Istri Kecilku Agak Galak (1)
Istri Kecilku Agak Galak (1)
Hujan turun dengan sangat deras, hujan deras ini masih terus menyerang tanah dengan keras. Liuli Guoguo khawatir beberapa pelayan ini menghentikannya.
Dia juga khawatir kalau memaksakan berlari pergi ke paviliun Chiming, beberapa pelayan itu akan mengikutinya dan yang ada malah menyebabkan mereka semua kehujanan dan basah kuyup. Oleh karena itu, Liuli Guoguo membuat strategi seperti ini, yaitu mengunci para pelayannya di dalam kamarnya.
Lalu, dia mengeluarkan payung dari ruang sihir gelangnya, ujung kakinya menjinjit dan melompat ke balok kayu atap. Lalu, pergi dengan cepat menuju kediaman tua paviliun Chiming.
Keterampilan teknik Qinggong Liuli Guoguo lumayan bagus, tak perlu waktu yang lama, dia sudah tiba di paviliun Chiming. Karena dia lewat balok kayu atap, jadi sepatu di kaki kecilnya sedikit basah, roknya juga ikut basah.
"Nyonya kecil?" Pengawal kedua belas yang berjaga di depan pintu kamar utama Xuanyuan Pofan melihat sosok kecil berbaju merah muda yang kurus itu. Dia langsung mengerutkan kening dan bertanya, "Nyonya kecil, kenapa anda bisa datang ke sini?"
"Kenapa aku tidak boleh datang ke sini, pengawal kedua belas, di mana Kakak Po?" Liuli Guoguo melihat pengawal kedua belas yang tampak sangat panik, firasat buruk langsung menyeruak ke dalam hatinya. Alis indahnya pun naik dan dia mengerutkan keningnya.
"Tuan, Tuan..." pengawal kedua belas menggaruk kepalanya. Sebab, Tuan memerintahkan untuk tidak memberitahu Nyonya kecil. Tapi sekarang, entah apa yang sebaiknya dia lakukan.
Liuli Guoguo dengan cepat berlari ke pintu kamar utama Xuanyuan Pofan, dan menyimpan kembali payung di tangannya ke dalam ruang sihir gelangnya. Dia sudah tidak bisa menunggu lagi.
Tanpa menunggu pengawal kedua belas selesai bicara, Liuli Guoguo sudah ingin membuka pintu kamar itu dan langsung masuk ke dalam. Namun, dia dihentikan duluan oleh pengawal kedua belas.
"Nyonya kecil, tidak boleh. Tuan..." Ekspresi pengawal kedua belas tampak tidak baik.
"Minggir!" Liuli Guoguo kali ini benar-benar cemas. Semakin pengawal kedua belas menghentikannya, semakin itu membuktikan kalau ada hal buruk yang menimpa kakak Po-nya.
"Pengawal kedua belas, biarkan Nyonya kecil masuk."
Pada saat ini, pengawal ketiga membawa nampan mahoni yang di atasnya ada semangkuk sup obat, kebetulan dia berjalan masuk ke paviliun Chiming. Dia membawa nampan obatnya dan pengawal kesembilan membantu memegang payung untuknya.
Liuli Guoguo melihat obat yang ada di tangan pengawal ketiga. Firasat buruk di dalam hatinya langsung mendapatkan pembuktiannya. Dia pun menjadi panik sekali.
Pengawal kedua belas ragu-ragu, lalu menghela napas berat. Akhirnya, dia tidak lagi menghentikan Liuli Guoguo. "Nyonya kecil, Tuan menghabiskan kekuatan dan tenaga dalam tingkat lima hanya untuk menghilangkan efek dari obat Shuangtie Shenghuan."
"Dia juga terus berlatih pedang dan tidak tidur selama empat hari empat malam. Hingga Nyonya kecil kembali hari ini, Tuan masih belum memejamkan matanya." Pengawal kedua belas tahu kalau dia tidak seharusnya mengatakan semua ini kepada Nyonya kecil, lalu membuatnya khawatir dan sedih.
Tapi dia juga tahu kalau dirinya tidak mengatakan ini. Nanti, ketika Nyonya kecil masuk ke dalam kamar dan melihat kondisi Tuan, dia pasti akan bertanya apa yang terjadi. Jadi, jika pengawal kedua belas tidak menjelaskannya sampai mengerti, maka hanya akan membuat Nyonya kecil semakin khawatir.
Saat mendengarkan pengawal kedua belas, kepala Liuli Guoguo langsung mendengung parah seperti dipukul keras dengan tongkat, dan hatinya juga tercekat. Seluruh tubuhnya gemetaran, dan dia buru-buru berlari ke depan pengawal ketiga Mengambil nampan mahoni di tangannya, lalu mengerutkan keningnya dengan erat.
"Pengawal kedua belas, cepat bukakan pintu untukku!" Liuli Guoguo hampir berteriak, suaranya bergetar hebat.
Hujan lebat masih mengalir deras di luar ruangan. Setiap tetes hujan seolah ingin menembus tanah.
Pengawal kedua belas tertegun sejenak, dia belum pernah melihat Liuli Guoguo begitu marah dan cemas. Dia tidak berani menunda, dan bergegas maju untuk membukakan pintu kamar untuk Liuli Guoguo.
Setelah membuka pintu, Liuli Guoguo berusaha memegang obat itu dengan seimbang dan pergi ke dalam kamar dengan langkah cepat.. Dia membawa nampan mahoni di tangannya, hatinya tegang sekali.