Istri Kecilku Sudah Dewasa

Ciuman Mendalam Rasa Delima (1)



Ciuman Mendalam Rasa Delima (1)

1Xuanyuan Pofan memandangi mie porsi kecil yang ditaruh di piring. Mata elangnya menunduk, dan bulu mata panjangnya ikut menunduk ke bawah. Kemudian dia merangkul Liuli Guoguo semakin erat, lalu menggigit daun telinganya dan berkata, "Aku juga lapar."     

"Oh." Liuli Guoguo memanyunkan bibirnya, lalu berjalan ke depan keranjang mie dengan masih digelantungi Xuanyuan Pofan. Kemudian mengambil mie dan menaruhnya ke atas piring. Setelah itu, mie di dalam piring pun menjadi sangat banyak.     

Kemudian, suasana pun jadi hening. Liuli Guoguo lalu berdiri di depan batu api sihir panas, dengan masih dipeluk oleh Xuanyuan Pofan, menunggu airnya mendidih dalam ketenangan. Xuanyuan Pofan pun juga tidak bicara, bahkan Liuli Guoguo pun juga sama-sama tidak bicara.     

Waktu berlalu begitu saja, lalu air dalam panci kecil itu akhirnya mendidih. Liuli Guoguo menuangkan seluruh mie yang ada di piring ke dalam panci kecil. Setelah mengaduknya sebentar dengan sumpit, tangan kecilnya lalu menepuk sisi kiri batu api sihir untuk mengecilkan apinya.     

Setelah menuangkan mie dan mengatur besar kecil apinya, Liuli Guoguo kembali berdiri dengan diam di samping kompor, sambil menunggu mienya matang. Namun, pria berjubah hitam itu masih saja memeluknya dari belakang.     

Suasana pun kembali menjadi hening. Liuli Guoguo dengan tenang menatap mie yang sedang dimasak di dalam panci. Dengan tubuhnya yang masih dipeluk oleh Xuanyuan Pofan. Mereka berdua tidak bicara, benar-benar sangat hening.      

Tidak lama kemudian, di depan mata anggur Liuli Guoguo yang besar, ada sebuah kantong bulat dan besar di atas telapak tangan besar.     

Xuanyuan Pofan menyerahkan kantong bulat besar itu ke depan Liuli Guoguo sambil menggigit daun telinga kecil Liuli Guoguo. Lalu berkata dengan suara rendah serta beratnya, "Begitu kereta merak terbang mendarat, aku langsung pergi ke toko permen di pusat kota dan membelikan ini untukmu."     

Selesai bicara, Xuanyuan Pofan kemudian mencium telinga kecil Liuli Guoguo yang putih dan lembut itu. Lalu menjulurkan ujung lidahnya dan menikmati telinga itu dengan serakah.     

Xuanyuan Pofan dan Wu Yunlie sebenarnya terburu-buru mengikuti acara upacara sumpah di perguruan tinggi Xing Yun. Jadi pada dasarnya, mereka seharusnya tidak bisa mendarat dulu. Tapi harus langsung menuju puncak menara Xing Yun dengan cepat.     

Namun, karena lembah Bingxia selalu dingin dalam empat musim dan juga jarang sekali ada penduduk. Jadi sama sekali tidak ada tempat untuk bisa membeli permen di sana. Sehingga begitu Xuanyuan Pofan dan Wu Yunlie turun dari kereta merak terbang. Xuanyuan Pofan pun langsung bergegas pergi ke pusat kota dan membelikan permen untuk Liuli Guoguo, gadis yang tergila-gila dengan permen ini.     

Karena alasan inilah, Xuanyuan Pofan agak terlambat muncul di acara upacara sumpah perguruan tinggi Xing Yun itu.     

Mata anggur Liuli Guoguo yang besar bersinar, lalu dia mengedipkan matanya lagi dan lagi. Tanpa berbasa-basi dan tanpa sungkan, kemudian dia langsung mengambil hadiah yang diberikan Xuanyuan Pofan. Mengambil kantong besar yang ada di telapak tangan Xuanyuan Pofan yang besar itu, dengan tangan kecilnya yang putih.     

Liuli Guoguo menimbang-nimbang kantong itu, lalu membuka tali pengikat kantong bulat dan besar itu. Dia menyadari kalau di dalam kantong itu penuh dengan permen yang beraneka ragam, benar-benar sekantong permen yang penuh permen. Hatinya sangat bahagia dan tanpa sadar muncul senyum cerah di wajahnya karena bahagia. Tanpa sadar juga dua alis indahnya langsung naik setinggi-tingginya.     

Liuli Guoguo berusaha menahan ekspresi kesalnya, lalu memanyunkan bibirnya dan mengikat kembali kantong yang bulat dan besar itu. Kemudian memberikannya kembali kepada pria di belakangnya. Setelah itu dia berkata dengan ekspresi lugunya, "Terima kasih atas kebaikan Raja Huayou, tapi aku tidak bisa menerima permen ini. Karena kakak Po bilang kalau aku tidak boleh makan permen satupun."     

Selesai bicara, Liuli Guoguo menggembungkan pipinya yang merah itu. Xuanyuan Pofan pun hanya tersenyum ketika melihat ini. Lalu dia bertanya, "Apakah benar-benar tidak makan satupun permen? Em?"     

Liuli Guoguo masih menggembungkan pipinya, lalu mengangkat dagunya. Namun tidak tahu karena bangga atau karena kesal. "Em, benar sekali. Aku mana berani makan permen lagi. Kalau tidak, nanti pantatku akan dipukul lagi."     

Xuanyuan Pofan menarik sudut bibirnya. Sebab, dia benar-benar tidak menyangka kalau gadis kecilnya masih bisa marah selama itu karena masalah ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.