Hatinya Dipenuhi dengan Kebahagiaan
Hatinya Dipenuhi dengan Kebahagiaan
"Xiao Guo, kalau merebus mie menggunakan caramu itu, sepertinya akan ada banyak toko mie yang akan bangkrut dan tutup. Pertama-tama, tidak boleh memasukkan mie-nya dulu. Kamu harus menuangkan air dulu ke dalam panci, lalu rebus airnya."
"Setelah airnya mendidih, baru kamu letakkan mie-nya ke dalam air. Dan lagi kalau merebus mie biarkan cuma untuk merebus mie aja, tidak perlu ditambahi berbagai macam bumbu dulu. Perlu..."
Sehingga, Liuli Guoguo pun hanya memanyunkan bibirnya dan menegakkan telinganya untuk mendengar baik-baik pengetahuan tentang merebus mie yang diajarkan oleh Lie Nieduo ini sepanjang jalan.
Ketika mereka sudah hampir melangkah ke gerbang asrama Taohua, mulut indah Lie Nieduo itu akhirnya baru berhenti bicara. Dia lalu menarik lengan baju Liuli Guoguo dan berkata, "Xiao Guo, bagaimana? Apa kamu merasa kalau yang aku jelaskan ini agak rumit, ya?"
"Sebenarnya, ketika sudah memasaknya, itu akan lebih sederhana. Hanya saja, dasar belajar merebus mie ini memang akan mudah sekali dipelajari. Tapi setelah bisa merebus mie, kita harus memasaknya agar menjadi hidangan yang lezat, dan hal inilah yang tidak sederhana dan tidak mudah."
"Aku berani bilang, dari seratus orang, silakan mengambil salah satu orang secara acak untuk bertanding denganku. Aku yakin sekali dia tidak akan bisa memasak mie seenak aku!"
Liuli Guoguo menggaruk kepalanya dan tersenyum. "Tentu saja, lah. Apapun yang dimasak oleh Duo gemuk pokoknya selalu lezat sekali. Aduh Duo gemuk, tenang saja, hanya untuk satu hari setengah saja, aku bisa masak seadanya. Kamu lebih baik pulang dengan tenang saja. Tidak perlu mengkhawatirkan aku," ucapnya.
Lie Nieduo berpikir dirinya sudah menjelaskan langkah-langkah memasak mie dengan sangat detail sekali dan terdengar mudah. Jadi, Liuli Guoguo harusnya tidak akan sampai kelaparan di sini. Akhirnya, Lie Nieduo pun jadi agak tenang, lalu dia mengangguk kepada Liuli Guoguo.
"Xiao Guo, besok sore sebelum malam, aku pasti sudah kembali. Kamu jangan merindukanku ya, kamu juga harus menjaga dirimu dengan baik," kata Lie Nieduo.
Liuli Guoguo tiba-tiba merinding sendiri ketika mendengar ini. Kemudian dia mendorong Lie Nieduo dengan agak jijik. "Aduh Duo gemuk, kata-katamu ini menggelikan sekali deh," katanya.
"Hehe." Namun Lie Nieduo malah menyeringai.
Seperti hari-hari biasanya, setelah Liuli Guoguo dan Lie Nieduo baru saja membuka pintu asrama Taohua. Dengan sangat cepat muncul chinchilla kecil yang imut di pelukannya. Kepala chinchilla yang gemuk itu juga terus diusap-usapkan ke perut Liuli Guoguo.
Setelah Lie Nieduo mengelus tubuh gemuk berbulu milik Cai Gua. Kemudian dia tersenyum dengan penantian dan kegembiraan yang menggantung di wajahnya sambil berkata, "Xiao Guo, kalau begitu aku akan pergi ke kamarku untuk berkemas ya."
Liuli Guoguo pun tersenyum dan menjawab, "Em, sana pergi sana. Hati-hati di jalan ya."
"Em em!" gumam Lie Nieduo sambil mengangguk dengan bersemangat.
Setelah berpisah dengan Lie Nieduo, Liuli Guoguo pun membawa Cai Gua di tangannya, lalu berjalan kembali ke kamarnya sendiri. Tapi, ketika baru saja dia berjalan sampai di depan pintu. Tiba-tiba Cai Gua yang ada di tangannya dengan cepat melompat turun ke tanah.
Liuli Guoguo pun bingung sekali, "Cai Gua, kamu... Eh..." gumamnya.
Dengan sangat cepat sekali, sebelum Liuli Guoguo menyelesaikan ucapannya, Cai Gua chinchilla kecil imutnya yang berhasil mendarat di tanah itu dengan sangat cepat berlari pergi. Liuli Guoguo pun tercengang saat melihat ini. Tapi, dia tak terlalu banyak memikirkan itu, dan hanya bersiap untuk membuka pintu kamarnya sendiri.
Tapi tanpa diduga, baru saja tangan kecil seputih saljunya menyentuh gagang pintu, tiba-tiba pintu sudah lebih dulu terbuka. Detik berikutnya, kaki kecilnya sudah tidak menapak ke tanah.
Sebab, tubuh Liuli Guoguo kini sudah ditarik masuk ke dalam kamar oleh tenaga dalam yang sangat dominan. Lalu, yang menyambutnya adalah dada yang begitu kuat dan familiar baginya.
Xuanyuan Pofan mengerutkan keningnya, dan menarik tubuh yang empuk dan seringan kapas itu. Dia lalu memeluk tubuh seringan kapas itu ke dalam pelukannya dengan sangat erat, serta mencium aroma manis tubuhnya yang sangat dirindukannya.
"Kakak Po, aku kira kamu sudah pergi."
Liuli Guoguo menyandarkan kepala kecilnya di dada Xuanyuan Pofan seperti seekor kucing kecil. Dia pun melontarkan suara manisnya itu, dan hatinya dipenuhi dengan kebahagiaan saat ini. Bagaikan bunga persik di bulan maret yang mulai bermekaran kelopaknya satu persatu, di dalam hatinya. Lebih tepatnya bunga yang berwarna merah muda, indah dan sangat harum.