Ciuman Mendalam Rasa Delima (3)
Ciuman Mendalam Rasa Delima (3)
Liuli Guoguo menaruh tangan kecilnya di depan dada Xuanyuan Pofan untuk mendorongnya. Dia berusaha sekuat tenaga melawannya, dan benar-benar ingin mendorong Xuanyuan Pofan.
Tapi, tidak peduli seberapa keras Liuli Guoguo mendorong pria itu, tapi tetap saja tidak berhasil, dan sama sekali tidak ada gunanya. Bahkan, mulut kecilnya masih digigit dan dicium oleh pria itu dengan arogan. Detik berikutnya, tubuh kecilnya didorong ke sisi meja dapur oleh pria kuat di depannya itu.
Liuli Guoguo begitu keras kepala seperti banteng yang keras kepala. Tidak peduli seberapa arogan, liar dan ganasnya Xuanyuan Pofan. Tapi Liuli Guoguo tetap saja mengunci erat mulut kecilnya itu, agar tidak membiarkan Xuanyuan Pofan membukanya.
Alis indah Xuanyuan Pofan naik, dia mengerutkan kening, lalu mendorong Liuli Guoguo yang berada sisi meja, kemudian mengangkatnya ke atas meja dapur. Dia hanya membiarkan Liuli Guoguo terus memukul dan mendorongnya dengan tangan kecil yang lembut itu. Tapi sayangnya, dia sama sekali tidak berniat untuk melepaskannya.
Telapak tangan besarnya terus menggenggam wajah kecil Liuli Guoguo dan menyesapi kelopak bibir merah mudanya dengan serius. Liuli Guoguo juga tidak berdaya, dia berpikir tubuh kakak Po-nya ini benar-benar seperti terbuat dari besi. Sebab, seberapa kuat tangan kecilnya terus memukulnya, namun kakak Po tidak merasakan sakit sama sekali.
Xuanyuan Pofan malah seperti gunung besar yang begitu stabil, dan begitu santai karena terus melahap bibir kecilnya. Bahkan tidak ada niat sedikitpun untuk melepaskannya. Dengan begini, napas pria itu berhembus dan mengelilingi wajah kecil Liuli Guoguo. Ujung hidungnya juga dipenuhi dengan aroma misterius dan familiar dari tubuh pria itu.
Liuli Guoguo akhirnya dilucuti dan menyerah. Tubuhnya semakin lama semakin melemas. Bibir kecilnya sudah tidak ada pertahanan dan kewaspadaan lagi. Jadi dia membiarkan pria itu menjulurkan lidahnya, menikmati dan menjangkau rasa manis di dalam mulutnya.
Saat kelopak bibir merah muda itu dibuka oleh pria itu, rasa delima yang manis ikut masuk memenuhi mulut Liuli Guoguo, begitu manis sekali. Hati Liuli Guoguo bergetar. Jadi, dia pun berinisiatif menjulurkan ujung lidahnya untuk masuk ke dalam mulut dan bibir pria itu. Demi bisa merasakan dan mencicipi lebih banyak lagi rasa delima tersebut.
Tangan kecilnya yang ramping dan seputih salju itu bahkan tanpa sadar sudah memeluk leher Xuanyuan Pofan. Gerakan tiba-tiba dari gadis ini membuat kening pria itu yang tadinya berkerut, kini jadi kembali rileks.
Hamparan yang luas seolah memenuhi hati Xuanyuan Pofan, dan mata elangnya melengkung dengan bahagia. Kemudian, dengan bangga dia mengangkat dagu lembut gadis itu untuk memperdalam ciumannya.
"Ah..." Liuli Guoguo tak bisa menahan diri untuk mendesah. Karena ciuman pria itu yang semakin lama semakin rakus, membuat seluruh tubuh kecil itu melemas, lalu tanpa sadar bersandar dengan lemasnya ke tubuh Xuanyuan Pofan.
Sehingga, permen rasa delima itu pun dengan cara ini terus berpindah-pindah antara bibir pria berjubah hitam itu, dengan gadis berseragam merah muda tersebut. Lalu, akhirnya permen itu perlahan lumer. Madu kental dan rasa manis yang kental, diserap habis di dalam perut, sehingga memenuhi pikiran mereka.
Hingga kemudian, ujung hidung mereka berdua mencium aroma gosong. Lalu, suara aneh menyerbu gendang telinga mereka. Otak Liuli Guoguo langsung tercekat, kemudian dia bergegas mendorong pria yang sudah lupa diri dan tenggelam karena menciumnya itu. Setelah itu, suara yang jernih pun terdengar, "Kakak Po, mie-nya gosong!"
Xuanyuan Pofan tertegun. Begitu Liuli Guoguo selesai berteriak dengan terkejut kepadanya, dia bergegas turun dari meja dapur dan lepas dari depan Xuanyuan Pofan. Lalu dia berlari dengan cepat ke depan batu api sihir yang panas itu.
Begitu memeriksanya, air di dalam panci kecil itu kini sudah hampir mengering, dan mie di dalamnya sudah gosong tidak karuan. Dengan menahan rasa sedih di dalam hati, Liuli Guoguo hanya bisa mengerutkan keningnya dan segera memadamkan batu api sihir tersebut.
Alis tebal Xuanyuan Pofan yang indah juga sedikit naik dan mengerutkan kening karena masih belum selesai menikmati gadis kecilnya.
"Kakak Po ini salahmu," kata Liuli Guoguo dengan kesal kepada Xuanyuan Pofan sambil memanyunkan bibirnya yang bengkak seperti sosis karena digigit dan dicium oleh seseorang.
***
Lie Nieduo begitu girang dan bahagia sekali karena mau pulang. Dia bahkan mempercepat kaki gemuknya untuk berlari dan mempercepat jalannya. Dia berpikir kalau keenam kakak laki-lakinya pasti sudah berkumpul di depan gerbang perguruan tinggi Xing Yun untuk menunggunya. Jadi, dia harus mempercepat jalannya.
Hati Lie Nieduo benar-benar sangat senang sekali. Hanya saja ketika dia hampir sampai di depan gerbang perguruan tinggi Xing Yun, kebetulan sekali dia melihat seseorang.