Wu Yunfu, Kamu...
Wu Yunfu, Kamu...
Lie Nieduo mendengarkan apa yang dikatakan Liuli Guoguo, lalu melihat Bai Yue yang hitam seperti arang, yang tampaknya sudah tidak berniat untuk mengusir mereka berdua. Barulah, hati panik dan gugupnya kembali tenang, lalu dia pun duduk dengan tenang.
***
Setelah Wu Yunfu kembali duduk, dia menyandarkan tubuhnya di jendela, lalu mengangkat satu pahanya di atas tubuh Guan Luhuan.
Wajah Guan Luhan langsung memerah malu, kemudian dia mulai memijat paha Wu Yunfu dengan malu-malu. Hanya saja, ketika baru saja menyentuhnya, tidak tahu kenapa paha yang baru saja diangkat di lutut Guan Luhuan itu, tiba-tiba menghilang dan ditarik kembali.
"Wu Yunfu, kamu..."
Setelah Wu Yunfu menarik kembali pahanya, tanpa sadar dia melirik ke arah Liuli Guoguo yang saat ini sedang menolehkan kepalanya, dan sedang bicara dengan Lie Nieduo yang ada di sampingnya. Entah kenapa dia merasa lega saat melihat hal itu, dan hanya mengabaikan kebingungan gadis manja di sampingnya. Lalu, dia kembali menoleh ke arah luar jendela, dengan cahaya matanya yang terus menggelap.
Wu Yunfu menatap pemandangan di luar jendela. Namun, ekspresi wajahnya semakin lama semakin muram dan menakutkan. Dia hanya diam dan muram, namun entah apa yang sedang dipikirkannya.
Bai Yue dan Guan Luhuan melihat suasana hati Wu Yunfu yang begitu buruk, membuat satu persatu dari mereka hanya bisa diam dan tidak ada yang berani bicara.
***
Liuli Guoguo menepuk lengan gemuk Lie Nieduo dan tiba-tiba bertanya padanya, "Duo gemuk, apa kamu mabuk kendaraan?"
Namun, tanpa menunggu Lie Nieduo menjawabnya, dia sudah lebih dulu memasukkan tangannya di dalam gelang ruang sihirnya, lalu menyentuh sesuatu yang lembut di sana. Tapi, tidak lama kemudian, sentuhan sesuatu yang lembut itu menghilang begitu saja. Dia pun langsung menundukkan kepala untuk melihatnya, tapi tidak ada apa-apa di sana.
Karena itu hanya sesaat saja, jadi Liuli Guoguo mengira kalau dirinya hanya salah sentuh saja, sehingga dia tak curiga sama sekali. Dia pun langsung mengeluarkan botol guci kecil berwarna hijau, lalu menyerahkannya ke tangan gemuk Lie Nieduo. "Duo gemuk, jika kamu mabuk kendaraan, makan obat ini saja. Khasiat penyembuhan dari obat ini bagus sekali," ucapnya.
Sejak Liuli Guoguo memiliki kekuatan sihir walau sedikit saja. Jadi, dia terus merengek dan minta Xuanyuan Pofan untuk membawanya lebih sering pergi, dengan naik kereta binatang sihir.
Lalu, karena Xuanyuan Pofan khawatir jika gadis kecilnya ini mabuk kendaraan. Jadi, dia pun menyuruh orang menyiapkan banyak obat mabuk kendaraan yang sangat berkhasiat. Namun untungnya, Liuli Guoguo tidak begitu mabuk dalam perjalanan, sehingga obat-obat itu tak pernah digunakan sama sekali.
Kemudian, ketika berangkat kali ini, Liuli Guoguo berpikir kalau mungkin Lie Nieduo mabuk kendaraan. Sehingga, dia meminta Xuanyuan Pofan membawa beberapa obat untuk mabuk kendaraan.
"Xiao Guo, tidak perlu. Aku suka sekali naik kereta binatang sihir. Aku sama sekali tidak mabuk kok," kata Lie Nieduo sembari mengembalikan kembali obat itu kepada Liuli Guoguo. Seketika ada kehangatan yang langsung memenuhi lubuk hatinya.
"Oh oh, baguslah kalau begitu," jawab Liuli Guoguo yang langsung merasa lega. Lalu, dia menaruh kembali obat itu ke dalam ruang sihirnya.
Setelah Liuli Guoguo menaruhnya kembali ke dalam ruang sihir, kemudian Lie Nieduo mencubit wajah kecil Liuli Guoguo, lalu menaikkan alisnya dan bertanya, "Xiao Guo, tadi pagi kamu makan terlalu tergesa-gesa, pasti kamu masih belum kenyang, kan?"
Liuli Guoguo tanpa sadar menyentuh perutnya yang bahkan terasa lebih tipis dari kulit mie. Lalu dia mengangguk kepada Lie Nieduo. Kemudian, detik berikutnya, mata anggurnya pun langsung bersinar bahagia.
Sebab, Lie Nieduo mengeluarkan sebuah bungkusan dari gelang sihirnya, lalu menyerahkan kepada Liuli Guoguo yang ada di depannya sambil tersenyum. Kemudian dia berkata, "Hehe, aku sudah menyiapkan beberapa kue almond di dalam gelang ruang sihirku untukmu."
"Tadi, aku mau memberikannya saat di perjalanan agar kamu bisa memakannya. Tapi menurutku, yang ada guru pasti akan memarahi kita nantinya. Jadi, aku tidak jadi mengeluarkannya. Ayo cepat makanlah sekarang juga," kata Lie Nieduo sambil mencubit wajah kecil Liuli Guoguo yang penuh bopeng itu. Mencubitnya sebelah kiri, lalu mencubit lagi yang sebelah kanan.
Alis indah Liuli Guoguo langsung naik dengan gembira. Kemudian dia bergegas mengambil bungkusan yang diberikan oleh Lie Nieduo itu. Begitu membuka bungkusan kain itu, dia benar-benar melihat ada beberapa kue almond berwarna kuning cerah di dalam bungkusan sapu tangan tersebut.
Liuli Guoguo menelan air liurnya, dan bergegas memasukkan satu potong kue itu ke dalam mulut kecilnya. Membuat pipinya penuh sekali, sehingga menggembung besar.
Lie Nieduo kemudian mencubit pipi Liuli Guoguo yang menggembung besar itu. Lalu, selesai mencubit pipi kiri, dia pun mencubit pipi kanannya sambil berkata, "Pelan saja makannya. Masih ada kok di dalam gelang ruang sihirku."
"Babi!"