Istri Kecilku Sudah Dewasa

Si Bocah Kapak, Kamu Sabar Dulu



Si Bocah Kapak, Kamu Sabar Dulu

0Wu Ge memukulkan tongkat berkepala naganya. "Dasar brengsek! Telingamu itu yang bermasalah!"     

Wu Yunfu menyentuh telinganya sendiri, lalu dengan ekspresi tidak sabar, dia pun berkata, "Ayah, kenapa kamu masih tidak mengerti juga hal ini. Orang yang sejatinya mau diberi hadiah oleh Raja Huayou itu adalah kamu ayah! Hanya saja, mengatasnamakan aku."     

Tangan Wu Ge yang memegang tongkat berkepala naga mengerat, karena sebelumnya dia juga sudah berpikir seperti itu. Dibandingkan dengan berpikir kalau anaknya yang brengsek ini memiliki hubungan yang baik dengan Raja Huayou, atau kebetulan ada budi baik dengan Raja Huayou. Sehingga Raja Huayou sampai memberikan hadiah besar seperti ini.     

Wu Ge lebih percaya kalau Raja Huayou ingin menyenangkan dirinya dan menggaetnya dalam partainya sendiri. Tapi anehnya, malam itu pengawal dari Raja Huayou sendiri sudah bilang dengan terus terang, dan tidak ada sedikitpun isyarat tersembunyi dalam ekspresinya.     

Jadi, Wu Ge sudah memikirkan ini sepanjang malam. Tapi dia sudah menghapus sepenuhnya mengenai pembahasan menggaet ke dalam partai.     

Siapa coba Raja Huayou. Putra kebanggan surga yang sangat diberkati langit dari sembilan kerajaan besar dan seluruh negeri. Pria yang terkenal di seluruh daratan Liufeng, dan orang yang memegang perintah untuk menggerakkan pasukan tengkorak yang sangat menakutkan.     

Jika Raja Huayou benar-benar ingin mendapatkan tahta atau kekuasaan, bahkan cukup hanya mengandalkan bantuan dari Xuanyuan Feng saja, dan itu hanyalah masalah sepele untuknya. Tentu tidak perlu sampai mengeluarkan usaha besar apapun dengan menggaet partai lain, ataupun bersaing dengan partai lain.     

Seluruh anggota kerajaan mana pun, mana ada yang berani bermusuhan secara terang-terangan dengan Raja Huayou? Jika Raja Huayou ingin posisi teratas, saat itu juga pasti sudah langsung menduduki kekuasaan yang setinggi gunung dan seluas lautan.      

Dari semua pangeran keturunan Raja Xuanyuan Feng, mana ada yang sebanding satu bulu saja dengannya? Oleh karena itu, bagaimana mungkin Raja Huayou menghabiskan banyak waktu dan pikirannya dengan memberikan hadiah beberapa kotak besar kristal dari perburuan roh jiwa dan setan jiwa tingkat tinggi, hanya untuk menggaet dan menyenangkannya.     

"Ayah, jika tidak ada apa-apa lagi. Aku pergi dulu. Luka Zhan Zihao belum pulih sepenuhnya, aku ingin pergi lagi..."     

"Tidak boleh!"     

Baru saja Wu Yunfu bicara, Wu Ge sudah memukulkan tongkat berkepala naganya lagi dan mengibaskan jenggotnya.     

Wu Yunfu tak berdaya, dan terpaksa kembali duduk dengan patuhnya. Namun, ketidaksabaran memenuhi wajahnya.     

Wu Yunmeng yang duduk di sampingnya mengedipkan mata, dan bergegas menarik lengan baju Wu Yunfu. Dia mencondongkan tubuhnya, mendekatinya dan berbisik padanya, "Hei, bocah kapak, kamu sabar dulu. Raja Huayou membuat hal sebesar ini."      

"Sepanjang malam kemarin, ayah sampai tidak berani memejamkan matanya. Coba lihat, dia tampak lelah sekali. Nanti kalau kakak tertua sudah menjawab, mungkin saja akan ada kejelasan dari semua ini, dan kamu akan bebas lagi."     

Wu Yunfu pun langsung melirik ke wajah tua Wu Ge yang berkeriput dengan jenggot panjang itu setelah mendengar ucapan kakak keduanya. Melihat wajahnya yang lelah dan matanya yang merah, tapi masih berusaha membuat dirinya terlihat segar dan tak capek. Seperti ada rasa tidak tega yang muncul di dalam hati Wu Yunfu.     

Setelah itu, Wu Yunfu mengiyakan Wu Yunmeng. Namun, dia terus memperlihatkan ekspresi tidak sabar dan keengganannya.     

Wu Yunmeng merasakan suasana yang telah memasuki keheningan. Dia pun bergegas mengubah topik pembicaraan, dan masih saja membahas topik yang bermanfaat untuk Wu Yunfu.      

"Hei bocah kapak, aku dengar kamu mendapatkan peringkat nomor dua dalam kategori individu dan mendapatkan peringkat pertama di kategori tim dalam ujian kemampuan pengalaman lapangan murid baru kali ini?" tanya Wu Yunmeng.     

Wu Yunfu tanpa sadar mengangkat kakinya dan menyilangkan lututnya, lalu menggoyangkan kakinya itu dan menjawab Wu Yunmeng, "Iya benar."     

Tidak disangka, tiba-tiba terdengar lagi suara pukulan dari tongkat berkepala naga Wu Ge. "Hei anak brengsek, lihat kamu ini ya?! tidak bisakah duduk dengan benar!" Dia melihat Wu Yunfu yang menyilangkan kakinya dengan santai, dia pun langsung mengerutkan alis tuanya.     

Wu Yunfu tak berdaya, dia terpaksa buru-buru menurunkan kakinya dan duduk tegak kembali seperti semula.     

Wu Yunmeng yang melihat ini, buru-buru meneruskan topik pembicaraannya. "Hei bocah kapak, aku ingat saat aku mengikuti ujian kemampuan pengalaman lapangan waktu itu. Orang yang mendapatkan peringkat kedua, selain mendapatkan batu penghargaan, juga mendapatkan sebuah…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.