Kakak Po, Tunggu Sebentar (2)
Kakak Po, Tunggu Sebentar (2)
Xuanyuan Pofan lalu menundukkan kepalanya dan mulai menciumi leher putih si kucing kecilnya. Ujung lidahnya dengan tidak tenangnya kemudian mulai menciumi kulit lembut milik Liuli Guoguo, dengan mata elangnya yang bersinar.
"Uh...." Wajah Liuli Guoguo memerah sekali, karena dia sungguh malu sekali, seolah ada apel besar yang menggantung di wajah kecilnya. Tanpa sadar dia menggigit bibir merah mudanya dan mulai mendesah. Kalau dia ingin melawan, yang ada pria itu malah semakin memeluknya dengan erat, sehingga dia sama sekali tak bisa melawannya.
Pada saat itu, tiba-tiba terdengar suara Lie Nieduo dari luar pintu, "Xiao Guo, apa kamu sudah tidur?"
Pada saat ini, Xuanyuan Pofan sudah menjilati hampir seluruh leher Liuli Guoguo. Kemudian Liuli Guoguo memaksakan dirinya yang benar-benar malu untuk tetap tenang. Lalu wajah kecilnya yang memerah itu menoleh dan menjawab Lie Nieduo, yang saat ini ada di luar pintu, "... Em… Aku, aku sudah tidur. Duo gemuk, ada apa memangnya?"
Lie Nieduo mengerutkan keningnya dan menanggapi, "Sudah tidur? Xiao Guo, jika kamu sudah tidur, mana mungkin kamu bisa menjawabku. Kalau begitu, itu menjelaskan kalau kamu juga insomnia, iya kan?"
Liuli Guoguo tidak bisa berkata apa-apa. Setelah itu suara Lie Nieduo masih terus terdengar, "Aku juga sama. Cuacanya benar-benar panas sekali, bahkan aku sampai tidak bisa tidur. Jadi aku pergi ke dapur dan membuat jus semangka untuk menghilangkan hawa panas ini."
"Aku melihat lilin kamarmu masih menyala, jadi aku pikir kalau mungkin kamu juga belum tidur, sehingga aku sekalian membuat satu mangkuk lagi untukmu. Kamu cepat ambil dan minumlah. Jus semangka yang ku buat pasti enak sekali. Aku jamin setelah kamu minum satu mangkuk jus semangka itu, pasti kamu mau minta minum satu mangkuk lagi!"
Lie Nieduo tidak percaya diri dengan apapun, namun hanya pada kemampuan memasak saja dia percaya diri. Kalau dia mengatakan dirinya nomor dua, maka tidak ada satupun yang berani mengatakan nomor satu.
Mata anggur Liuli Guoguo yang hitam berkedip lagi dan lagi. Wow! Jus semangka. Apalagi ini jus semangka buatan Duo gemuk, batinnya. Hanya memikirkan ini saja, air liurnya dengan bodohnya menetes. Sebab, jus semangka itu pasti enak sekali, apalagi Duo gemuk juga telah membuatnya dengan susah payah. Dia merasa kalau tidak baik menolak niat baik yang begitu besar seperti ini.
Xuanyuan Pofan sudah melonggarkan baju luar dan tipis berwarna merah muda si kucing kecil di dalam pelukannya. Dia bergerak semakin ke bawah, dan mengecup setiap inci kulit lembut dan indah milik Liuli Guoguo, mencium aroma wangi manis yang khas dari gadis ini. Menikmati si kucing kecil yang lembut dan imut ini sampai dirinya melupakan segalanya. Karena dia ingin sekali jika detik berikutnya melahap habis gadis kecil ini.
Setengah hari tak melihatnya, rasanya Xuanyuan Pofan seperti mau gila karena merindukannya. Dia melupakan segalanya, sebab dirinya kira kalau gadis kecilnya ini pasti malu dan tidak berani membuka pintu karena diperlakukan seperti ini olehnya. Sehingga dia akan menolak jus semangka itu.
Tapi tak disangka, ternyata Xuanyuan Pofan telah meremehkan kemampuan makan Liuli Guoguo, si kelinci putih kecil ini.
Liuli Guoguo yang masih dikurung di dalam pelukan pria dan dicium oleh pria itu. Kemudian berkata dengan manisnya kepada Lie Nieduo yang ada di luar pintu, "Em em, baik. Duo gemuk, tunggu sebentar ya. Aku akan membuka pintunya sekarang juga."
"Em em!" jawab Lie Nieduo sambil melengkungkan alisnya yang indah dengan membawa jus semangka di tangannya. Menunggu Liuli Guoguo membukakan pintu untuknya dengan sabar. Namun, sepenuhnya dia tidak tahu kalau di dalam kamar Liuli Guoguo ada seorang pria berjubah hitam yang sangat tampan.
Liuli Guoguo yang malu-malu, kemudian mendorong pria di depannya dan berkata kepadanya dengan suara yang sangat pelan. Tangan kecil seputih salju itu juga bertumpu pada dada kokoh milik pria itu, "Kakak Po, kamu nanti tolong bersembunyi dulu ya."
Xuanyuan Pofan menaikkan alisnya yang tebal dan mengerutkan keningnya. Bibir tipisnya yang menciumi leher lembut Liuli Guoguo lalu berhenti sejenak. Kemudian dia meremas dagu Liuli Guoguo, setelah itu suaranya yang rendah dan berat berkata dengan tidak senang, "Kamu memintaku untuk bersembunyi?"
Tidak peduli di kota Dewa atau dunia manusia, Xuanyuan Pofan yang statusnya begitu mulia dan bermartabat ini, mana mungkin mau melakukan hal yang menggelikan semacam 'bersembunyi' seperti itu. Bahkan, meskipun si kucing kecilnya yang meminta.
Kenapa aku harus bersembunyi?! Hubungan di antara aku dan kamu ini harusnya malah ditunjukan secara buka-bukaan ke semua orang, bukannya malah… batin Xuanyuan Pofan.
"Muach..."