Bahkan Telinga Kecil dan Putihnya
Bahkan Telinga Kecil dan Putihnya
Xuanyuan Poyu dan Wu Yunfu pergi ke bangunan Song, tempat ketua fakultas Dong Misong berada sejak dini hari kemarin malam, dan belum juga kembali sampai sekarang. Jadi, dia hanya meminta Guan Luhuan untuk menunggu Wu Yunfu di asrama Hongfeng saja.
Guan Luhuan sangat tidak mengerti dan penasaran sekali. Tapi, saat bertanya pada pemuda itu, dia bilang kalau dirinya tidak tahu jelas apa yang sedang terjadi. Oleh karena itu, tadi Guan Luhuan awalnya ingin bertanya langsung pada Wu Yunfu, sebenarnya apa yang telah terjadi pada Zhan Zihao dan Dong Milin.
Untungnya, Guan Luhuan belum sempat menanyakan itu saat ini. Sehingga Bai Yue si hitam dulu yang malah dimaki dan dimarahi karena menanyakan hal ini. Jika tidak, entah bagaimana kalau Tuan Wu Yunfu nanti tidak senang, lalu tidak menginginkannya lagi.
***
Liuli Guoguo terus berpikir, tanpa sadar dia sudah makan banyak sekali kue almond buatan Lie Nieduo. Setelah perutnya yang awalnya kempes itu, kini berubah menjadi buncit setengah seperti ibu hamil. Dia pun memiringkan kepalanya dengan puas, lalu tanpa sengaja tertidur di lengan gemuk Lie Nieduo.
Lie Nieduo mengambil kesempatan saat Liuli Guoguo tidur dan mendengkur di lengannya ini. Dia pun mencubit wajah kecil Liuli Guoguo beberapa kali, mencium aroma wangi khas di tubuhnya, dan tanpa sadar dia menghela napas berat di dalam hatinya.
Xiao Guo ini semuanya sangat sempurna. Sayangnya, wajahnya ini kenapa bisa punya banyak bopeng, sih? Padahal permukaannya begitu lembut, bahkan lebih lembut daripada tahu. Hanya saja, begitu dilihat langsung terlihat jelek. Sungguh sayang sekali, batin Lie Nieduo.
Kemudian Lie Nieduo menghela napas lagi, mengangkat tangan gemuknya, dan lagi-lagi langsung meremas wajah kecil Liuli Guoguo. Dia juga mencubit bagian sisi kiri wajah kecil itu, lalu ganti bagian di sisi kanan wajah tersebut.
Hati Wu Yunfu yang duduk di seberangnya jadi masam ketika melihat pemandangan ini. Adik kelas gemuk ini benar-benar beracun sekali, ya? Kenapa dia terus-terusan mencubit dan menyentuh wajah kecil gadis jelek berwajah bopeng itu sih? Atau mungkin, saat menyentuh wajah kecil jelek penuh bopeng itu terasa nyaman dan nikmat, sehingga gadis gendut itu sampai… batinnya.
Mata phoenix Wu Yunfu menggelap ketika melihat ke gadis berbaju merah muda yang tidur dengan nyenyak di lengan Lie Nieduo yang gemuk itu. Tidak tahu kenapa, tiba-tiba seperti ada dorongan ingin sekali mencubit wajah kecil gadis berbaju merah muda itu. Bahkan telinga kecil dan putihnya itu juga ingin sekali...
Wu Yunfu berpikir seperti ini, sehingga dia pun langsung memanggil Guan Luhuan yang duduk di sampingnya, dan sedang memijat lengannya, "Guan Luhuan."
Guan Luhuan mendengar Wu Yunfu memanggilnya. Hatinya yang awalnya kecewa, saat ini langsung berubah jadi pelangi. Namun, dia menjawab Wu Yunfu dengan malu-malu di luarnya, "Em em, iya aku di sini."
"Dekatkan wajahmu," kata Wu Yunfu yang sedang bersandar dengan malas di jendela pun kemudian melengkungkan tangannya ke arah Guan Luhuan.
"!!!"
Mata indah Guan Luhuan membelalak lebar, serta wajahnya langsung memerah. Ya Tuhan, apa Wu Yunfu ini mau menciumku? Huwaaahh! Bagaimana ini?! Aku gugup sekali! Apalagi, di dalam ruangan ini masih ada orang lain. Aduh, bagaimana?! Sulit sekali ini. Jadi malu deh, batinnya.
Ketika Guan Luhuan berpikir seperti ini, hal tersebut membuat wajah kecilnya semakin memerah. Merahnya pun menyebar sampai ke pangkal leher dan telinganya. Tapi, dia hanya menggigit bibirnya sendiri, lalu mendekatkan wajah kecilnya ke Wu Yunfu dengan rasa penuh penantian dan harapan.
Bahkan, dengan baik Guan Luhuan bekerja sama, sambil perlahan memejamkan mata indahnya. Lalu, tiba-tiba terasa ada sentuhan yang menyeruak di pipinya. Tapi bukanlah kelopak bibir lembut pemuda itu, namun hanya dua jarinya.
"Em, lumayan lembut juga," kata Wu Yunfu. Namun, hanya dengan seperti ini saja, wajah gadis itu juga sudah memerah lembut.
Setelah Wu Yunfu mencubit pipi Guan Luhuan dengan acak, namun dia merasa kalau itu hanya biasa saja dan tidak ada yang spesial. Jadi, dia pun langsung menarik tangannya kembali.
Wu Yunfu sudah bersenang-senang dengan begitu banyak wanita. Jadi, mana ada wajah wanitanya yang tidak lembut. Pasti wajah-wajah mereka itu lebih lembut daripada wajah Li Guo yang wajahnya penuh bopeng itu.
Wu Yunfu berpikir seperti ini, lalu dia melotot ke arah Lie Nieduo, gadis gemuk yang duduk di depannya dengan tatapan mengejek. Tidak masalah jika tidak melotot, tapi begitu melotot saat melihatnya, dia menyadari kalau gadis gemuk itu ternyata masih saja mencubit wajah kecil jelek penuh bopeng tersebut. Apalagi, di wajah gemuknya itu penuh dengan senyuman kepuasan.