Istri Kecilku Sudah Dewasa

Tersentuh (Bagian 3)



Tersentuh (Bagian 3)

2"Kenapa?"     

Walaupun Xuanyuan Pofan ditarik oleh Liuli Guoguo untuk belajar bahasa chinchilla dari Yuan Bao. Tapi, Xi Gua ini masih terlalu sangat muda. Walaupun dia bicara bahasa chinchilla, sayangnya bicaranya masih tidak terlalu jelas.      

Sehingga, Xuanyuan Pofan yang terus mendengar Xi Gua bercicit sedari tadi itu, tapi tetap saja tidak mengerti apa maksud dan arti dari 'cit cit cit' tersebut. Dia kira Xi Gua lapar, jadi dirinya segera menyuruh pengawal kedua belas untuk mengeluarkan beberapa kacang pinus dan menyuapkannya ke dalam mulut chinchilla itu. Namun, Xi Gua tidak memakannya.     

"Cit cit cit!" Xi Gua terus bercicit dan mulai berguling-guling serta menangis. Namun, Xuanyuan Pofan masih saja tidak mengerti apa maksudnya.     

Pengawal kedua belas menatap chinchilla gemuk yang ada di atas lutut tuannya itu, yang sedari tadi bercicit dan berguling-guling. Dia pun akhirnya berkata, "Tuan, Xi Gua, apa dia jangan-jangan ingin minum susu?"     

Oleh karena itu, Xi Gua gemuk yang terus bercicit sepanjang jalan di atas lutut Xuanyuan Pofan, dan terus berguling sepanjang jalan itu membuat Xuanyuan Pofan jadi sangat kesal kepadanya.     

Saat kereta merak terbang sudah mau mendarat di kediaman Raja Huayou, Xuanyuan Pofan ingin sekali langsung melemparkan Xi Gua ke beberapa pelayan. Tapi, begitu memikirkan akibat dari hal ini nanti, yang malah akan membuat chinchilla kecil itu ketakutan dan nanti malah tidak berani dan tidak mau lagi dekat dengannya. Dia pun akhirnya terpaksa dengan sabar menyerahkan Xi Gua ke tangan Ding Xiang dengan selamat dan hati-hati.     

Para pelayan seperti Ding Xiang dan Cui Le sudah terbiasa sekali merawat chinchilla-chinchilla kecil ini. Jadi mereka langsung tahu kalau Xi Gua si kecil ini sedang ingin sekali minum susu.     

Walaupun Tuan Bao, ibu Xi Gua sedang keluar pergi jalan-jalan dengan Yuan Bao di luar kediaman, dan sampai sekarang masih juga belum kembali. Tapi, Tuan Bao dengan bantuan para pelayan telah berhasil memeras susunya dan memasukkannya ke dalam tabung botol kecil untuk berjaga-jaga.      

Cui Le dengan cepat mengambil tabung botol kecil itu, lalu mendekatkannya ke dalam mulut Xi Gua, agar Xi Gua bisa minum susunya.     

Begitu mencium bau susu, mulut kecil Xi Gua yang bulat langsung terbuka dan juga langsung berhenti menangis. Keempat cakar kecilnya memegang tabung botol kecil itu. Kemudian, mulut kecilnya mulai menikmati minum susu itu dengan senang sekali.     

Xuanyuan Pofan tiba-tiba merasa kalau istri kecilnya itu terlalu memanjakan para chinchilla kecil ini. Jadi, tidak seharusnya chinchilla yang lain melihat pemandangan ini.      

Tapi, walaupun berpikir begini, namun mata elang Xuanyuan Pofan malah kembali melembut saat teringat sosok Liuli Guoguo yang begitu imut ketika memanjakan dan merawat chinchilla-chinchilla kecil itu.     

***     

Di lembah ribuan makhluk buas,     

Setelah waktu berlalu beberapa saat, dagu Wu Yunfu tiba-tiba menunjuk ke sebuah tempat, lalu berkata, "Apakah yang di sana itu?"     

Liuli Guoguo melihat ke arah yang ditunjuk Wu Yunfu, dan dia benar-benar melihat beberapa rumput Gute yang agak kekuningan di sana. Saat itu juga dia langsung senang sekali. Kemudian dia mengangkat roknya, dan bergegas berlari ke arah rumput Guye itu.     

Liuli Guoguo benar-benar senang sekali. Dia bahkan sampai lupa sepenuhnya tentang kejadian-kejadian tidak menyenangkan bersama Wu Yunfu. Setelah itu dia berkata kepada Wu Yunfu dengan lesung pipi cerahnya, "Wow! Wu Yunfu, itu benar-benar rumput Guye! Akhirnya kita menemukannya!"     

Sosoknya yang begitu senang dan terkejut itu benar-benar seperti kelinci putih kecil yang bahagia menemukan wortel yang lezat sekali. Tapi, wajah kecil penuh bopeng ini jadi terlihat seperti kelinci jelek kecil yang sangat putih. Walaupun di wajahnya penuh dengan bopeng, tapi masih saja berhasil membuat pemuda yang berdiri jauh dari dirinya itu tersentuh. Bahkan benar-benar sepenuhnya tersentuh hatinya.     

Karakter yang keras kepala, yang bisa kapan saja melemparkan tinjunya padamu. Si cerdas yang bisa mengerikan, sosok yang sangat fokus saat membaca buku, suara yang begitu manis dan lembut. Telinga kecil yang putih sekali, mata anggur yang besar dan jernih, aroma manis permen yang mengelilingi tubuhnya...     

Saat melihat kelinci jelek kecil yang begitu antusias dan senang di kejauhan itu, membuat hati Wu Yunfu benar-benar tercekat dalam sekejap. Jantungnya berdegup dengan sangat cepat seperti ada ujung pohon willow yang menggelitik di lubuk hatinya.     

"Wu Yunfu, kenapa kamu diam saja? Ayo sini, bantu aku untuk mengumpulkan semua rumput Guye ini bersama-sama!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.