Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kaki Kecil Bau



Kaki Kecil Bau

2Setelah Xuanyuan Pofan selesai mendengarkan, melintas cahaya tak berdaya di mata elangnya, lalu berubah menjadi cahaya yang tajam. Gadis kecilnya ini, tidak peduli berdandan wanita atau berdandan jadi pria. Tapi tetap saja selalu membuat orang menginginkannya, bahkan sampai mau dibawa ke tempat kotor semacam itu.     

"Tuan, anda tenang saja. Orang-orang yang mau menculik Nyonya kecil itu sudah saya dan pengawal kedua belas pukuli hingga babak belur," kata pengawal ketiga saat melihat ekspresi tidak senang Xuanyuan Pofan.     

Xuanyuan Pofan tak mengatakan apapun. Hanya saja, dalam waktu semalam, tidak ditemukan lagi bangunan Xiang Gu di ibu kota.     

***     

Sinar bulan sabit perlahan merangkak naik ke langit, dan lagi-lagi datang malam yang tenang.     

Setelah Liuli Guoguo selesai mandi dengan campuran kelopak bunga dan susu, dia pun naik ke atas ranjang dengan tubuhnya yang harum sekali. Dia mengambil gunting kecil yang diberikan oleh Ding Xiang, mengangkat kakinya ke atas lutut dan mulai memotong kuku kaki kecilnya.     

Selama setengah bulan berada di puncak pegunungan Cangsan, Liuli Guoguo tidak terlalu sering memotong kuku kakinya. Sehingga, sekarang kukunya tumbuh cukup panjang.     

Xuanyuan Pofan masuk ke dalam kamar dan melihat Liuli Guoguo yang sedang memegang kaki kecilnya, dan tengah memotong kuku dengan sangat serius. Dia sudah berjalan sampai ke depan Liluli Guoguo, tapi gadis berbaju merah muda di atas ranjang masih saja tidak menyadari kedatangannya.     

"Kaki kecil bau." Xuanyuan Pofan tersenyum.     

"Kakak Po!" Liuli Guoguo langsung melompat masuk ke dekapan Xuanyuan Pofan.     

Xuanyuan Pofan mengecup kepala Liuli Guoguo, lalu melepaskannya.     

Setelah Liuli Guoguo dilepaskan oleh Xuanyuan Pofan, dia pun mengangkat kakinya lagi dan mulai memotong kukunya. "Kakak Po, tunggu aku sebentar saja ya. Aku hampir selesai memotong kukuku." Dia punya OCD ringan, jadi tidak bisa melakukan sesuatu hanya setengah-setengah. Karena dia harus menyelesaikannya urusannya sampai tuntas.     

Xuanyuan Pofan diam saja dan hanya bisa menghukumnya dengan menjewer daun telinga Liuli Guoguo. Kemudian meraih gunting di tangan kecilnya dan duduk di tepi ranjang.     

Liuli Guoguo sedang memotong dengan serius, namun tiba-tiba, gunting kecil di tangannya direnggut oleh pria itu. Mata anggurnya yang besar pun bersinar dengan anehnya. "Kakak Po, aku belum selesai memotong."     

Saat ucapannya ini baru saja terlontar, kaki kecil putih yang ada di atas lututnya itu diangkat oleh pria yang duduk di tepi ranjang. Kemudian pria itu berkata, "Aku bantu." Setelah Xuanyuan Pofan meraih kaki kecil Liuli Guoguo, dia mulai memotong kuku kakinya.     

"Em em! Oke!" Liuli Guoguo langsung berubah menjadi kelinci putih kecil yang bahagia dalam hitungan detik. Dia tidak bergerak dengan patuhnya dan membiarkan Xuanyuan Pofan memotong kukunya.     

Liuli Guoguo telah terbiasa dengan hal ini selama bertahun-tahun. Saat masih kecil dulu, kuku kakinya hampir selalu dipotong sendiri oleh Xuanyuan Pofan. Hanya saja, setelah beranjak dewasa, Xuanyuan Pofan tidak terlalu sering lagi membantu memotong kukunya. Berubah jadi dia, atau pelayannya yang akan memotong kukunya.     

Xuanyuan Pofan memotong kuku kaki Liuli Guoguo, dan saat matanya melihat gelang kaki seperti tetesan air di pergelangan kaki Liuli Guoguo, mau tidak mau dia mengelusnya sebentar. Baru kemudian melanjutkan memotong kuku kaki Liuli Guoguo.     

Liuli Guoguo memeluk bantal kelinci di depannya ke dalam dekapannya, dan menikmati layanan Xuanyuan Pofan ini. Dia baru saja akan mengupas permen dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Tapi, tiba-tiba pria itu bicara, dan ini langsung menghentikan gerakannya.     

Xuanyuan Pofan mengangkat matanya, diam sebentar, lalu bicara, "Berapa banyak permen yang sudah kamu makan sampai malam ini?"     

Hati Liuli Guoguo tercekat. Dia buru-buru melemparkan permen itu kembali ke ruang sihir di gelangnya, lalu mengelus hidungnya sendiri, "Uh... Ini..." Ke berapa ya?! Karena dia memiliki ruang sihir, jadi dia telah menyimpan banyak sekali permen di dalam ruang sihirnya. Sehingga, frekuensi makan permennya pun meningkat.     

Saat jalan-jalan ke ibu kota, Liuli Guoguo terus merengek minta Xuanyuan Pofan membelikannya banyak permen. Dia pun diam-diam memasukkan banyak permen ke dalam gelangnya, baru kemudian menyerahkannya kepada Cui Le untuk disimpan olehnya.     

Liuli Guoguo menghela napas panjang dalam hatinya. Huh, benar saja kesalahan yang disebabkan kelalaian. Aku bisa-bisanya tertangkap basah di depan kakak Po begini, batinnya. Namun, detik berikutnya, pria itu bicara lagi, dan ini membuatnya tertegun lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.