Istri Kecilku Sudah Dewasa

Waktunya Sangat Mendesak



Waktunya Sangat Mendesak

2"Wu Yunlie! Kamu ternyata benar-benar mau pergi ke lembah Bingxia?! Aku, aku tidak mau lagi memedulikanmu! Cih!" Begitu Zhan Zisang mendengar ucapan pengawal kesatu ini, dia langsung marah dan memukul pundak Wu Yunlie dengan kesal, lalu berbalik dan pergi.     

"Ei, Zhan Zisang! Kamu dengarkan dulu penjelasanku. Zhan..." ucap Wu Yunlie yang ingin menghentikan Zhan Zisang. Tapi Zhan Zisang sendiri juga adalah ahli bela diri. Dia kelihatan benar-benar marah sekali, sehingga hanya dalam beberapa saat saja dia sudah langsung menghilang dari halaman belakang.     

Wu Yunlie ingin mengejarnya, namun karena ingat kalau ada urusan yang lebih penting dan mendesak saat ini. Dia pun menahan keinginannya untuk berlari mengejar Zhan Zihao. Pada saat ini, Xuanyuan Pofan juga mengerutkan kening, tapi entah apa yang sedang dipikirkannya.     

Wu Yunlie hanya bisa memandangi punggung Zhan Zisang yang berlari pergi dengan kesal. Setelah menenangkan diri, kemudian dia bertanya kepada Xuanyuan Pofan, "Saudara Xuanyuan Pofan, apa sekarang juga kita berangkat? Jika iya, sekarang juga aku akan bersiap-siap."     

"Tuan, Jenderal Wu Yunlie, hamba sarankan untuk sekarang juga berangkat. Raja An Yin sudah bersiap untuk meneruskan perjalanan. Lembah Bingxia berada di wilayah bagian utara negeri Han Dan. Jaraknya sekitar ribuan mil dari ibu kota kekaisaran negeri Dong Xuan ini."      

"Iblis di dalam gua lembah itu sangat kejam dan licik sekali. Hamba khawatir, jika kita terlambat sebentar saja, dia akan mendapatkan kesempatan untuk kabur, dan pasukan Raja An Yin juga akan masuk dalam bahaya."     

Wu Yunlie langsung dengan cepat mengiyakan, "Oke, aku akan bersiap sekarang juga!" ucapnya.     

Xuanyuan Pofan diam sejenak, lalu baru mengiyakan ucapan pengawal kesatu.     

Setelah pengawal kesatu memperoleh balasan dari Xuanyuan Pofan dan Wu Yunlie, dia pun dengan segera mengepalkan tangannya ke depan dengan keras, untuk memberi hormat kepada mereka berdua. "Laksanakan! Tuan, Jendral Wu Yunlie, hamba akan melaksanakan perintah sekarang juga," katanya.     

Setelah pengawal kesatu berbalik, Wu Yunlie seperti sudah tidak sabar lagi. Jadi dia pun langsung berkata kepada Xuanyuan Pofan, "Kalau begitu saudara Xuanyuan Pofan, aku juga akan bersiap sekarang juga, jadi aku pergi dulu. Mari berkumpul di gerbang utara jalan timur siang ini, lalu kita berangkat bersama."     

Xuanyuan Pofan mengerutkan kening, lalu mengiyakan Wu Yunlie. Kemudian, dia pun mengeluarkan obat penambah darah tingkat sembilan dari ruang sihirnya. Setelah itu memberikannya kepada Wu Yunlie.     

"Terima kasih," ucap Wu Yunlie saat berterima kasih kepada Xuanyuan Pofan. Lalu dia langsung memakan obat penambah darah tingkat sembilan itu. Dia menepuk pundak Xuanyuan Pofan, kemudian berbalik dan pergi keluar dengan cepat. Waktunya sangat mendesak, jadi dia harus segera membujuk Zhan Zisang agar tidak marah lagi.     

Setelah pengawal kesatu dan Wu Yunlie pergi dari halaman belakang, Xuanyuan Pofan masih saja mengerutkan kening. Namun, tiba-tiba dia teringat sesuatu. Jadi dia langsung memanggil dua pengawal di belakangnya dan berkata, "Pengawal ketiga, pengawal kedua belas, cepat siapkan beberapa barang untukku. Sekarang juga siapkan!"     

Hati pengawal kedua belas dan pengawal ketiga langsung bergetar dan berkobar penuh semangat ketika melihat Tuan mereka ini begitu terburu-buru, panik dan serius. Mereka dengan cepat melangkah maju, dan sudah siap menerima perintah dengan ekspresi yang sangat serius di wajah mereka. Lalu, suara mereka langsung terdengar secara bersamaan kepada Xuanyuan Pofan, "Tuan, ada perintah apa?!"     

"Cepat siapkan beberapa barang ini untukku, tiga kantong wewangian yang rasa lili dan rasa melati. Tiga obat nyamuk yang juga rasa lili dan melati. Batu api sihir yang biasa, alfalfa dan biji-bijian lainnya. Serta beberapa kantong berisi permen yang suka dimakan oleh Nyonya kecil."      

"Jika tidak mengerti yang mana, bisa tanyakan ke Cui Le dan Ding Xiang. Setelah selesai mengumpulkan semua, masukkan ke dalam ruang sihirku. Setelah itu segera kembalikan cincin ruang sihir itu padaku lagi," kata Xuanyuan Pofan sambil melepaskan cincin ruang sihirnya dari jempol kirinya, lalu melemparkannya ke pengawal ketiga.     

Pengawal ketiga dan pengawal kedua belas tertegun lagi. Mereka pikir ada perintah penting apa sampai Tuannya ini begitu panik dan buru-buru. Ternyata masalah yang berkaitan dengan Nyonya kecil. Apalagi, hanya masalah... Masalah yang sungguh sepele semacam ini.     

***     

Pengawal kedua belas dan pengawal ketiga sangat cepat sekali dalam melaksanakan perintah. Setelah menyiapkan semua barang itu dan memasukkannya ke dalam cincin ruang sihir. Mereka pun mengembalikan cincin ruang sihir itu kepada tuannya.      

Xuanyuan Pofan kemudian menyuruh pengawal kesatu untuk menyiapkan kereta merak terbang, lalu dia naik ke kereta merak terbang dan pergi ke gunung Xing Yun.     

***     

Xuanyuan Pofan membuka pintu kamar Liuli Guoguo. Namun, dia kecewa ketika tidak melihat si kucing kecilnya itu di dalam sana. Dia berpikir kalau mungkin si kucing kecilnya itu sedang belajar di paviliun Yao Guang. Jadi, dia pun mengeluarkan seluruh barang yang dibawa untuk si kucing kecil dari ruang sihirnya.     

Waktunya sangat mendesak, jadi Xuanyuan Pofan yang awalnya ingin bertemu sebentar dengan Liuli Guoguo lalu baru pergi. Akhirnya terpaksa menahan rasa rindunya.      

Setelah mencium aroma Liuli Guoguo di bantal kelinci gadis kecilnya itu. Lalu Xuanyuan Pofan mengambil sehelai rambut hitam dan panjang di bantal kelinci itu, dan memasukkannya ke dalam ruang sihirnya. Baru setelah itu, dia berbalik dan pergi dari sana.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.