Istri Kecilku Sudah Dewasa

Malam yang Menakutkan (3)



Malam yang Menakutkan (3)

0Seketika itu juga ada suara yang terdengar, dan membuat saraf Wu Yunfu langsung menegang. Begitu dia mencengkeram dan menarik Bai Yue kembali ke dalam tenda, dengusan macan tutul yang lebih keras pun terdengar, dan menyeruak ke dalam telinganya.     

Kemudian, reaksi pertama Wu Yunfu adalah membuka tenda, dan melihat tenda di sampingnya. Sebab, dia takut jika sesuatu yang buruk akan terjadi pada Liuli Guoguo.     

Setelah melihat kalau mereka baik-baik saja, Wu Yunfu lalu menoleh dan melihat seekor macan tutul kumbang hitam besar, dengan bulu hitam dan mata kuning cerah, perlahan berjalan menuju tenda tempat dia dan Bai Yue berada.     

Mata phoenix Wu Yunfu menajam, dia khawatir jika macan tutul hitam itu mendekat lagi, dan malah akan melukai gadis-gadis yang ada di dalam tenda di samping tendanya. Lalu, tanpa berpikir panjang dia bersiap melangkah keluar dan menyerang macan tutul kumbang hitam besar itu.     

Tapi, ketika baru saja membuka lebar tenda itu, Wu Yunfu melihat macan tutul kumbang hitam tersebut seperti terkejut, dan ekspresi wajahnya tampak sangat terganggu.      

Detik berikutnya, macan itu dengan cepat berbalik dan berlari menjauh. Setelah macan itu baru saja pergi, tiba-tiba ada gerakan keras di pepohonan, seolah ada seekor macan tutul kumbang hitam lagi yang juga berbalik, dan pergi dari sana.     

***     

Hati tegang Wu Yunfu pun kembali tenang. Lalu matanya beralih ke sekitar tenda, di mana air obat yang ada di sana sudah bersih, tapi masih bisa melihat sisa jejak dari obat itu. Alis tebalnya pun naik dan dia juga mengerutkan keningnya. Kelihatannya, cara yang dipikirkan gadis itu berguna juga.     

Setelah Wu Yunfu memeriksa tidak ada pergerakan lain lagi di sekitarnya, dia pun kembali melihat tenda di sampingnya lagi. Kemudian, saat melihat tidak ada pergerakan di tenda itu sama sekali. Tanpa sadar malah membuatnya tersenyum.      

Orang-orang yang satu tim denganku ini orang-orang seperti apa, sih? Ada pergerakan sebesar tadi, tapi mereka masih saja tidak ada yang bangun. Jika tidak ada air obat ini, mungkin tidak akan sadar kalau sudah dimasukkan ke dalam mulutnya macan tutul, batin Wu Yunfu.     

Setelah Wu Yunfu menggelengkan kepala dengan tak berdaya, dia pun memandang lagi ke tenda itu. Setelah matanya terlihat tengah dipenuhi kasih sayang, dia pun menurunkan tirai tenda, dan kembali berbaring lagi.     

Di tenda lainnya, situasi sebenarnya...     

Telinga Liuli Guoguo bergetar. Setelah melihat tidak ada pergerakan lagi, baru dia melepaskan tangan kecilnya yang membungkam mulut Lie Nieduo. "Duo gemuk, lihat tidak, aku sudah bilang kalau caraku itu pasti berguna. Macan tutul takut dengan aroma itu, dia tidak akan datang menyerang kita."      

"Apalagi, macan tutul itu tidak seperti serigala yang suka datang bergerombolan. Macan tutul tidak suka berkelompok, dan hampir semuanya suka bertindak sendiri. Jika sekelompok macan tutul datang, tentu saja aroma itu tidak akan berhasil menghalangi mereka."      

"Tapi kalau datang satu persatu atau beberapa saja, maka bukan masalah besar. Duo gemuk santai saja," kata Liuli Guoguo dengan merendahkan suaranya kepada Lie Nieduo. Lalu, saat ini dia juga masih dipeluk erat oleh Lie Nieduo.     

Awalnya Liuli Guoguo dan Lie Nieduo sudah tidur. Tapi, mungkin karena ada kecemasan di dalam hatinya, jadi dia tidak bisa tidur dengan lelap. Sehingga langsung bangun begitu mendengar ada gerakan.      

Namun, Liuli Guoguo tidak langsung membuka tenda dan memeriksa situasi apa yang terjadi di luar sana. Tapi dia buru-buru berpura-pura tidak terjadi apa-apa, atau mendengar pergerakan apapun, dan hanya menahan napas.     

Melihat tidak lama kemudian Lie Nieduo juga terbangun karena terkejut. Liuli Guoguo pun bergegas membungkam mulutnya. Sebab, dia khawatir kalau Lie Nieduo teriak dan malah akan menarik perhatian lebih banyak macan tutul.     

Setelah lingkungan sekitarnya kembali sunyi, Liuli Guoguo dan Lie Nieduo pun baru menghela napas lega. Kemudian Lie Nieduo mengelus kepala kecil Liuli Guoguo, dan mencubit wajah kecilnya. Setelah itu, tiba-tiba dia ingin menangis, "Xiao Guo, untung kamu di sini. Kalau tidak, entah aku tidak tahu harus berbuat apa," ucapnya.     

Bibir kecil Liuli Guoguo melengkung ke atas, "Hahaha. Duo gemuk, kamu tinggal menyerahkan semuanya padaku saja yang kamu cintai ini."     

Lie Nieduo lalu mencubit lagi wajah kecil Liuli Guoguo, "Xiao Guo, kamu benar-benar deh. Di situasi semacam ini, kamu masih saja bisa bercanda."     

"Aduh Duo gemuk, kamu kenapa selalu suka sekali mencubit wajahku sih?!" tanya Liuli Guoguo. Sama saja seperti kakak Po, suka sekali tiba-tiba mencubitku, batinnya.     

"Nyaman dan lembut sekali, hehe. Xiao Guo, menurutmu, Tuan Wu Yunfu dan si arang… Ehem... Dan Bai Yue apa sama saja seperti kita ya, bangun karena terkejut?"     

"Tidak deh, mereka berdua pasti tidur seperti babi."     

"Hahaha..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.