaskan. Liu Qiulan dan Xuanyuan Mingxin sampai tertawa karena terhibur melihat ini.     

Pertunjukan ketiga dibawakan oleh Huang Gua, anak chinchilla tertua ketiga. Huang Gua sama seperti Dong Gua, seekor binatang jantan. Dia sangat kuat sekali. Kemudian, dia berjalan keluar dari barisan para chinchilla.      

Liuli Guoguo mengeluarkan dengan cepat, sebuah batu yang lebih besar dari tubuh gemuk Huang Gua, dari dalam ruang sihir gelangnya, lalu menaruhnya di depan Huang Gua.      

Kemudian, Huang Gua membuka lengan gemuknya, lalu mengerutkan kening. Setelah itu dia menggendong seluruh batu besar tersebut. Namun, tidak lama kemudian, dia mengangkatnya ke atas kepalanya.     

Jantung Liu Qiulan, ibu Liuli Guoguo, dan Xuanyuan Mingxin, kakak ipar Liuli Guoguo, langsung berdebar ketika melihat ini. Mereka khawatir kalau chinchilla gemuk di atas meja itu tidak sengaja menjatuhkan batu besar di atas kepalanya, kemudian menimpanya, dan membuatnya menjadi daging tumbuk.     

Ternyata, mereka terlalu khawatir tentang itu. Huang Gua pada akhirnya merupakan binatang kecil berbakat, yang dilatih dengan sangat baik oleh Liuli Guoguo.      

Jadi, setelah mengangkat batu besar ke kepalanya, beberapa saat kemudian, Huang Gua dengan mudahnya menaruh batu besar itu ke lantai. Ini membuat Xuanyuan Mingxin tidak bisa menahan diri untuk bertepuk tangan, dan berseru hebat sekali.     

Pertunjukan keempat adalah Nan Gua, chinchilla yang bulunya berwarna abu-abu. Nan Gua adalah anak ketujuh dari Tuan Bao dan Yuan Bao. Dia adalah yang paling impulsif dan licik.      

Namun, demi menyiapkan dengan baik pertunjukan ini, dan demi mendapatkan senyuman ibu Liuli Guoguo. Nan Gua pun menerima semua pelatihan yang diberikan oleh Liuli Guoguo.     

Dia mengeluarkan sebuah tongkat nunchaku dari ketiaknya, dan mulai melambaikannya sambil berseru 'Ha hu ha hu'. Cakar gemuknya yang memegang tongkat nunchaku itu sangat gesit.      

Walaupun saat pertunjukan hampir selesai, dan tongkat nunchaku itu hampir saja mengenai kepala gemuknya. Tapi Liu Qiulan, Xuanyuan Mingxin dan Liuli Tian, tampak sangat puas dan bersemangat sekali dengan pertunjukan tongkat nunchaku ini.     

Pertunjukan kelima adalah dari Xiang Gua. Chinchilla paling berbakat, paling kutu buku dan paling banyak pengetahuannya dari ketujuh anak chinchilla. Cakar belakang chinchillanya melangkah berjalan ke depan Liu Qiulan. Lalu, menggenggam kedua cakar depannya ke depan dada dengan sopan, dan membungkukkan tubuh kecilnya untuk memberi hormat kepada Liu Qiulan.     

Setelah memberi hormat, Xiang Gua berdiri tegak, sambil mulut kecilnya terbuka. Kemudian, sebuah puisi dibaca olehnya dengan suara yang lantang, menggunakan bahasa manusia.     

"Rambut panjang tergulung yang begitu indah bagai ombak lautan,     

Bulan yang membawa burung bangau terbang ke danau Yao,     

Setiap hari selalu ada tawa,     

Yang terus terulang di setiap musim seperti saat ini."     

Setelah Xiang Gua membacakan puisi yang dibuat olehnya sendiri untuk Liu Qiulan, kemudian kedua cakarnya dilipatnya di depan dada. Dia lalu membungkukkan tubuh kecil dan gemuknya itu lagi kepada Liu Qiulan. Mulut kecilnya terbuka, dan suara yang begitu renyah bak bayi terdengar lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.