Cerita Menarik Memindah Kandang Chinchilla (1)
Cerita Menarik Memindah Kandang Chinchilla (1)
Para anak chinchilla beserta ibu dan ayah mereka, yaitu Tuan Bao dan Yuan Bao, awalnya sangat ketakutan. Bahkan seluruh bulu di tubuh mereka juga berdiri dan gemetaran seperti singa saat mendengar dari Cui Le dan Ding Xiang, serta beberapa pelayan.
Sebab, Tuan ternyata meminta para pelayan untuk memindahkan kandang mereka ini dari halaman Liuli Guoguo, ke bangunan Hanyun. Hal tersebut membuat keenam chinchilla kecil terus menangis tersedu-sedu sambil menggenggam erat cakar kecil ayah gemuk dan ibu kurus mereka.
Cui Le, Ding Xiang, serta Mo Li tidak tega sekali ketika melihat hal ini. Namun, Xiao Denglong langsung melingkis lengan bajunya, lalu memberanikan diri pergi ke bangunan Hanyun untuk melaporkan semua situasi ini kepada Xuanyuan Pofan. Sekalian memohon padanya untuk tidak meminta para anak chinchilla pindah ke bangunan Hanyun.
Namun, Xuanyuan Pofan tampak tenang saat mendengar apa yang dikatakan oleh Xiao Denglong. Dia pun menyuruh pengawal kedua belas untuk pergi ke pasar dan membeli ratusan macam kacang-kacangan, lalu menyuruh Xiao Denglong mengambil satu di setiap macam kacang-kacangan itu. Kemudian pergi ke halaman Liuli Guoguo, dan memberikan kacang-kacangan itu ke para chinchilla.
Para chinchilla kecil itu pun mulai mencicipi kacang-kacangan yang dibawa pulang dari bangunan Hanyun oleh Xiao Denglong. Setelah mulut mereka memakannya, mata chinchilla mereka berkedip, lalu berkedip lagi dan lagi.
Tidak lama kemudian, satu persatu dari mereka menyeka air mata mereka, lalu berlari ke ranjang bambu kecil mereka. Setelah itu berbaring, lalu berkata kepada Cui Le dan Ding Xiang dengan sok kuat, "Mari pindah!"
Cui Le dan Ding Xiang benar-benar tidak habis pikir. Bahkan mereka benar-benar tidak menyangka kalau para chinchilla yang dibesarkan oleh Nyonya kecil ini tidak punya pendirian sama sekali. Sebab, hanya dengan beberapa kacang-kacangan saja sudah langsung menjual dirinya.
Meskipun itu memang daya tarik makanan. Tapi para chinchilla kecil masih saja penakut seperti tik... Tidak benar ini, mereka memang pada dasarnya sejenis tikus, batin para pelayan. Oleh karena itu, setelah dipindahkan ke bangunan Hanyun satu per satu, tubuh gemuk dan kecil itu masih tidak bisa berhenti gemetar dengan tidak terkendali.
Begitu Xuanyuan Pofan mendekat, satu per satu dari langsung berlari ke belakang tumit Xiao Denglong. Namun, hanya Tuan Bao dan Yuan Bao, orang tua mereka lah yang masih terlihat agak tenang.
Saat ada Liuli Guoguo, para anak chinchilla yang gemuk seperti bola itu berani mendekati Xuanyuan Pofan karena ditemani oleh Nyonya kecil mereka. Namun, para anak chinchilla kecil ini, selama tidak ada Liuli Guoguo bersama mereka.
Maka mereka akan ketakutan tidak karuan ketika bertemu dan melihat wajah dingin Xuanyuan Pofan. Bahkan juga merasakan suasana tertekan dan menakutkan, yang terpancar di tubuhnya.
Xuanyuan Pofan tanpa sadar melengkungkan bibirnya saat chinchilla peliharaan gadis kecilnya ini ketakutan sekali ketika melihatnya. Dia juga tidak memaksa mereka, dan hanya berbalik, lalu berjalan ke samping meja. Kemudian dia duduk dan memerintahkan pengawal kedua belas untuk menuangkan berbagai kacang-kacangan dengan bermacam rasa ke atas meja.
Lalu, telapak tangan Xuanyuan Pofan yang besar dan kekar itu mulai mengambil, dan membuka kacang-kacangan itu. Kemudian dia memasukkannya ke dalam mulutnya dengan begitu santai dan puas.
Tuan Bao dan Yuan Bao saling memandang satu sama lain, lalu menelan ludahnya. Setelah ragu-ragu sejenak, mereka pun dengan berani melangkahkan kakinya. Setelah menelan ludahnya lagi, mereka berdua pun melompat ke atas meja.
Tuan Bao yang kurus dengan mudahnya melompat ke atas meja, sedangkan Yuan Bao yang gemuk sekali itu. Karena seluruh tubuhnya penuh lemak, jadi dia susah sekali dan tidak juga bisa melompat dalam waktu yang cukup lama. Lalu, saat dia mau berusaha lebih keras lagi, telapak tangan besar yang begitu hangat pun menarik lehernya, kemudian menaruhnya di atas meja.
Mata chinchilla bulatnya berputar dan melihat kalau itu ternyata adalah Tuannya. Maka dari itu, ketakutan di dalam hatinya pun langsung berkurang. Setelah ditaruh di atas meja, Yuan Bao kemudian mengangkat kaki gemuknya, lalu masuk ke dalam pelukan kacang-kacangan itu.