Istri Kecilku Sudah Dewasa

Ingin Memelukmu (1)



Ingin Memelukmu (1)

2Sayangnya, Liuli Guoguo menggelengkan kepala dan mendorongnya menjauh, "kakak Po, mie mu ada cabainya, tidak boleh menciumku," tolaknya.     

"Kalau begitu cium wajahmu," kata Xuanyuan Pofan. Dia lalu mencubit pipi kecil Liuli Guoguo, dan mencondongkannya ke dekatnya.     

"Tidak mau, juga tidak boleh!" kata Liuli Guoguo yang buru-buru mendorong Xuanyuan Pofan menjauh, sambil memanyunkan bibirnya. "Kakak Po sudah makan cabai, jadi tetap saja tidak boleh menciumku!" ucapnya setelah itu.     

Xuanyuan Pofan hanya tertegun. Tatapan mata tajamnya yang seperti pisau kemudian memandang ke sebuah tempat. Tepatnya ke arah cabai yang sedang mengambang di dalam kuah mie itu. Namun, dia pun hanya bisa mengerutkan keningnya.     

***     

Cai Gua yang gemuk seperti bola tidak tahu sudah berlari pergi bermain ke suatu tempat. Ditambah lagi, setelah Lie Nieduo pergi, asrama Taohua sepenuhnya menjadi dunia milik berdua, yakni milik Liuli Guoguo dan Xuanyuan Pofan.     

Setelah melahap hidangan yang menyenangkan, Liuli Guoguo lalu menarik Xuanyuan Pofan pergi berkeliling mengitari asrama Taohua yang tidak terlalu besar ini, untuk mencerna makanan mereka.     

Mulut kecilnya terus bicara dengan cerewet, dan seolah tidak pernah berhenti. Liuli Guoguo menarik Xuanyuan Pofan berkeliling halaman yang tidak besar itu sambil menceritakan berbagai hal yang terjadi selama satu bulan di perguruan tinggi ini. Tentu saja yang diceritakan hanya hal yang menyenangkan, bukanlah hal yang menyedihkan.      

Sebenarnya, hal yang menyedihkan juga tidak terlalu banyak. Karena, sebesar apapun hal yang menyedihkan itu pasti akan segera diselesaikan oleh Liuli Guoguo begitu saja. Karena sudah diselesaikan, lalu untuk apa menceritakannya lagi, yang ada malah membuat Xuanyuan Pofan tidak senang.     

Di kedua sisi halaman asrama Taohua, terdapat pohon persik yang mekar satu persatu. Namun, karena mendekati akhir musim gugur, jadi tidak ada bunga persik yang bermekaran di pohon persik, kalaupun ada, warna daunnya kuning. Tapi Liuli Guoguo tidak keberatan, dia masih saja menarik Xuanyuan Pofan berkeliling di sekitar pohon bunga persik itu beberapa kali.     

Liuli Guoguo juga bilang kepada Xuanyuan Pofan kalau nanti bulan Maret, tepat ketika bunga pohon persik mekar. Dia ingin menggandeng tangan kakak Po dan mengitari halaman ini. Lalu, dia akan menari di bawah pohon bunga persik untuk ditunjukkan kepadanya.     

Setelah makanan mereka sudah turun ke perut, Liuli Guoguo menarik Xuanyuan Pofan pergi ke kamar untuk membaca buku. Hanya saja, kamar di asrama Taohua tidak seperti di kediaman Raja Huayou. Banyak kamar di Kediaman Raja Huayou yang lantainya berselimut karpet.      

Bahkan, jika pun tidak berselimut karpet, lantai kayunya sudah bersih karena dibersihkan oleh para pelayan setiap harinya. Oleh karena itu, tidak masalah jika Liuli Guoguo berguling-guling di atas lantai dengan santai setiap hari, karena juga ada meja kecil.      

Oleh karena itu, ketika di kediaman Raja Huayou, Liuli Guoguo lebih sering berada di dalam pelukan Xuanyuan Pofan, dan duduk di atas bantal duduk bersamanya. Lalu membaca buku bersama-sama, atau terkadang Xuanyuan Pofan membaca buku, sedangkan dia hanya akan makan atau terkadang tidur di pelukannya.     

Sedangkan karena kamar asrama Taohua sangat sederhana, bahkan bahan lantai kayunya juga kurang bagus, serta ada beberapa tumpukan debu di sana. Kemudian karena Liuli Guoguo tidak terlalu rajin sampai akan membersihkan kamarnya setiap hari.      

Jadi, tidak akan ada barang yang terlalu mahal seperti karpet ataupun meja pendek. Hanya ada beberapa bangku dan satu meja biasa. Sehingga, setelah Liuli Guoguo menarik Xuanyuan Pofan masuk ke dalam kamar, mereka pun langsung duduk di masing-masing bangku.      

Lalu, Liuli Guoguo mengeluarkan beberapa buku dari dalam lemarinya. Sedangkan Xuanyuan Pofan mengeluarkan buku ilmu pedang dari ruang sihirnya untuk dibaca.     

Hanya saja, setelah membacanya sejenak, mata pria itu teralihkan kepada gadis kecil berseragam merah muda yang sedang membaca buku dengan serius. Dia sudah tidak peduli apakah Liuli Guoguo bersedia atau tidak, jadi dia langsung memindahkan Liuli Guoguo ke dalam pelukannya dengan begitu arogan.     

Liuli Guoguo menoleh dengan bingung, dan hanya bisa mengambil kesempatan untuk menarik buku di depannya lagi, lalu bertanya, "Apa yang kamu lakukan kakak Po?"     

"Aku tidak melakukan apa-apa, hanya ingin memelukmu," kata Xuanyuan Pofan tanpa malu-malu. Dia lalu memeluk Liuli Guoguo dengan lebih erat, dan menyesap daun telinga Liuli Guoguo yang putih dan lembut itu.     

Wajah kecil Liuli Guoguo memerah, tapi dia sama sekali tidak menolak ataupun melawan. "Em," dia hanya berkata singkat saja kepada Xuanyuan Pofan, lalu menundukkan kepala dan melanjutkan membaca bukunya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.