Istri Kecilku Sudah Dewasa

Ciuman Dalam Di Bawah Cahaya Bulan (4)



Ciuman Dalam Di Bawah Cahaya Bulan (4)

0Cai Gua meregangkan badannya dan berteriak dengan getir. Tiba-tiba dia merasa kalau lehernya sakit, kemudian tubuhnya diangkat begitu saja dan dilemparkan ke sebuah sumber penyimpanan dunia luar.     

"Kakak Po, Cai Gua, dia..."     

"Tenang saja, aku sudah memasukkannya ke dalam cincin sihirku," kata Xuanyuan Pofan sambil lagi-lagi memeluk erat Liuli Guoguo ke dalam pelukannya. Lalu kembali mencium bibir merah muda Liuli Guoguo yang lembab itu.     

"Hah?!" gumam Liuli Guoguo dengan terkejut. Setelah bibirnya dicium lagi oleh Xuanyuan Pofan, dia masih saja tetap terkejut. Sebab, dia sama sekali tidak membayangkan kalau kakak Po-nya bisa memasukkan Cai Gua ke dalam cincin sihirnya. Karena cincin sihir itu, bagaimanapun terbuat dari bahan paling super, yaitu amber singa.     

Liuli Guoguo masih saja terkejut. Namun bibirnya sudah dihisap dan ditelan oleh ciuman kuat dari Xuanyuan Pofan, yang semakin lama semakin panas. Hal itu membuat kepala kecilnya terasa agak pusing, dan tubuhnya semakin lama terasa semakin lemas karena diciumi terus oleh pria itu. Dia benar-benar sudah tidak punya tenaga dan akhirnya jatuh lemas di dalam dekapan pria itu.     

Di bawah sinar bulan, di tengah pepohonan lebat, seorang pria berjubah hitam mencium gadis berbaju merah muda dengan begitu ganas. Seolah ingin melampiaskan rasa tidak senang dan tidak tenangnya sedari tadi.     

Setelah Xuanyuan Pofan sudah cukup lama menikmatinya, Liuli Guoguo pun mulai agak tidak sadar, dan ada dorongan ingin tidur dari dalam dirinya. Tubuhnya yang empuk dan lemas itu akhirnya digendong oleh Xuanyuan Pofan, lalu dibawa pergi untuk kembali menuju asrama Taohua.     

Gadis berbaju merah muda yang ada di dalam dekapan pria berjubah hitam itu tiba-tiba berkata dengan suara manis dan lemahnya, "Kakak Po, kamu belum menjawab pertanyaanku tadi..." Kedua tangan kecilnya yang menggantung di leher pria itu, lebih tepatnya yang sudah tidak bertenaga pun hanya bisa jatuh terkulai.     

"Iya, ada."     

"Em? Benar-benar ada ya? Obat apa itu?"     

"Sebuah krim Liuyan," jawab Xuanyuan Pofan sambil mengecup kening gadis kecil di dalam pelukannya.     

"Oh..." gumam Liuli Guoguo yang sudah hampir tidur di dalam dekapan Xuanyuan Pofan. Namun, tidak lama kemudian, tiba-tiba dia sangat terkejut. Seluruh bulu kuduknya pun berdiri, lalu tangan kecilnya kembali menggantung di leher pria tersebut. Setelah itu dia berkata dengan terkejut, "Krim Liuyan?"     

"Iya."     

"Itu adalah racun yang sangat mematikan!" kata Liuli Guoguo dengan mata anggur yang membelalak.     

"Em," jawab Xuanyuan Pofan dengan masih begitu tenang. Tidak seperti Liuli Guoguo yang sangat terkejut.     

"Oh!" Liuli Guoguo menjawab kepada Xuanyuan Pofan, lalu dia agak menaikkan tubuhnya dan tanpa sadar bersandar lebih dekat ke dalam dekapan Xuanyuan Pofan. Kemudian dia berkata kepada Xuanyuan Pofan dengan nada suara agak ditahan, "Kakak Po, apa kamu juga sudah sekalian memasukkan racun itu ke dalam ruang sihirmu?"     

"Tentu saja," jawab Xuanyuan Pofan sambil mengangkat Liuli Guoguo lagi, dan terus menggendong Liuli Guoguo utnuk pergi kembali menuju asrama Taohua.     

Liuli Guoguo menepuk dadanya dan kembali bernapas lega, setelah itu dia bergumam, "Baguslah kalau begitu, baguslah kalau begitu. Kelihatannya ada orang yang tidak baik di dalam kampus ini. Bisa-bisanya ada orang yang memelihara kadal hijau untuk membuat krim Liuyan, racun yang sangat mematikan itu. Sungguh menakutkan sekali."     

"Em." Walaupun Xuanyuan Pofan hanya menjawab dengan santai, tapi ada kekejaman dan kekesalan di dalam hatinya. Mata elangnya pun menatap kosong.     

Si kucing kecilnya ada di dalam kampus. Tapi, di dalam kampus ternyata ada orang yang punya niat tidak benar seperti ini. Jadi, tentu saja Xuanyuan Pofan tidak hanya akan duduk diam dan membiarkan ini begitu saja.     

***     

Setelah pria berjubah hitam menggendong gadis berbaju merah muda dan perlahan pergi menjauh dari tempat itu. Di sebuah ujung jalan setapak, ada mata yang terhalang oleh keteduhan pohon dan jadi menggelap. Kemudian dia memancarkan rasa kesal, dingin, dan penuh dengan kebencian. Api kemarahan dan ketakutan juga membara di pupil mata hitamnya.     

Setelah Xuanyuan Pofan kembali ke asrama Taohua dengan menggendong Liuli Guoguo. Walaupun Liuli Guoguo masih terkejut dan belum tenang sepenuhnya. Tapi dia masih saja tak bisa menghindari rasa kantuknya sendiri. Bahkan, dia juga sudah hampir tidur.     

Xuanyuan Pofan mengecup daun telinga Liuli Guoguo. Setelah menjilatnya sampai kenyang, baru dia membawa Liuli Guoguo ke atas ranjang, membiarkannya berbaring dan tidur di atas tubuhnya lagi.     

Liuli Guoguo mengusap mata kecilnya yang mengantuk, dan tiba-tiba dia teringat sesuatu. Dia pun bergegas menegakkan tubuhnya, dan menahan rasa kantuk di matanya, lalu memberi perintah kepada Xuanyuan Pofan.      

"Kakak Po, jangan keluarkan Cai Gua dulu. Biarkan dia tidur di cincin ruang sihirmu dulu. Besok pagi, kamu langsung bawa dia kembali ke kediaman Raja Huayou saja. Aku akan agak sulit untuk membawanya ikut pergi ke lembah ribuan makhluk buas."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.