Berdaging Baru Imut
Berdaging Baru Imut
Xiao Denglong panik. "Aduh, Nyonya kecil. Belum selesai mandinya. Hamba akan pergi keluar sekarang juga dan memeriksanya untukmu. Jangan cemas ya."
Xiao Denglong mengira kalau Liuli Guoguo ingin keluar dari dalam bak mandi dan pergi untuk memeriksanya sendiri karena dia tidak segera pergi keluar untuk memeriksa. Jadi, setelah bicara, dia pun bergegas berlari keluar dari kamar mandi.
Ding Xiang dan Cui Le menghentikan Liuli Guoguo, "Nyonya kecil, kenapa anda terburu-buru dan secemas ini? Mungkin saja Tuan masih sibuk dengan pekerjaannya, dan sekarang hujan deras. Anda tidak boleh pergi ke paviliun Chiming. Bagaimana kalau nanti malah kehujanan dan kena flu?"
Liuli Guoguo merapatkan bibirnya dan melembutkan suaranya, "Baiklah. Aku tidak jadi pergi ke sana. Tapi aku benar-benar tidak ingin mandi lagi, kalian lebih baik segera layani aku mandi dan mengganti baju saja."
Beberapa pelayan tidak bisa berkata apa-apa saat melihat Liuli Guoguo yang bersikeras. Mereka pun hanya mengangguk kepada Liuli Guoguo dan mengiyakan, "Baik Nyonya kecil."
Ding Xiang membersihkan rambut Liuli Guoguo yang masih ada sabunnya hingga bersih. Namun, Liuli Guoguo benar-benar tidak sabar untuk segera keluar dari dalam bak mandi. Cui Le lalu mengambil handuk mandi merah muda besar dan membungkus tubuh Liuli Guoguo dengan itu.
"Nyonya kecil, kamu benar-benar jadi kurus sekali beberapa hari ini." Ding Xiang melihat Liuli Guoguo yang benar-benar jadi kurus sekali. Tanpa bisa menahan diri, mata aprikotnya memerah lagi karena tidak tega.
Liuli Guoguo tersenyum, lalu mengelus wajah Mo Li, juga mengelus wajah Ding Xiang sambil berkata, "Kurus malah jadi cantik, kan? Kurus cantik kok."
"Mana ada! Berdaging baru imut. Aku tidak ingin Nyonya kecil kurus!" Mo Li langsung membantahnya, hatinya sangat tidak tega.
"Iya, benar sekali. Nyonya kecil lebih bagus gemuk. Tubuh yang berdaging yang lebih bagus dan cantik!" kata Ding Xiang yang setuju dengan Mo Li. Dia juga tidak ingin Liuli Guoguo kurus.
Cui Le yang mendengar percakapan ini di samping, awalnya mengerutkan keningnya, dia juga tidak tega. Tapi, dia malah tersenyum kepada Liuli Guoguo dan berkata, "Iya Nyonya kecil, kedepannya, silakan puaskan perut anda itu. Hamba tidak akan menghentikan anda."
"Em em!" Hati Liuli Guoguo terasa hangat sekali. Dia pun mengangguk kepada para pelayannya, namun ada emosi lain yang menjerat hatinya.
Pada saat ini, Xiao Denglong kembali ke kamar mandi, dengan masih menggendong Xi Gua di tangannya. Dia juga memberi makan Xi Gua dengan tabung kecil berisi ASI-nya Tuan Bao.
"Nyonya kecil, Tuan belum datang, hamba tadi sekalian pergi ke ranjang bambu chinchilla untuk melihat mereka. Lalu menyadari kalau Xi Gua berguling dan terus berteriak minta susu. Tuan Bao dan Yuan Bao pergi ke rumah lain untuk bersilaturahmi lagi. Jadi, hamba terpaksa membawanya ke sini."
Setelah Xuanyuan Pofan dan Liuli Guoguo baikan seperti sebelumnya, Tuan Bao dan Yuan Bao senang sekali. Begitu senang, mereka pun langsung mengambil banyak kacang lezat dan menyimpan di ketiak mereka. Lalu berlari keluar untuk menikmati pemandangan alam.
Liuli Guoguo yang belum melupakan masalah Xuanyuan Pofan, tiba-tiba terhibur dengan kelucuan dan keimutan chinchilla berwarna hitam yang memegang tabung kecil dan sedang minum ASI itu. Dia pun memanggil Xiao Denglong, "Bawa dia ke sini."
"Siap!" Xiao Denglong berjalan cepat sampai ke depan Liuli Guoguo, lalu menaruh Xi Gua yang ada di tangannya ke tangan Liuli Guoguo yang kecil dan seputih salju.
Setelah Liuli Guoguo mengambil Xi Gua, dia mengelus kepala gemuk Xi Gua, dan memandangnya dengan penuh kasih sayang. Dia merasa kalau Xi Gua yang sedang minum ASI sungguh imut sekali.
Setelah mandi dan berganti pakaian, beberapa pelayan memakaikan jaket musim dingin yang hangat ke tubuh Liuli Guoguo. Lalu, mengikutinya berjalan keluar dari kamar mandi, dan berjalan perlahan menuju ke kamar tidur.
Bulan tertutup awan gelap, hujan deras masih turun di luar koridor panjang dan tampaknya tidak akan berhenti. Pohon-pohon kecil dan pohon-pohon besar di halaman tampak seperti menahan diri dari serangan hujan deras ini, tidak terlihat sedih atau tersudut sama sekali.
Liuli Guoguo sedang berjalan di koridor panjang, kepalanya terus menoleh sepanjang waktu, menatap lurus ke dinding bulan. Dia berjalan ke pintu kamar tidur, namun masih enggan untuk melangkah masuk ke dalam kamar.
"Nyonya kecil jangan lihat lagi.. Tuan pasti akan datang. Kita masuk dulu saja. Di luar dingin, anda tidak boleh berlama-lama di luar," kata Cui Le kepada Liuli Guoguo.