Tali Dada?
Tali Dada?
"Ini apa? Em?"
Xuanyuan Pofan menaikkan bibirnya, seolah menantikan Liuli Guoguo akan meneruskan ucapannya. Setiap kali berhasil menggoda Liuli Guoguo sampai wajahnya memerah, dia seperti merasakan telah meraih sebuah pencapaian yang tak bisa dijelaskan.
Liuli Guoguo melemparkan tinjunya ke dada Xuanyuan Pofan dan berkata, "Kakak Po, jangan main-main deh. Ini sudah tidak pagi lagi, kita kan mau keliling jalan-jalan ibu kota kekaisaran."
Xuanyuan Pofan tidak melepaskannya begitu saja, dengan giginya ingin tahu itu apa, "Kamu belum menjawab pertanyaanku."
Walaupun pengawal ketiga dan pengawal kedua belas yang tadi menjaga di paviliun Hua telah keluar menjauh saat Liuli Guoguo ditarik dan didudukkan di atas paha Xuanyuan Pofan. Tapi Liuli Guoguo tetap saja masih takut kedengaran.
Saat melihat Xuanyuan Pofan yang sepertinya tidak akan segera berangkat jika tidak tahu jawabannya. Liuli Guoguo pun hanya bisa mencondongkan tubuhnya ke samping telinga besar Xuanyuan Pofan, lalu berbisik dengan wajah kecilnya yang sudah memerah malu, "Kakak Po, ini menggunakan tali… Em..."
Liuli Guoguo malu sekali. Wajahnya yang memerah jadi semakin merah, seolah akan meneteskan darah, "Menggunakan tali dada."
Tali dada?
Tali...
Xuanyuan Pofan yang pada dasarnya tidak tahu apa yang dinamakan tali dada, hanya peduli dengan kata 'tali' saja. Dia pun langsung menebak dan membayangkan hal yang tidak karuan. Saat itu juga dia berkata dengan suara tajam dan keras kepada Liuli Guoguo, "Sembarangan!"
Baru saja Liuli Guoguo selesai bicara, namun Xuanyuan Pofan sudah bicara dengan suara tajam dan kerasnya. Hal itu membuat pundak kecil Liuli Guoguo bergetar ketakutan.
"Lepaskan!" perintah Xuanyuan Pofan. Kalau rusak karena diikat bagaimana dong! batinnya. Dia mengerutkan keningnya, pandangannya lalu jatuh ke dada rata Liuli Guoguo. Hatinya sangat tidak senang, dan dia tidak tahan melihat Liuli Guoguo yang menghancurkan dirinya sendiri.
Liuli Guoguo mengedipkan matanya seperti mengerti apa yang dikhawatirkan oleh pria itu. Dia menaikkan sudut bibirnya, lalu mengelus dada Xuanyuan Pofan, "Itu, kakak Po kamu jangan emosi dulu. Tidak semenakutkan yang kamu bayangkan. Sebenarnya, Ding Xiang mengikatnya dengan longgar kok. Karena itulah, pakaianku ini terlihat sangat besar dan longgar, tidak ketat."
"Tetap saja tidak boleh." Aku telah melindungi bagian itu dengan sebaik-baiknya, bagaimana bisa diperlakukan seperti ini, batin Xuanyuan Pofan. Sekarang dia sedang bertekad keras dengan perasaan visualnya sebagai seorang pria.
Liuli Guoguo lalu menepuk keningnya sendiri dengan agak tak berdaya. "Kakak Po, benar-benar longgar sekali."
Hiks hiks hiks. Kalau dari awal tahu jadinya seperti ini, aku tidak akan menyiksa diriku begitu lama untuk mengenakan pakaian pria begini. Aduh, malah berdebat lama sekali dengan kakak Po hanya karena masalah yang memalukan ini. Bahkan sampai menunda untuk jalan-jalan mengelilingi ibu kota kekaisaran, batin Liuli Guoguo.
Tidak peduli bagaimana Liuli Guoguo menjelaskan, namun Xuanyuan Pofan tetap tidak mau. Jadi, Liuli Guoguo pun terpaksa mengeluarkan rencana yang sangat memalukan.
Liuli Guoguo menggigit bibir merah mudanya, lalu berkata kepada Xuanyuan Pofan dengan wajah kecilnya yang memerah sekali. "Kakak Po kalau kamu tidak percaya, bagaimana kalau kamu menyentuhnya sebentar."
Setelah suasana menghening sesaat, pipi pria itu merona merah, lalu dia mengiyakan, "Oke."
Xuanyuan Pofan seolah terlihat sulit untuk menolak kesempatan baik seperti ini. Liuli Guogo pun hanya memutar bola matanya dengan kesal, rasanya dia ingin sekali menendang Xuanyuan Pofan sampai terbang keluar.
Xuanyuan Pofan menjadi serius, lalu dia mulai menyentuhnya, dan menyentuhnya lagi. Kemudian meremasnya, meremasnya lagi dan lagi. Setelah yakin kalau apa yang dikatakan Liuli Guoguo itu benar. Dia tidak bisa menahan diri untuk menghentikan tangannya di sana cukup lama, saat melihat mata anggur Liuli Guoguo yang terpejam.
Wajah kecil yang mengernyit karena malu, dan wajah kecil gadis itu yang sudah memerah tidak karuan. Seolah hampir tidak bisa menahan rasa sakit yang memalukan ini. Baru setelah itu, telapak tangan besar Xuanyuan Pofan ditarik keluar dari pakaian laki-laki yang dikenakan oleh Liuli Guoguo.
"Huh..." Liuli Guoguo akhirnya menghela napas lega. Mata anggurnya yang besar terbuka, lalu dia berkata kepada Xuanyuan Pofan dengan agak kesal, "Kakak Po, apa kita sekarang sudah boleh berangkat main?"