Ciuman Dalam Di Bawah Cahaya Bulan (3)
Ciuman Dalam Di Bawah Cahaya Bulan (3)
"Apalagi, di dalam tanah yang dalam sekali, kulitnya bisa berubah menjadi sangat sensitif. Dia berjalan melewati tanah yang begitu dalam, lalu menemukan akar-akar dan lumpur tanah yang dapat digunakan untuk membuat obat. Kemudian dia memakan semuanya itu ke dalam mulutnya."
Ketika Liuli Guoguo berbicara, tanpa sadar pria berjubah hitam di sampingnya sudah diam-diam merangkul pundak ramping dan kurusnya.
"Pada akhirnya dia mencari di kedalaman tanah, lalu disembunyikan di dalam tempat rahasia. Memuntahkan seluruh obat itu, kemudian menutupinya di bagian tubuhnya sendiri. Dengan ditutup seperti ini, dia terus berada di kedalaman tanah untuk tidur selama tiga atau lima tahunan, bahkan lebih."
"Kemudian, sangat mungkin sekali jika semua itu menjadi obat hebat yang tiada tara. Kakak Po, apa ini benar?" tanya Liuli Guoguo yang tiba-tiba merasakan seberapa hebatnya pengaruh dan manfaat dari membaca banyak buku. Bahkan, walaupun hanya sekedar majalah biasa, tapi ternyata ada manfaatnya juga.
Hati Xuanyuan Pofan jadi senang ketika melihat si kucing kecilnya yang semakin lama semakin mendekat ke dirinya. Dia pun kemudian mengangguk untuk mengiyakan dan menunjukkan bahwa memang benar seperti itu.
Setelah Liuli Guoguo mendapat kepastian dari Xuanyuan Pofan, entah kenapa tiba-tiba ada semangat aneh yang muncul dari dirinya. Dia pun berjalan ke sisi kiri Xuanyuan Pofan, lalu berjalan ke sisi kanan Xuanyuan Pofan, Setelah itu kembali ke depan Xuanyuan Pofan.
Lalu, Liuli Guoguo bertanya dengan sangat penasaran kepada kakak Po-nya, "Kakak Po, saat kamu menangkap dan menaklukan kadal hijau tadi, apa kamu menemukan sebuah obat luar biasa yang diciptakannya di dalam tanah?"
Xuanyuan Pofan menaikkan alis tebalnya saat melihat Liuli Guoguo yang sangat penasaran itu. Lalu dia melengkungkan bibir dan berkata, "Kamu ingin tahu?"
"Em em!" jawab Liuli Guoguo sambil mengangguk berkali-kali seperti itik ayam.
Muncul lengkungan senyum yang punya maksud lain di sudut bibir Xuanyuan Pofan. Dia lalu mengambil kesempatan ini untuk merangkul pinggang ramping Liuli Guoguo dengan begitu arogan. Tidak peduli apakah Liuli Guoguo mau menolaknya atau tidak, namun dia langsung mengulurkan jarinya untuk mengetuk bibirnya sendiri.
Hati Liuli Guoguo tercekat dan dirinya langsung panik. Sebab, tubuh kecilnya sudah dipeluk dengan sangat erat oleh lengan kakak Po yang begitu kuat. Seketika ada ketakutan yang tiba-tiba muncul di dalam hati kecilnya. Tapi, tapi ini adalah kakak Po ku. Aku tidak seharusnya takut padanya. Aku kenapa bisa takut, ya? batinnya.
Liuli Guoguo tiba-tiba merasa bahwa ketakutan yang datang di dalam lubuk hatinya terhadap Xuanyuan Pofan ini sungguh aneh sekali, dan tidak bisa dijelaskan sama sekali. Kakak Po memang berdarah dingin, tapi... Bukannya memang dari dulu dia seperti itu? Kakak Po juga pernah bilang kalau kehangatan dan kelembutannya hanya diberikan untukku seorang, batinnya lagi.
Pikiran Liuli Guoguo sangat kacau sekali saat ini. Tapi, alasan apapun tetap saja tidak bisa menghalangi Xuanyuan Pofan yang mendekatinya dengan begitu arogan. Dia lalu mengepalkan tangannya, mengumpulkan seluruh keberaniannya, kemudian berjinjit mengikuti keinginan pria itu. Yakni mencium bibir tipis di wajah yang indah tersebut.
Bulu di hati Xuanyuan Pofan bergetar saat melihat Liuli Guoguo yang inisiatif sendiri untuk mendekatinya. Namun, dia benar-benar sudah tidak bisa menunggu lagi. Jadi, dengan cepat dia menarik dan memeluk lebih erat tubuh kecil Liuli Guoguo, lalu mencium bibir kecil Liuli Guoguo dengan sangat dominan dan arogan.
Liuli Guoguo benar-benar sudah terkurung di dalam pelukan Xuanyuan Pofan. Lidah panas membara dari pria itu juga terus membungkus setiap celah di kelopak bibirnya dengan tak beraturan.
"Aduh! Tuan, Nyonya kecil, kalian menindihku! Hiks hiks hiks!" keluh Cai Gua yang ada di dalam dekapan Liuli Guoguo, dan rasanya benar-benar ingin menangis. Bahkan, tubuhnya yang lemas ini sudah ditindih oleh Liuli Guoguo dan Xuanyuan Pofan menjadi mirip seperti sebuah roti penyet.
"Kakak Po, Cai Gua..." kata Liuli Guoguo sambil mendorong Xuanyuan Pofan dan ingin mengatakan kalau Cai Gua masih di dalam dekapannya. Tapi, belum sempat dia bicara, dirinya merasakan bahwa makhluk kecil yang lembut di dalam dekapannya itu, tiba-tiba sudah menghilang dalam sekejap.