Istri Kecilku Sudah Dewasa

Dia Masih Muda



Dia Masih Muda

0Xuanyuan Pofan yang bersembunyi di balik semak-semak di dekat kolam, mendengar suara kecil dan lembut yang sedang memanggil dirinya. Dia tidak dapat menghentikan rasa gatal dalam hati dan mengiyakan dengan santai. Dia seolah tidak bisa menghentikan pikiran-pikiran jahat yang bermunculan di pikirannya.      

Xuanyuan Pofan benar-benar membayangkan Liuli Guoguo yang berendam di air hangat, lalu membayangkan tubuh seindah, sebersih dan secerah batu giok. Gila! Bagaimana bisa aku memikirkan semua hal itu. Liuli Guoguo masih muda! Dia masih kecil! batinnya.     

"Kakak Po, jangan pergi, aku takut jika kamu pergi. Jika ada orang jahat datang, kamu harus melindungi aku dan Xiao Denglong," kata Liuli Guoguo dengan kepala yang menoleh ke kanan, menoleh ke kiri, melihat ke sana, melihat ke sini, lalu memandangi pepohonan dan semak yang ada di sekitarnya. Liuli Guoguo pun merasa takut sekali dan melanjutkan, "Orang-orang di kerajaan ini galak-galak dan ada begitu banyak orang jahat di sini. Kakak Po, kamu jangan sampai pergi, ya!"     

Xuanyuan Pofan menggaruk-garuk rambutnya sendiri, lalu menampar dirinya sendiri dan bergegas menjawab, "Liuli Guoguo jangan takut, aku akan selalu ada di sini."      

Liuli Guoguo pun berjalan dalam air ke tepi kolam yang dekat dengan suara Xuanyuan Pofan di dekat kolam. Mulut kecilnya lalu membuka dan berkata, "Kakak Po, aku ingin memberitahumu sesuatu. Tapi, jangan sedih ketika kamu mendengarkannya."     

Xuanyuan Pofan mengerutkan keningnya, "Sesuatu apa?" tanyanya.     

Liuli Guoguo mengerutkan bibirnya, dan dengan ekspresi sedih di wajahnya dia berbicara, "Tuantuan dan Yuanyuan sudah pergi. Mereka... Mereka pergi ke tempat lain bersama-sama." Dia ingat kalau Ratu begitu marah ketika dirinya bilang kata 'kawin lari', sehingga ini membuatnya menyadari kalau kata 'kawin lari' itu bukan kata yang baik. Jadi, dia mengubah kata kawin lari menjadi kata yang lain ke Xuanyuan Pofan.     

Xuanyuan Pofan merilekskan kedua alisnya, lalu menghela napas dan berkata dengan suara rendah, "Iya, aku tahu."     

"Hah? Kakak Po sudah tahu?" tanya Liuli Guoguo dengan terperanjat dan tanpa sengaja menyenggol rambutnya sehingga basah terendam sampai telinga kecilnya.     

"Iya, hamba yang telah menceritakannya kepada Raja Huayou," kata Xiao Denglong menjawab Liuli Guoguo sambil menambahkan arang ke tungku.     

"Oh begitu!" celetuk Liuli Guoguo.      

Xuanyuan Pofan khawatir istri kecilnya bersedih, jadi dia pun berkata, "Tidak apa-apa, Liuli Guoguo kamu tenang saja. Aku akan menyuruh pengawal untuk menangkap dan membawa mereka kembali. Tidak butuh waktu lama untuk bisa bertemu lagi dengan mereka."      

Tenang saja, walaupun mereka kabur, nanti aku pasti akan menangkap mereka lagi dan membawanya kembali. Dasar mereka, berani sekali membuat Liuli Guoguo menangis dan meneteskan air mata. Tidak bisa dimaafkan, batin Xuanyuan Pofan.     

Mendengar ucapan Kakak Po-nya ini, Liuli Guoguo pun langsung berkata sambil menggelengkan kepala, "Tidak! Jangan! Kakak Po jangan mencari mereka lagi!"      

Xuanyuan Pofan bingung.      

Lalu, Liuli Guoguo melanjutkan ucapannya, "Kakak Po, kamu janji kepadaku ya, jangan mencari mereka lagi! Mungkin mereka suka gunung yang penuh dengan bunga-bunga indah! Mungkin mereka suka hutan belantara yang tertutup rumput dan pepohonan hijau! Mungkin mereka suka lembah tebing yang penuh dengan kupu-kupu berwarna-warni! Mungkin yang mereka sukai adalah lingkungan yang dipenuhi berbagai binatang lainnya! Mungkin, mereka menyukainya… Kebebasan! Mungkin, mereka hanya tidak suka tinggal di kediaman Kakak Po! Kakak Po, biarkan saja mereka pergi!"     

Xiao Denglong yang sedang menambahkan arang, tampak menelan ludahnya lagi ketika mendengar ini. Dia sungguh mengagumi kemampuan Nyonya kecilnya membuat karangan. Liuli Guoguo berbicara dengan suara keras, lengannya bergerak-gerak seolah memberi isyarat dan kepala kecilnya bergoyang seolah sedang membacakan syair puisi.     

"Em, baiklah. Kamu senang saja, itu sudah cukup," jawab Xuanyuan Pofan. Di belakang pohon besar itu, pria yang duduk di atas batu besar di dekat semak-semak mengiyakan ucapan Liuli Guoguo. Bibir tipisnya melengkung sedikit, menampilkan senyuman karena ucapan Liuli Guoguo, istri kecilnya yang imut itu. Tapi, yang paling tidak disangka, ucapan selanjutnya yang membuat Xuanyuan Pofan terkejut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.