Tabib Monyet Mengeluarkan Panah
Tabib Monyet Mengeluarkan Panah
Yin Ni tahu kalau Liuli Guoguo sangat khawatir dengan temannya, sehingga seolah melupakan dirinya. Dia pun kemudian mengerutkan kening dan membelalakkan matanya kepada kelelawar beracun itu.
Kelelawar beracun itu langsung gemetaran dan ketakutan. Lalu dia pergi dengan segera ke samping Liuli Guoguo, dan menyerahkan obat penawar ke samping bibirnya. Tapi, saat baru saja menyerahkannya, matanya malah membelalak lebar. Setelah itu dia berkata dengan sangat terkejut, "Kamu, kamu, kamu... Kamu sama sekali tidak keracunan?"
Mana mungkin bisa begini?! Cairan liur mulutku begitu besar, gading panah kecil yang aku buat itu telah aku olesi cairan liur mulutku. Tapi manusia jelek berbaju merah muda di depanku ini kenapa bisa tidak teracuni?! batin kelelawar beracun. Sebab, dia sungguh sulit percaya akan hal ini.
Namun, Liuli Guoguo sama sekali tidak memedulikannya, karena pikirannya saat ini hanya tertuju pada Wu Yunfu. "Tuantuan, dia tertancap anak panah, apalagi anak panah itu kecil dan tajam, dan sudah masuk cukup dalam, lalu menembus daging dan kulitnya. Aku tidak bisa menariknya, apa kamu bisa memanggil tabib di sini dan memintanya mengeluarkan panahnya?"
"Ada kok, aku akan memanggilnya sekarang juga!" kata harimau besar, yang lebih dulu merebut kesempatan kelinci kecil cantik untuk menjawabnya. Saat melihat Liuli Guoguo yang begitu cemas, dia yang setelah menjawab pun kemudian langsung berbalik dan pergi keluar dengan sangat cepat.
***
Gua Raja,
Di atas ranjang batu yang dilapisi kulit harimau, terbaring seorang pemuda tampan berbaju oranye, dengan tiga orang dan lima binatang sihir yang menjaga di sekitarnya.
Liuli Guoguo memeluk kelinci kecil cantik di pelukannya, dan Lie Nieduo yang dibalut luka mendekat di belakangnya. Mata indahnya lalu melirik ke ular piton raksasa, harimau besar dan kelelawar merah yang menjengkelkan di sampingnya. Membuat hatinya jadi gemetaran tidak karuan.
Walaupun Liuli Guoguo sudah bilang pada Lie Nieduo bahwa tidak ada bahaya lagi, tapi tetap saja masih ada ketakutan yang tersisa.
Bai Yue berjaga di samping ranjang dan melihat Wu Yunfu yang berbaring di atas ranjang batu, ekspresinya jadi sangat serius sekali. Pada saat ini, dia akhirnya bisa merasakan juga kenapa bos besarnya itu selalu murung setelah tahu hal buruk terjadi pada Tuan muda Zhan Zihao dan Tuan muda Dong Milin.
Setelah tabib monyet yang dipanggil oleh harimau besar menancapkan jarum untuk pemuda di atas ranjang batu itu. Kemudian dia mengambil dua pisau dan mengarahkannya ke tempat berdarah di pundak pemuda yang tertancap panah itu.
Bai Yue langsung terkejut dan bergegas meraih tangan tabib monyet yang memegang pisau itu. "Apa, apa yang mau kamu lakukan?!" tanyanya.
Tabib monyet adalah binatang sihir tingkat tinggi, jadi dia sangat mahir bicara bahasa manusia. "Mengeluarkan panah. Apa mau hanya duduk dan membiarkannya tumbuh di dalam dagingnya?"
Bai Yue lalu bergumam dengan tidak senang padanya, lalu memandangi tubuh berbulu tabib monyet itu dari atas ke bawah. Memanyunkan bibirnya, dan masih tidak bisa terlalu menerima kenyataan kalau bos besarnya sekarang ini sedang dirawat oleh seekor monyet. Bahkan dia merasa kalau ini sungguh konyol.
Liuli Guoguo melihat Bai Yue yang sepertinya tidak mau segera melepaskan tangannya. Dia pun kemudian maju dengan masih memeluk kelinci kecil cantik itu, lalu berusaha membujuknya, "Si arang hitam, jangan khawatir. Kita harus segera mengeluarkan gading panah kecil itu, percayalah padanya."
"Tapi… Tapi dia...."
Bai Yue masih merasa tidak tenang. Sebab, dia khawatir jika keterampilan tabib monyet itu tidak bagus. Lalu, entah bagaimana jika tanpa sengaja malah mengantarkan bos besarnya ini ke langit.
"Bai Yue!" seru Liuli Guoguo sambil mengerutkan kening dan menaikkan alis indahnya.
Tabib monyet itu kemudian memandang Bai Yue dengan santai, lalu melihat kapan dia mau melepaskan tangan monyetnya.
Bai Yue pun menarik napas dalam, membusungkan dadanya, dan akhirnya melepaskan tangan monyet tabib monyet itu. Tapi, masih ada peringatan yang terpancar di matanya.
Namun, tabib monyet sama sekali tidak peduli dengan peringatan di mata Bai Yue itu. Dia menegakkan dua pisau di tangannya, lalu mulai mengeluarkan gading panah di pemuda yang berbaring di atas ranjang batu itu. Kemudian, di dalam proses pengambilan panah tersebut, Wu Yunfu terlihat kesakitan.
"Kamu hati-hati sedikit!" kata Bai Yue sambil mengerutkan kening.
Namun, tabib monyet masih tidak memedulikannya, dan juga tidak peduli apakah Wu Yunfu kesakitan atau tidak. Karena dia sedang terus berusaha untuk mengeluarkan panah dari tubuh Wu Yunfu dengan tenang.
Harimau besar mengangkat tangannya yang bercorak plum itu, lalu menepuk bahu Bai Yue. Kemudian, saat teringat dia teman dari Nyonya kecilnya, dia pun hanya berkata dengan nada bicara yang tidak terlalu berat, "Tolong kamu tetap tenang. Jangan mengganggu tabib Weipa Xiluo mengeluarkan panahnya."