Memilih Tim
Memilih Tim
"Dia juga salah satu yang paling aktif saat menjawab pertanyaan. Tidak lama bergabung di perguruan tinggi ini, tapi dia sudah menerima gulungan kertas Luo dari fakultas Xuan Yin kampus Ling. Semua ini sudah terlalu cukup membuatku berpikir kalau dia sangat berhak sekali untuk menjadi ketua tim."
Begitu ucapan ini terlontar, tangan Fu Shuizhu yang menunjuk Liuli Guoguo perlahan turun. Hanya saja, dadanya agak naik turun karena masih marah dan tidak terima. Aku tidak bisa terima ini! Aku tidak terima! batinnya. Tapi, entah kenapa dia juga tidak menemukan alasan bagaimana membantah semua ini.
"Aduh Fu Shuizhu, guru Niu Siguang sudah tua, jadi wajar saja kalau salah dalam hal penilaian. Kamu tidak perlu marah lagi. Guru Niu Siguang pasti akan menyesal nantinya karena tidak memilihmu," kata Si Tulu, sahabat baik Fu Shuizhu yang ada di sampingnya. Lalu dia merangkul Fu Shuizhu dan berakting untuk mencoba menghiburnya. Namun, padahal dia sedang menertawakan Fu Shuizhu di dalam hati.
Fu Shuizhu jadi semakin marah saat melihat sahabat baiknya itu terpilih jadi ketua tim, dan melihat sahabatnya itu tampak senang. Kemudian dia menepis tangan Si Tulu, lalu bergumam dengan tidak senangnya padanya, "Cih!"
"Kamu!" seru Si Tulu dengan sangat terkejut. Sebab, dia sungguh malu sekali. Apanya yang 'Cih'?! Tidak punya kemampuan tapi temperamennya bisa-bisanya sejelek ini. Aku sudah berniat baik untuk menghiburmu, tapi kamu malah bergumam 'Cih' padaku? Siapa juga yang mau menjaga martabatmu! Kamu anggap siapa kamu ini?! Keterlaluan! batinnya.
Si Tulu kemudian juga membalas 'Cih' kepada Fu Shuizhu dengan marahnya. Lalu menaikkan dagunya dan pergi meninggalkan Fu Shuizhu sejauh mungkin.
Niu Siguang lalu melihat Fu Shuizhu yang sudah berhasil dibujuknya. Dia pun mengelus jenggotnya lagi, kemudian berkata kepada para murid di kelasnya dengan wajah serius, "Sudahlah, kalian berenam yang terpilih, silakan berdiri di depan sini. Mari kita mulai memilih tim. Waktunya agak mendesak, jadi tidak bisa ditunda lagi!"
Guan Luhuan agak menundukkan kepalanya, dengan wajah kecilnya yang agak memerah. Lalu dia berkata kepada Wu Yunfu dan Bai Yue yang ada di sampingnya dengan malu-malu, "Wu Yunfu, Bai Yue, aku akan tunggu kalian di depan." Setelah itu, dia melangkah pergi ke depan.
"Xiao Guo, sana, cepat ke depan!" kata Lie Nieduo sambil mendorong lengan Liuli Guoguo.
"Iya iya," jawab Liuli Guoguo yang dengan patuhnya mengikuti kelima orang lainnya yang terpilih jadi ketua tim, berjalan ke depan sekelompok teman-teman sekelasnya.
Niu Siguang melihat keenam ketua tim yang sudah berbaris rapi, lalu dia mengibaskan lengan bajunya dan berkata, "Oke, kalian semua silakan mulai memilih tim kalian sendiri. Kalian bisa berdiri di belakang ketua tim yang ingin kalian pilih timnya menjadi tim kalian. Setiap tim setidaknya paling banyak berisi enam orang, dan paling sedikit berisi tiga orang. Ayo, silakan mulai!"
***
Di bangunan Hanyun, kediaman Raja Huayou di ibu kota kekaisaran,
Di samping beberapa meja yang terukir sembilan naga terbang yang dicat dengan warna perak. Tampak seorang pria tampan berjubah hitam yang memegang tepi meja dengan tangannya. Lalu, tangan yang satunya lagi dengan santai memegang buku yang dibacanya. Kemudian, di atas lututnya juga ada segumpal chinchilla kecil yang gemuk dan berwarna hitam.
Selain secangkir teh, juga ada sepiring kue serta ada sebuah keranjang kecil di atas meja itu. Lalu, ada lima anak chinchilla kecil gemuk yang sedang tidur di dalam keranjang bunga kecil tersebut. Kemudian, salah satu dari mereka bahkan terlihat seperti lebih gemuk daripada babi.
Ayah dan ibu mereka lagi-lagi sedang keluar dan mengelana entah ke mana. Lalu, adik termuda mereka yang bernama Xi Gua, saat ini sedang meringkuk di atas lutut tuannya. Bahkan dia tidur dengan sangat nyenyak sekali.
Sejak Liuli Guoguo pergi ke perguruan tinggi Xing Yuan, setiap hari saat membaca berbagai dokumen pemerintahan atau menganggur membaca buku lainnya. Xuanyuan Pofan pasti akan menyuruh para pelayan untuk membawa para chinchilla kecil itu ke tempat yang dapat dilihat olehnya.
Bahkan, kemudian Xuanyuan Pofan juga langsung menyuruh pelayan untuk memindahkan kandang bambu kecil para chinchilla kecil itu ke dalam kamar pribadinya.