Memilih Tim (3)
Memilih Tim (3)
Si Tulu dan Fu Shuizhu yang awalnya buang muka dan baru saja berdamai ini sangat terkejut sekali, dan mereka juga sungguh sulit percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Xiao, Xiao Guo, Tuan Wu Yunfu memilihmu," kata Lie Nieduo dengan tubuh gemetaran saat melihat Wu Yunfu yang berbaris di belakangnya. Dia pun bergegas mencondongkan diri ke tubuh Liuli Guoguo yang kurus. Hanya saja, dia tidak berani terlalu menunjukkannya, jadi hanya melangkah dengan pelan selangkah demi selangkah.
Mata anggur Liuli Guoguo yang besar dan jernih berkedip. Sebenarnya, apa yang mau dilakukan Wu Yunfu, sih? batinnya.
Mata tua Niu Siguang yang sipit membelalak. Setelah melihat Wu Yunfu yang memilih Liuli Guoguo, rasa kasihan kepada Liuli Guoguo yang terpancar di mata tuanya itu jadi semakin terlihat jelas.
Aduh, Raja iblis ini sudah berkali-kali turun tingkatan. Semua tim yang pernah ada dia di dalamnya tidak pernah sekalipun tidak nomor satu dari belakang dalam ujian kemampuan pengalaman lapangan. Li Guo, nak, kamu kelihatannya akan dibebani dan dibuat menderita olehnya, batin Niu Siguang.
Sebenarnya Niu Siguang sangat tidak tega sekali kepada Liuli Guoguo, tapi dia hanya tidak banyak mengungkapkannya saja secara langsung. Karena bagaimanapun, memilih ketua adalah kebebasan para murid. Apalagi, ini adalah Wu Yunfu, jadi dia tidak ingin terlalu banyak ikut campur.
Jadi, Niu Siguang hanya bisa menggerakkan jenggot putihnya, dan memastikan dengan bertanya lagi, "Wu Yunfu, apa kamu mau bergabung dengan timnya Li Guo?"
Wu Yunfu melirik Niu Siguang dengan penuh tatapan seperti tidak bisa berkata apa-apa, lalu menjawab, "Kalau aku tidak memilihnya, lalu untuk apa aku berdiri di belakangnya?"
Jantung Niu Siguang berdetak keras dan langsung tercekat oleh ucapan Wu Yunfu ini. Dia lalu mengedipkan mata sipitnya, dan hanya bertanya pada Liuli Guoguo, "Li Guo, apakah kamu bersedia membiarkan Wu Yunfu ini bergabung di timmu?" Sebenarnya, Li Guo sama saja tidak boleh jika kamu tidak bersedia. Karena anggota tim mu ini sedikit, batinnya.
Namun, Liuli Guoguo tidak mau berpikir lama-lama, dan hanya menjawab Niu Siguang dengan perasaan tidak peduli, "Guru, aku terserah saja."
Hah! Xiao Guo, kenapa kamu bisa terserah saja sih?! Hiks hiks hiks... batin Lie Nieduo. Dia yang bersembunyi di belakang Liuli Guoguo hanya bisa meneteskan air mata yang tak terlihat. Lalu, dia juga hanya bergumam sendiri di dalam hati, tapi tidak berani membantah apapun.
Setelah Niu Siguang mendengar jawaban Liuli Guoguo, dia jadi cukup puas dan bangga dengan gadis muda ini. Lalu, dia pun mengerutkan alisnya yang samar itu kepada Liuli Guoguo, mengangkat mata tuanya, kemudian berkata kepada semua orang, "Ya sudah. Kalau begitu, tim ini dibentuk seperti ini saja. Sekarang, mari mulai membagikan tenda..."
"Guru!"
"Ada apa?" Niu Siguang mendengar teriakan yang memanggilnya. Jadi, dia pun mencari asal suara itu.
Bai Yue yang dari awal sudah berdiri dan berbaris di belakang Guan Luhuan, kemudian mengangkat tangan hitamnya yang seperti arang, lalu berkata kepada Niu Siguang, "Guru, aku mau pindah tim!"
Bai Yue sedari tadi mengira kalau bos besarnya akan memilih di tim kakak ipar. Jadi, saat Niu Siguang, si tua itu berteriak mulai, dia pun langsung berlari dan berbaris di belakang Guan Luhuan, demi membersihkan jalan untuk bos besarnya itu.
Tapi siapa juga yang tahu, ternyata bosnya itu tidak memilih Guan Luhuan, jadi tentu saja Bai Yue juga tidak mau memilihnya. Karena ke mana bosnya itu pergi, dia pun akan mengikutinya.
"Oke, kalau begitu cepat sana pindah. Ini sudah hampir habis waktu satu dupanya," kata Niu Siguang sambil mengelus jenggot putihnya.
"Siap!"
Bai Yue pun seolah telah mengoleskan minyak di bawah kakinya. Jadi, dengan cepat sekali dia berlari seperti kepeleset ke belakang Wu Yunfu, lalu menyeringai, dan tersenyum kepada Wu Yunfu untuk menyenangkannya.
Namun, ketika baru saja Bai Yue berlari, selanjutnya ada suara yang berbunyi, "Guru, aku juga mau pindah tim." Bahkan terus dan satu persatu mulai terdengar.
Sebab, seluruh suara ini ternyata adalah bawahan Bai Yue. Jadi, para bawahan ini sangat buru-buru, bahkan tanpa menunggu izin dari Niu Siguang, mereka sudah berlari semua ke belakang Bai Yue.
Niu Siguang benar-benar berkeringat sekali. Guan Luhuan bahkan hampir pingsan karena sulit menerima kenyataan ini. Namun, untungnya ada seorang pemuda di sampingnya yang memapahnya.