Kakak Po, Pria Dengan Pria Tidak Boleh Berciuman!
Kakak Po, Pria Dengan Pria Tidak Boleh Berciuman!
Begitu beberapa tahu ditaruh di atas jaring besi, air liur Liuli Guoguo menetes dan dia tak bisa menahan diri mengambil secangkir teh madu panas. Lalu meminumnya untuk menghilangkan keinginannya makan tahu itu.
"Kenapa kamu tampak selapar begini?" Xuanyuan Pofan melihat hal ini, dan tidak bisa menahan diri untuk mencubit wajah kecil Liuli Guoguo yang lembut itu. "Makanan-makanan ini tidak bersih, jangan dimakan."
Tindakan Xuanyuan Pofan yang seperti ini sangat mengejutkan pelayan muda yang membakar tahu untuk Liuli Guoguo dan Xuanyuan Pofan. Sampai tangannya bergetar dan hampir saja menggosongkan tahunya. Sial! Hari ini kenapa nasibku begini, bisa-bisanya bertemu sepasang pemuda yang pacaran, batinnya.
Karena rasa keingintahuannya yang besar sekali, pelayan muda hanya mengedipkan mata dan memanggang tahu kecil di jaring besi itu lebih bertenaga dan bersemangat. Karena ada pertunjukan bagus yang mungkin tidak akan pernah ditemui dalam setengah hidup, jadi mana mungkin dia tidak bersemangat begini.
"Tidak mau! Aku mau memakannya. Tuan You, kamu juga makanlah sedikit. Lihatlah, tahunya putih dan lembut kok, mananya yang tidak bersih. Tuan You, kamu jangan bicara sembarangan!"
Liuli Guoguo mendorong tangan Xuanyuan Pofan yang mencubit wajah kecilnya. Lalu, mengedipkan mata kepada Xuanyuan Pofan dengan penuh keluhan. Kakak Po, aku sekarang ini seorang pria! Seorang pria! Lihatlah gerakanmu yang barusan tadi mencubit wajahku, sampai mengejutkan pelayan muda ini, batinnya.
Xuanyuan Pofan mana peduli dengan penilaian atau pandangan orang lain. Kucing kecilnya yang putih dan lembut ini duduk tepat di sampingnya. Disertai rute panjang yang dilewati perahu dipenuhi dengan ombak-ombak kecil dan cabang-cabang pohon yang bergoyang-goyang.
Pemandangan yang indah seperti ini, membuat Xuanyuan Pofan merasa kalau harus bermesraan dan membuat adegan indah bersamanya. Jadi, entah bagaimana mungkin tidak boleh mencubitnya.
Wajah Xuanyuan Pofan saat itu juga langsung masam, lalu dia sengaja bersikap buruk dengan merebut gelas teh madu di tangan Liuli Guoguo. Kemudian, telapak tangannya meraih wajah kecil Liuli Guoguo dan mendekatkannya ke dirinya, mencium bibir merah mudanya dengan liar.
Wow wow wow!
Raungan ribuan domba, bukan, tapi puluhan ribu domba yang berlari kencang langsung memenuhi hati pelayan muda yang membakar tahu itu. Kemudian menggulung pasir dan debu di dalam hatinya setinggi-tingginya. Pada akhirnya, wajahnya memerah malu dan berhasil membuat tahu yang dipanggangnya jadi gosong.
Liuli Guoguo buru-buru mendorong Xuanyuan Pofan, dan wajah kecilnya memerah tidak karuan. "Tuan You, pria dan wanita... Em... Maksudku, pria dengan pria tidak boleh berciuman... Tuan You, tolong perhatikan dan hentikan tindakanmu ini ya! Kalau tidak, aku akan menarik pisau dan bunuh diri untuk menunjukkan ketidakbersalahanku!"
Liuli Guoguo membentuk tangan putih kecilnya seperti pisau, lalu meletakkannya di depan leher rampingnya, berlagak mau bunuh diri.
Wow wow wow! Ternyata pemuda ini tidak ingin... Cih, bukan maksudnya pemuda ini tidak punya niatan begitu. Tapi, pemuda satunya yang ternyata tidak berperasaan! batin pelayan muda. Karena hal ini, dia sampai lupa dengan tugasnya membakar tahu. Sebab, tahu di atas jaring besi itu sudah gosong.
Setelah Xuanyuan Pofan mengambil keuntungan dari 'Guo Liuli' ini, suasana hati tidak senangnya kembali, dan dia pun memasang wajah masam.
Setelah Liuli Guoguo selesai berurusan dengan 'Tuan You' yang tak pernah bisa tenang itu. Dia pun mengangkat matanya, dan yang masuk ke dalam pandangannya saat itu adalah satu persatu tahu yang sudah gosong. "Aduh! Tahunya kok gosong!"
Pelayan muda itu tercengang.
***
Pengawal kedua belas dan pengawal ketiga dengan mudahnya mengikuti orang yang dari tadi memperhatikan di belakang Xuanyuan Pofan dan Liuli Guoguo. Saat melihatnya berbalik arah, mereka pun mengikutinya dari belakang, dan kemudian ikut berbalik arah.
Sepanjang jalan, mereka terus mengikuti orang itu. Tapi, orang itu sama sekali tidak menyadari ada yang aneh. Pengawal kedua belas dan pengawal ketiga pun menebak kalau orang ini jelas bukanlah tokoh yang punya peran yang kejam.
Siapa juga yang tahu, tiba-tiba pemuda berbaju merah itu berjalan ke sebuah gang yang dalam. Lalu berhenti di depan bangunan Xiang Gu di tempat terdalam di gang itu.