Kalau Begitu, Aku Bawa Pergi Cai Gua Ya
Kalau Begitu, Aku Bawa Pergi Cai Gua Ya
Ding Xiang dan Mo Li menggendong Cai Gua lagi dan memintanya mendeskripsikan kepada mereka ukuran dan bentuk tubuh Du Shengyu. Pada akhirnya, Cai Gua pun tertidur lelap setelah disiksa dengan terus ditanyai oleh Ding Xiang dan Mo Li seharian.
Liuli Guoguo sedang makanan camilan ringan di ruang makan sambil menggoda dan bermain dengan para chinchilla imut lain yang ada di atas meja. Dia juga sedang mengecek beberapa puisi yang dihafalkan Xiang Gua si ahli belajar ini. Hal itu membuatnya benar-benar kagum dengan Xiang Gua.
"Yuan Bao, kamu hebat sekali mengajarinya. Xiang Gua luar biasa pandai. Dia bahkan sudah menghafalkan puisi Mengxiao Lao'er lebih banyak daripada aku. Aku sampai merasa tidak enak."
Yuan Bao melambaikan cakar gemuknya kepada Liuli Guoguo dan menunjukkan kerendahan hatinya. "Nyonya kecil, bukan karena aku pandai mengajarinya. Tapi, Xiang Gua ini suka belajar sendiri."
Pertama, Nyonya kecil memujinya, lalu sekarang ayahnya yang gemuk juga memujinya. Wajah kecil Xiang Gua pun langsung memerah malu.
"Cih, hanya menghafalkan beberapa puisi saja. Apanya yang luar biasa." Nan Gua yang sedang makan almond di sisi lain menunjukkan ekspresi tidak senang di wajahnya.
Xi Gua yang sedang meringkuk minum ASI di dekapan Tuan Bao pun langsung membantahnya, "Kakak keempat, kakak kelima memang lebih hebat darimu. Kakak kelima tidak hanya menghafalkan puisi, dia juga bisa melukis!"
"Xiang Gua bisa melukis?" Liuli Guoguo yang sedang menyendok puding susu dan telur ke dalam mulut kecilnya langsung terkejut mendengar ini. Entah kenapa dia tidak tahu kalau Xiang Gua memiliki keterampilan ini.
"Nyonya kecil, aku belajar dari Tuan besar beberapa hari akhir-akhir ini!" jawab Xiang Gua kepada Liuli Guoguo dengan suara jernihnya. Wajahnya penuh dengan ekspresi penantian ketika melihat Liuli Guoguo yang sekali lagi mengetahui keterampilannya yang lain.
"Iya benar, Nyonya kecil, saat kamu pergi belajar dan menjalani ujian kemampuan pengalaman lapangan, Tuan biasanya membawa kami di sisinya. Lalu, jika Tuan tidak sedang melakukan sesuatu, terkadang dia akan melukis."
"Setiap kali itu juga, Xiang Gua belajar darinya sambil mengawasi dengan serius. Dia pun perlahan-lahan bisa melukis sedikit-sedikit," jawab Dong Gua, anak chinchilla yang paling tua kepada Liuli Guoguo.
Liuli Guoguo awalnya sangat terkejut dan senang ketika mendengar ini. Lalu, mata anggurnya yang jernih dan besar itu berputar sejenak. Kemudian, tiba-tiba ada ide yang muncul di dalam benaknya.
Setelah ide itu terbentuk di kepalanya, Liuli Guoguo pun berlari ke samping Mo Li dan Ding Xiang yang sedang duduk. Kemudian mulai merancang pakaian pernikahan dan riasan pernikahan untuk Cai Gua.
"Ding Xiang, Mo Li, apa sudah selesai menggunakan Cai Gua? Bukan, bukan, maksudku, apa masih ada urusan yang harus diselesaikan dengan Cai Gua?"
Ding Xiang mengangkat kepalanya dan menggelengkan kepala kepada Liuli Guoguo. "Tidak ada Nyonya kecil. Kami sudah selesai mengukur ukuran tubuh Cai Gua. Kami juga sudah tanya-tanya mengenai ukuran tubuh kakak Du Shengyu kepada Cai Gua."
"Iya, benar Nyonya kecil." Mo Li ikut bicara.
"Baiklah. Kalau begitu, aku bawa Cai Gua pergi ya."
Sehingga, Cai Gua yang sedang berbaring tidur nyenyak pun, begitu saja dibawa pergi di tangan kecil dan putih Liuli Guoguo.
Ding Xiang dan Mo Li tersenyum, lalu meneruskan menundukkan kepalanya, untuk merancang pakaian dan juga membicarakan detail yang mereka butuhkan.
Setelah Liuli Guoguo membawa Cai Gua pergi, kemudian dia memanggil Xiao Denglong untuk membawakan keranjang bunga. Lalu menaruh Cai Gua ke keranjang bunga, berdempetan dengan Xiang Gua dan juga Xi Gua yang sedang minum ASI di dekapan Tuan Bao.
Lalu, Liuli Guoguo menaruh keranjang bunganya itu ke dalam ruang sihir gelangnya. Dia meminta Cui Le mengawasi chinchilla-chinchilla yang lainnya, setelah itu membawa Xiao Denglong pergi bersamanya menuju paviliun Chiming.
***
Kediaman guru besar negeri,
Wu Yunfu melihat ke enam belas kotak di depannya yang berisi kotak kayu bunga pir besar yang memuat banyak sekali kristal Zhi Lan yang berkilauan. Dia juga melihat zamrud harimau yang berkilauan berwarna kuning muda agak kehijauan, yang memiliki beraneka ragam bentuk.
Mata phoenix indahnya berkedip, lalu Wu Yunfu berkata pada ayahnya, "Aku tidak tahu. Bagaimana aku tahu Raja Huayou tiba-tiba menghadiahiku berbagai macam hadiah mewah seperti ini."
"Karena hubungannya dengan kakak tertua, aku jadi punya kehormatan untuk bertemu beberapa kali dengan Raja Huayou. Tapi, aku bahkan tidak sampai punya kesempatan untuk menyapanya. Ayah, apa kamu yakin tidak ada yang salah dengan telingamu?"