Kakak Po dan Kecoa Jahat (2)
Kakak Po dan Kecoa Jahat (2)
Liuli Guoguo tercengang. Mata elang Xuanyuan Pofan pun bergetar, dengan keningnya yang semakin berkerut.
Liuli Guoguo lalu menarik sudut bibirnya, dan bergegas berkata pada Lie Nieduo, "Eh… Duo gemuk, tidak perlu kok, hehe. Sebenarnya… Em… Sebenarnya kecoa itu sudah aku usir keluar tadi."
"Hah? Bukannya tadi kamu bilang dia bersembunyi ya?" tanya Lie Nieduo dengan bingung.
Liuli Guoguo kemudian mengedipkan matanya, "Benar, dia bersembunyi di luar sana."
Lie Nieduo menepuk keningnya, lalu tersenyum dan meletakkan batu bata dan sapu di tangannya. "Xiao Guo, kalau begitu kamu ingat baik-baik untuk menutupi pintumu ya. Aku taruh batu bata dan sapu ini di samping pintu kamarmu. Jika kamu menemukan ada kecoa masuk lagi, kamu ingat baik-baik untuk menggunakan cara yang baru saja aku katakan kepadamu ini. Gunakan sapu dan batu bata ini untuk memukulnya sampai mati."
Liuli Guoguo melirik ke arah sapu dan batu bata yang diletakkan oleh Lie Nieduo di samping pintu. Dia pun mengedipkan matanya lagi dan lagi, lalu mengangguk kepada Lie Nieduo dan mengiyakannya.
"Em! Jika kecoa yang besar dan jahat itu menggangguku lagi, aku pasti akan memukulnya dengan batu bata ini!" kata Liuli Guoguo sambil menaikkan dagunya dengan percaya diri, sambil menarik sudut bibirnya dan bertolak pinggang.
Seketika mata elang Xuanyuan Pofan pun semakin menggelap.
"Em, bagus sekali. Dengan menggunakan cara ini, kamu pasti akan berhasil membasmi kecoa itu!" kata Lie Nieduo yang mencoba menenangkan Liuli Guoguo dengan menepuk pundak kecil sahabatnya itu.
"Duo gemuk, kamu cepat pergi sana. Tidak perlu mengkhawatirkanku. Selamat berjumpa lagi besok," kata Liuli Guoguo dengan suara manisnya sambil mendorong Lie Nieduo.
Lie Nieduo pun mengangguk dan menjawab, "Em em, Xiao Guo, kamu jaga dirimu baik-baik ya."
Liuli Guoguo kemudian merangkul lengan gemuk Lie Nieduo dan berkata, "Iya iya aku tahu. Aku akan mengantarmu sampai ke gerbang asrama Taohua."
"Eh tidak perlu. Untuk apa juga diantar?!" kata Lie Nieduo sambil tersenyum. Namun dia masih membiarkan Liuli Guoguo menarik lengan gemuknya.
"Harus diantar dong," kata Liuli Guoguo sambil menggembungkan pipinya dan sudah menarik lengan gemuk Lie Nieduo sampai mereka berjalan menuju gerbang asrama Taohua. Hanya saja, saat dia menginjakkan kakinya keluar dari kamar, mata anggurnya yang besar itu tanpa sadar melirik ke belakangnya.
***
Setelah melihat punggung kecil berwarna merah muda yang mau mengantarkan punggung gemuk. Xuanyuan Pofan pun hanya bisa mengulurkan tangan dan menepuk keningnya sendiri.
Bukankah aku hanya sekedar memukul pantatmu? Apa harus kamu sampai seperti ini? Sebenarnya aku juga ingin... Em… Sudahlah. Tahan semua pikiran ini. Dia sekarang masih kecil. Em, benar masih sangat kecil, bahkan masih muda sekali, batin Xuanyuan Pofan. Dia pun langsung menghapus kata yang telah menjeratnya selama bertahun-tahun ini.
(Penulis novel yang muncul secara tiba-tiba kemudian berkata, "Tidak peduli berapa umur Liuli Guoguo, tapi kamu tidak bisa memukul pantat seseorang begitu saja!" Lalu, Xuanyuan Pofan menjawab, "Sana minggir! Tidak perlu kamu mengurusiku!")
***
Setelah Liuli Guoguo mengantarkan Lie Nieduo pergi, Xuanyuan Pofan kemudian mengibaskan jubahnya, lalu duduk di samping meja. Dia ingin menuangkan teh untuk dirinya, namun dia baru sadar kalau di kamar kecil dan sederhana gadis kecilnya ini hanya ada air putih.
Jadi, Xuanyuan Pofan pun terpaksa menuangkan segelas air putih itu, lalu menyandarkan lengannya di atas meja, dan meneguk air itu dengan malas. Mata elangnya yang tampan mulai memandangi kamar kecil Liuli Guoguo. Walaupun dia sudah beberapa kali datang ke kamar ini, namun dia tidak pernah memandangi dengan seksama detail dari kamar ini.
Perabotan di kamar ini sungguh sederhana, sangat sederhana sekali. Ranjangnya kecil, mejanya kecil, lemarinya juga tidak terlalu besar. Namun, gadis kecilnya cukup anggun karena di meja tinggi kecil di depan jendela kecil kamar ini, gadis kecilnya itu meletakkan vas merah muda pendek yang ada ukiran kelopak bunga persiknya.
Kemudian ada beberapa ikat bunga daylily di dalam vas itu, dan juga ada sebuah dupa obat nyamuk di samping vas bunga tersebut.