Malam yang Menakutkan (1)
Malam yang Menakutkan (1)
"Hei gadis gemuk seperti babi, bagaimana kamu ingin jadi ahli penangkap jiwa? Mendengar suara macan tutul saja sudah ketakutan seperti ini. Nanti kalau mendengar suara roh jiwa menyanyi, jangan-jangan kamu bisa langsung mati ketakutan?" gumam Bai Yue ketika melihat Lie Nieduo yang ketakutan.
Tubuh Lie Nieduo gemetaran, dan dia buru-buru memeluk Liuli Guoguo semakin erat. Namun, dia sepenuhnya tidak fokus dengan poin utama pertanyaan Bai Yue. "Roh, roh jiwa juga bisa menyanyi?" tanyanya.
"Tentu saja bisa. Roh jiwa tidak hanya bisa menyanyi, tapi juga bisa memakan manusia! Waaahhh!!!" kata Bai Yue sambil membuka telapak tangannya untuk menakuti Lie Nieduo.
Pundak Lie Nieduo gemetaran, serta kakinya juga gemetaran dengan hebat. Dia pun semakin memeluk erat tubuh Liuli Guoguo.
Liuli Guoguo mengerutkan kening, lalu melemparkan senjata tersembunyi permennya ke arah Bai Yue, tapi lemparannya ini tidak terlalu keras. Kemudian dia berkata pada Bai Yue, "Hei si arang hitam, cukup ya kamu!"
"Jika kamu sengaja menakuti Duo gemuk lagi, aku akan langsung menjadikanmu bubur jelek dan busuk. Bahkan roh jiwa bisa sampai tidak bersedia untuk memakanmu!"
Bai Yue memanyunkan bibirnya, lalu menyeringai sambil memperlihatkan gigi putihnya pada Liuli Guoguo dan bergumam, "Cih!"
Liuli Guoguo kemudian berbalik, lalu mencoba menghibur dan menenangkan Lie Nieduo. Setelah bicara beberapa kata lagi kepada Bai Yue, dia pun langsung menarik tangan gemuk Lie Nieduo untuk masuk ke dalam tenda.
Setelah berbaring, Liuli Guoguo memberikan perintah kepada dua pemuda yang berjaga di luar tenda. Menyuruh mereka agar setelah mematikan api unggun, untuk segera masuk ke dalam tenda dan pergi tidur.
Bai Yue mempersilakan Wu Yunfu masuk duluan ke dalam tenda, lalu dirinya sendiri pergi untuk mematikan api unggun dengan mengangkat batu besar dan melemparkannya ke api unggun tersebut. Kemudian dia melepas sepatu botnya yang besar, dan menepuk-nepuk sisa api unggun itu.
Meski Bai Yue terlihat hitam dan sangat kasar, tapi mungkin karena dia sudah terbiasa jadi bawahan Wu Yunfu. Maka banyak hal yang dilakukannya dengan sangat cermat. Setelah dia memeriksa lagi api unggunnya benar-benar sudah padam, baru dia mengikuti instruksi dari Liuli Guoguo untuk pergi dan masuk ke dalam tenda, lalu tidur.
Meski masih ada beberapa bintang yang berkedip di langit dan bulan yang memperlihatkan diri, namun langit masih saja tampak sangat gelap. Dahan-dahan pohon tidak mau menundukkan kepala kepada angin malam, jadi mereka semua terus bergoyang seperti hantu. Bahkan suara macan tutul yang seperti bernyanyi terdengar menyeruak di telinga.
Lie Nieduo sangat ketakutan dan tidak bisa tidur sama sekali. Dia juga semakin erat memeluk tubuh Liuli Guoguo.
Liuli Guoguo merasa bahwa tubuh kecilnya akan remuk karena dipeluk dengan sangat erat oleh tubuh gemuk Lie Nieduo. Jadi dia segera berkata, "Duo gemuk, pelan saja, jangan kencang-kencang memelukku. Aku hampir susah bernapas rasanya."
"Xiao Guo, hiks hiks, aku, aku takut..." suara Lie Nieduo terdengar gemetaran.
"Duo gemuk, jangan takut. Kita sudah menuangkan air obat dari rumput Guye dan serbuk gergaji di sekitar tenda. Jika pun ada macan tutul yang datang, dia pasti tidak akan berani mendekat," kata Liuli Guoguo kepada Lie Nieduo dengan mata anggurnya yang besar dan jernih, saat berkedip melihat Lie Nieduo.
Sebenarnya, jantung kecilnya juga sama berdegup kencang sekali. Jika bilang kalau Liuli Guoguo sama sekali tidak takut, itu adalah hal yang tidak mungkin. Karena sebenarnya, dia sendiri juga takut.
Walaupun biasanya Liuli Guoguo terus merengek dan memaksa untuk ikut keluar bersama dengan Xuanyuan Pofan beberapa kali untuk berburu roh dan setan jiwa. Tapi tenda yang ditempati mereka waktu itu lengkap dengan segala fasilitas.
Itu sama bagusnya dengan kamar kecil di halaman kediamannya, dan sama sekali tidak sama seperti tenda yang ditiduri oleh Liuli Guoguo sekarang ini. Karena yang hanya dilapisi kain tenda, dan di dalamnya hanya ada alas kain, serta bantal empuk saja.
Namun, yang terpenting adalah, di tenda yang ditempatinya dulu telah dipasang simbol tameng di sekelilingnya oleh Xuanyuan Pofan. Jadi, setan jiwa tidak akan mudah untuk masuk dan merusaknya. Bahkan, walaupun tidak ada simbol tameng pun, masih ada para pengawal yang berjaga di sekelilingnya. Tapi sekarang...
Liuli Guoguo menggigit bibir merah mudanya, dan terpaksa hanya bisa membiarkan Lie Nieduo yang terus memeluknya dengan erat. Lalu, kepalanya mulai membayangkan kalau yang saat ini memeluknya bukanlah Lie Nieduo yang lebih takut darinya, tapi kakak Po-nya.