Istri Kecilku Sudah Dewasa

Panggil Paman!



Panggil Paman!

1Lie Nieduo tidak bisa mengatakan apa yang ada di dalam hatinya karena masih terkejut. Tapi dia hanya bisa diam dan menggelengkan kepala kepada Wu Yunfu. Sebab, dia benar-benar sudah melihat dan merasakan langsung karakter Wen Yiwen.      

Lie Nieduo pernah dengar kalau putri Wen Yiwen yang sangat dimanjakan oleh ibu Ratu istana kerajaan. Sejak usia tiga tahun, Wen Yiwen sudah mulai berkuda, dan saat umur lima tahun sudah bermain panah.     

Wen Yiwen sudah belajar dan berlatih memanah sejak kecil. Jenderal besar Wen Dun memiliki empat anak perempuan, tapi sayangnya sama sekali tidak memiliki anak laki-laki. Tapi, putri Wen Yiwen ini telah mewarisi kemampuan berkuda dan memanah dari jenderal besar Wen Dun.      

Wen Yiwen memiliki kemampuan dan postur pahlawan di masa depan, dan kemungkinan besar akan menjadi phoenix selanjutnya di masa depan. Dengan panah yang baru saja melesat itu, Lie Nieduo benar-benar telah merasakan karakternya ini.     

"Wen Yiwen, apa kamu sudah gila!" Wu Yunfu langsung marah besar. Gadis lainnya sejak kecil bermain boneka, tapi Wen Yiwen ini malah bermain busur panah yang dianggapnya seperti boneka. Dia benar-benar tidak bisa berkata apa-apa.     

Wen Yiwen melihat Wu Yunfu yang marah. Dia bergegas melemparkan busur panah dan panahnya ke dalam ruang sihirnya, lalu melompat dan bersandar ke tubuh Wu Yunfu seperti monyet. Merangkul lengan Wu Yunfu, dan sengaja bersikap manja kepada Wu Yunfu untuk diperlihatkan di depan Lie Nieduo.      

"Aduh, kakak Wu Yunfu, tadi itu aku melihat daun yang kebetulan jatuh dari pohon, jadi ya aku menganggap ini sama seperti latihan panah saja. Kamu juga kan sudah tahu kalau aku ini sudah biasa latihan panah kapanpun dan di mana pun."     

Tubuh Wu Yunfu bergetar, dia bergegas melepaskan rangkulan Wen Yiwen, dan Lie Nieduo masih berdiri diam di tempatnya.      

Jika nanti sudah masuk kuliah lagi, lalu Lie Nieduo menceritakan kepada gadis jelek itu kalau Wu Yunfu pegang-pegangan dengan gadis lain. Pasti Li Guo akan marah dan sedih pikirnya.     

"Kakak Wu Yunfu!" Wen Yiwen merasa tidak punya muka setelah Wu Yunfu melepaskan rangkulannya di depan gadis lain, yang seluruh tubuhnya hanya terdapat daging dan lemak ini. Wajah kecilnya pun langsung tampak tidak senang.     

"Wu Yunfu, apa ada hal buruk yang terjadi pada Lie Nieduo?" Tiba-tiba terdengar suara Zhan Zihao dari dalam kamar.     

Lie Nieduo mendengar suara ini, tidak tahu kenapa mata indahnya meneteskan air mata. Tiba-tiba dia merasa tersudutkan dan teringat lagi dengan kata-kata Wen Yiwen yang memandangnya rendah dan mengejeknya tadi. Sebab, dia tidak ingin terlalu lama bersama sekelompok orang yang punya status yang sangat berbeda dengannya, yang malah nantinya akan mempermalukan dirinya sendiri.      

Lie Nieduo pun bergegas lari dengan kaki gemuknya untuk pergi dari sana. Namun, lagi-lagi muncul adegan panah tajam yang melesat melewati telinganya tadi di kepalanya. Dia pun jadi sedih dan takut.     

"Coba lihat kamu ini, menakuti tunangan Zhan Zihao saja. Apa kamu ingin membuat Zhan Zihao tidak punya istri, hah!" Wu Yunfu memutar bola matanya dengan kesal kepada Wen Yiwen. Dia juga sudah malas memedulikan gadis ini lagi, jadi langsung saja berjalan menuju kamar Zhan Zihao.     

"Sana pergi! Kamu itu yang tidak akan pernah mendapatkan seorang istri! Sebenarnya, apa yang telah terjadi tadi?" Terdengar lagi suara terburu-buru Zhan Zihao dari kamarnya. Dia juga kesal sekali karena tidak bisa turun ranjang, dan cukup mengkhawatirkan keadaan di luar sana.     

"Kakak Wu Yunfu! Dia tidak pantas jadi istri kakak Zhan Zihao!" Wen Yiwen pun buru-buru mengejar Wu Yunfu.     

"Zhan Zihao saja belum bilang dia pantas atau tidak. Lalu, ada hak apa kamu bilang tidak pantas!" kata Wu Yunfu dengan tak berdaya.     

"Pokoknya tidak pantas! Tidak pantas! Dia tidak pantas jadi istri kakak Zhan Zihao!" Wen Yiwen menghentakkan kakinya dengan kesal.     

***     

Setelah Wu Yunfu masuk ke dalam kamar, Zhan Zihao kemudian langsung bertanya, "Di mana dia?"     

Wu Yunfu tentu saja tahu siapa yang dimaksud oleh Zhan Zihao ini. "Sudah pergi," jawabnya.     

Zhan Zihao teringat lagi dengan teriakan tadi, hal itu membuatnya jadi agak khawatir. "Sebenarnya, apa yang telah terjadi tadi?"     

"Wen Yiwen memanah daun, kebetulan sekali panah itu melesat melewati samping telinga Lie Nieduo," kata Wu Yunfu. Dia duduk di bangku di tengah kamar Zhan Zihao, lalu menyilangkan kakinya dengan santai.     

Hati Zhan Zihao jadi panik dan tercekat saat mendengar ini.     

"Kakak Zhan Zihao, aku bilangin ya, gadis yang seluruh tubuhnya penuh dengan lemak itu sama sekali tidak pantas untukmu. Kamu jangan..."     

"Panggil paman!" Tanpa menunggu Wen Yiwen menyelesaikan ucapannya, Zhan Zihao tiba-tiba sudah berkata dengan suara yang sangat serius pada Wen Yiwen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.