Istri Kecilku Sudah Dewasa

Bertemu Lagi dengan Tuantuan Dan Yuanyuan (2)



Bertemu Lagi dengan Tuantuan Dan Yuanyuan (2)

2"Nyonya kecil, aku sangat merindukanmu!"     

Mata kelinci kecil cantik itu memerah, lalu dia bersandar dengan erat ke dalam perut Liuli Guoguo.     

Pada saat ini, harimau yang sudah tertegun cukup lama sekali, akhirnya berlari ke samping Liuli Guoguo. Lalu menyandarkan kepala besarnya yang gemuk ke rok Liuli Guoguo. "Nyonya kecil!" panggilnya.     

Ular piton raksasa tercengang lagi, dan mata ularnya membelalak lebar ketika melihat ini.     

"Kalian berdua benar-benar kawin lari ya?!" tanya Liuli Guoguo yang terkejut dan senang sekali.     

"Hah?" gumam kelinci kecil cantik dan harimau besar itu dengan terkejut.     

Liuli Guoguo kemudian mengelus kepala berbulu kelinci kecil cantik, lalu dia juga mengelus kepala besar harimau besar itu. Setelah itu, cahaya di matanya dialihkan kepada ketiga teman-temannya yang sedang pingsan di tanah.      

Namun, Liuli Guoguo berusaha menahan rasa penasaran, bingung, dan senang di dalam hatinya saat itu. Dia lalu bergegas mengalihkan pembicaraan dengan berkata, "Tuantuan, Yuanyuan, apa kalian kenal dengan ular piton raksasa dan kelelawar itu? Mereka telah melukai temanku. Teman-temanku sudah diracuni oleh kelelawar itu! Cepat selamatkan mereka!"     

Kelinci kecil cantik di dalam dekapan Liuli Guoguo pun langsung mengangkat kepalanya. Mata kelincinya menajam, lalu dia berkata, "Kelelawar Ca Erde! Cepat..."      

Kelinci kecil cantik itu pun tiba-tiba berhenti berteriak, karena khawatir kalau Liuli Guoguo akan ketakutan ketika mendengarnya. Jadi, dia bergegas memelankan suaranya, dan seluruh bulunya yang berdiri tegak pun kembali turun. "Kelelawar Ca Erde, masuklah!"     

"Siap!" jawab kelelawar beracun di luar gua, terkejut tapi juga sangat gembira. Tidak lupa, matanya juga dipenuhi dengan kelicikan. Sepertinya, manusia-manusia yang ditangkapnya ini benar-benar punya kekuatan yang tidak terbatas. Bahkan Yang Mulia Yin Ni sampai ingin memberinya penghargaan secara langsung. Aku pasti akan menghisap manusia jelek itu! batinnya.     

Kelelawar beracun ini masih begitu bangga. Dia pun terbang sambil mengepakkan sayap besar dan lebarnya yang agak sakit itu untuk terbang masuk ke dalam gua. Pertama, dia memberi hormat dan memanggil yang mulia, "Aku kelelawar Ca Erde, memberi salam kepada Yang Mulia Yin Ni. Yang Mulia Yin Ni, ada perintah apa untukku?"     

Yang Mulia Yin Ni? batin Liuli Guoguo dengan bingung.     

"Apa mereka semua terkena dan terluka karena racun panahmu?" tanya kelinci kecil cantik dengan matanya yang menajam. Lalu, seperti ada cahaya api penuh kemarahan yang besar sekali di bawah matanya.     

Kelelawar beracun melengkungkan bibirnya dengan bangga dan menjawab, "Benar sekali." Setelah menjawab, dia agak mengangkat kepalanya dan melirik manusia jelek yang memegang kelinci kecil yang cantik itu di dalam dekapannya, dan itu langsung membuatnya tercengang sekali.     

Karena marah, kedua tangan kecil kelinci kecil putih itu pun diangkat tinggi sambil menggertakkan giginya saat berkata, "Hilangkan racunnya!"     

"Hah?" gumam kelelawar beracun yang benar-benar tercengang.     

Ular piton pun menjulurkan kepalanya, dan mengenai kelelawar beracun saat melihat adegan ini. Bahkan, kepala ularnya itu terlihat penuh dengan keseriusan, "Sudah, hilangkan saja racunnya. Ini tidak bisa ditunda lagi! Cepat!"     

Sayap kelelawar beracun itu terluka, dan sekarang jadi terasa sangat sakit saat dipukul oleh ular piton raksasa itu. Dia pun dengan enggannya terpaksa pergi menuju tiga orang yang berbaring di tanah, lalu bersiap untuk menghilangkan racun dari tubuh mereka bertiga. Tapi, tiba-tiba dihentikan oleh Yin Ni, "Tunggu dulu, hilangkan racunnya dia dulu!"     

Yin Ni pun menunjuk ke arah Liuli Guoguo.     

"Tidak tidak usah Tuantuan. Aku baik-baik saja. Hilangkan racun mereka bertiga dulu saja!" kata Liuli Guoguo dengan buru-buru. Dia juga mengerutkan keningnya, khawatir kalau terlambat sebentar saja, maka nyawa tiga temannya yang berbaring di tanah tidak akan terselamatkan.     

"Yang Mulia Yin Ni tenang saja. Tubuh hamba ini hanya memiliki lima racun yang terbagi atas racun pingsan, racun bisu, racun tuli, racun buta dan racun mati. Karena yang Mulia Yin Ni memerintahkan untuk membawa mereka hidup-hidup, maka hamba hanya menggunakan racun yang pertama saja. Jadi, mereka hanya akan pingsan karena racun itu, dan tidak akan sampai mati," kata kelelawar beracun yang buru-buru menjelaskan dengan gemetaran.     

"Banyak omong kosong sekali sih… Sudah, jangan banyak bicara, cepat hilangkan racunnya," kata kelinci kecil cantik, mencoba menahan amarah yang meledak di dalam dirinya.     

"Oh!" gumam kelelawar beracun yang tidak lagi berani banyak bicara. Dia bergegas terbang menuju tiga orang itu, lalu tanpa berani memelankan dan meremehkan apapun. Dia langsung memberikan obat penawar racunnya kepada mereka bertiga.      

Setelah tiga orang yang berbaring di tanah itu sudah disuapi obat penawar, darah hitam di luka mereka menjadi merah, dan kulit pucat mereka mulai tampak pulih. Bai Yue dan Lie Nieduo dengan cepat bangun, dan hanya Wu Yunfu yang masih pingsan.     

"Cepat datang ke sini dan hilangkan racunnya!"      

Yin Ni merasa tertekan saat mengira Liuli Guoguo juga terkena penderitaan yang disebabkan kelelawar beracun, membuatnya sangat tidak tega sekali. Setelah melihat kelelawar beracun tersebut memberi obat penawar kepada tiga orang yang berbaring di tanah. Dia bergegas berkata dengan tegas, dan bahkan sampai lupa menyembunyikan amarahnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.