Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kakak Po Dia Patuh Sekali



Kakak Po Dia Patuh Sekali

0Xuanyuan Pofan mencium Liuli Guoguo hingga lupa diri, lalu tiba-tiba didorong oleh si kucing kecil di depannya. "Kakak Po, aku ingin mengelus elang raksasa itu."      

Wajah kecil Liuli Guoguo tampak sangat bahagia. Dia sepenuhnya tidak tahu kalau ucapannya ini seketika membuat suasana yang begitu mesra dan manis tadi langsung hancur.     

"Tidak boleh." Xuanyuan Pofan mengerutkan kening.     

"Kenapa?" Kakak Po kenapa kamu begitu pelit sih? batinnya.     

"Karena aku belum selesai menciummu," kata Xuanyuan Pofan sambil merengkuh kembali wajah kecil Liuli Guoguo, lalu bibir tipisnya kembali menciumnya.     

Pundak elang raksasa itu bergetar. Cakar yang awalnya hendak terbang kembali, diturunkannya lagi. Wanita cantik Tuan ingin mengelusku. Em, em, kalau begitu aku tunggu saja, batinnya. Wajahnya pun tampak memerah malu.     

Setelah itu, semua ini terus berlangsung hingga perut Liuli Guoguo kembali keruyukan. Baru kemudian, Xuanyuan Pofan dengan enggan berhenti.     

Liuli Guoguo menggosok bibir kecilnya yang sangat bengkak karena dicium Xuanyuan Pofan. Lalu dia memukul Xuanyuan Pofan dan berkata, "Kakak Po nakal!"     

Xuanyuan Pofan tertawa. Untuk menebus kesalahannya kepada Liuli Guoguo, dia pun dengan santainya menggendong Liuli Guoguo di pundaknya. Mengangkatnya setinggi mungkin, lalu berjalan ke arah elang raksasa berapi yang berdiri tidak jauh dari mereka, yang sedang menunggu disentuh olehnya.     

Namun, belum juga dia yang mengangkat Liuli Guoguo dan berjalan ke depan elang raksasa itu, tapi elang raksasa itu sudah lebih dulu berjalan dengan cepat ke depan mereka.      

Walaupun Liuli Guoguo sudah ditaruh di pundak Xuanyuan Pofan, tetap saja dia masih lebih pendek dari elang raksasa berapi itu. Karena tubuh elang raksasa berapi itu terlalu tinggi. Jadi, elang raksasa berapi itu pun menurunkan lehernya, dan menundukkan kepala raksasanya mengarahkan ke depan Liuli Guoguo.     

Hati Liuli Guoguo senang dan bersemangat sekali saat melihat tindakan elang raksasa ini. Muncul lesung pipi yang begitu jelas di wajah kecil yang cantik dan imut itu. Lalu dia mengangkat tangannya yang seputih salju, menarik napas dalam-dalam dengan penuh khidmat, dan mengelus kepala elang raksasa di depannya yang sedang menundukkan kepala, dengan tangan kecilnya yang seputih salju itu.     

Elang raksasa itu merasakan sentuhan tangan kecil Liuli Guoguo yang lembut, dan dia sangat menikmatinya. Tanpa sadar, sayapnya melembut dan ujung cakarnya mati rasa.     

"Kakak Po, dia patuh sekali. Aku suka sekali dengannya!"     

Mata Liuli Guoguo melengkung membentuk bulan kecil. Kaki kecil yang menggantung di pundak Xuanyuan Pofan tanpa sadar bergerak-gerak.     

Elang raksasa itu pun langsung melebarkan dan mengepakkan sayapnya, lalu berseru bahagia begitu dipuji oleh gadis kecil cantik Tuannya ini. Bahkan, gadis itu juga bilang kalau dia menyukainya.     

***     

Xuanyuan Poxi yang saat ini berada di luar ruangan paviliun Chiming di kediaman Raja Huayou, yang sedang memegang jangkrik dan akan di adu di dalam bambu. Terkejut hingga tangannya gemetar saat mendengar suara elang raksasa yang tiba-tiba itu, dan hampir saja menjatuhkan jangkrik yang akan di adu di dalam bambu.     

Sedangkan kedua jangkrik yang ada di dalam bambu sudah pingsan karena ketakutan.     

Xuanyuan Poxi tertegun. Sial! Aku juga punya batas kesabaran ya! batinnya. Akhirnya dia tidak bisa sabar lagi.      

Tadi, saat dia mau masuk ke dalam kediaman Raja Huayou untuk menemui kakak keenam dan si persik madu, Xuanyuan Poxi dihentikan oleh beberapa pengawal. Lalu menyuruhnya untuk menunggu di luar ruangan dulu.      

Saat bertanya alasannya, para pengawal satu-persatu pura-pura bisu dan tuli. Jadi, tidak ada satupun dari mereka yang menjawab kebingungannya.     

Kali ini, dua jangkriknya belum sempat beradu. Dia pun berdiri dan mengibaskan jubah putihnya yang berwarna seperti bulan sabit. Kemudian berjalan ke depan pengawal kedua belas.      

"Pengawal kedua belas, sebenarnya ada apa dengan kakak keenamku dan si persik madu? Kenapa begitu misterius seperti ini? Bahkan aku tidak boleh menemui mereka!"     

"Tolong pangeran mahkota tunggu di luar sebentar saja." Lagi-lagi jawaban ini yang diberikan oleh pengawal kedua belas kepada Xuanyuan Poxi. Lalu, saat melihat wajah tampan Xuanyuan Poxi yang berubah jadi aneh karena menunggu lama, dia pun tertawa.      

Pengawal kedua belas bukanlah lagi pengawal kedua belas beberapa jam lalu. Sejak Nyonya kecil mereka dibawa kembali oleh Tuan mereka, seluruh kediaman Raja Huayou langsung berubah dari suasana dingin, serius, muram dan mati, menjadi suasana musim semi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.