Istri Kecilku Sudah Dewasa

Hanya Ingin Memelukmu (4)



Hanya Ingin Memelukmu (4)

0"Aku agak mengantuk, tidur sebentar saja kok," kata Liuli Guoguo sambil memanyunkan bibirnya. Kemudian dia hendak melepaskan sepatu botnya dan naik ke atas ranjang.     

Rambut panjang dan tebalnya terurai di pundaknya. Liuli Guoguo yang begitu menggemaskan saat ini seperti sebuah lukisan yang indah. Namun, gadis cantik ini sekarang menjadi gadis cantik yang mengantuk.     

Telapak tangan Xuanyuan Pofan yang sangat jelas sekali urat tangannya itu diletakkan di atas meja. Lalu dengan malas mengetuk meja dan berkata kepada Liuli Guoguo, "Sekarang masih sore. Kalau kamu sekarang sudah tidur, lalu bagaimana dengan malam nanti dong. Tidak boleh tidur."     

Di belakangnya, pintu kamar itu sedang dalam posisi terbuka. Tampak pohon persik yang bermekaran, serta bebatuan dengan berbagai bentuk dan ukuran yang berbeda, saat senja memantulkan bayangnya. Seolah memberi Xuanyuan Pofan rasa khusus pada tubuhnya yang tinggi dan unik seperti pohon pinus itu.     

Di wajah yang setampan dewa itu penuh dengan kasih sayang. Lalu, terlihat mata jahat dan sudut bibir yang agak melengkung, dengan senyum bahagia dan puas.     

Liuli Guoguo menguap lagi dan mengusap kelopak matanya, "Tapi, aku benar-benar mengantuk sekali. Tidur sebentar saja kok," katanya.     

Xuanyuan Pofan tak berdaya, "Kalau begitu, kemarilah."      

Begitu ucapan ini terlontar, pria itu kemudian menurunkan kakinya yang sedang dilipat miring, lalu mengibaskan jubah hitamnya. Benar-benar tampak jelas apa maksudnya itu.     

"Oh," Liuli Guoguo pun hanya bergumam singkat, lalu berhenti melepas sepatu botnya dan tak jadi naik ke atas ranjang. Kemudian dia berdiri di samping ranjang, dan kembali ke dalam dekapan Xuanyuan Pofan.      

Setelah itu, Liuli Guoguo menyandarkan kepala kecilnya itu di dada Xuanyuan Pofan. Bulu mata panjang dan lebatnya itu terkulai, kemudian mata anggurnya yang besar pun terpejam. Begitu memiringkan kepalanya, dia pun mulai tidur di dalam dekapan Xuanyuan Pofan.     

Hanya saja, tidak lama kemudian, saat Liuli Guoguo mulai agak tidak sadar, dia menyadari kalau kakak Po-nya mulai menjilati daun telinganya. Lalu terus turun dari daun telinganya, sampai ke lehernya, setelah itu turun lagi.     

Bahkan Liuli Guoguo merasakan telapak tangan besar dan panas itu masuk ke dalam bajunya, dan mulai menyentuh dadanya. Xuanyuan Pofan sudah seperti ini, jadi mana mungkin Liuli Guoguo masih bisa tidur. Dia pun langsung membuka mata anggurnya yang besar, seketika muncul rona merah di wajah kecilnya yang lembut itu.     

Tapi pria di belakangnya masih saja tidak melambatkan gerakannya, bahkan jadi lebih menggila walaupun tahu kalau Liuli Guoguo sudah bangun.     

Liuli Guoguo hanya merasa sabuk pinggangnya telah ditarik sampai lepas oleh telapak tangan besar itu. Bajunya pun melonggar turun. Kemudian bibir lembut dan hangat itu menyesap pundaknya.      

Lalu, Liuli Guoguo merasakan dengan jelas sekali kalau ada benda yang keras yang menusuk bagian belakang pinggangnya. Dia selalu merasa kalau benda itu semakin lama semakin membesar.     

Wajah kecil Liuli Guoguo sudah siap meledak karena memerah sekali, bahkan pipinya seolah habis diolesi pemerah yang sangat merah. Dia pun buru-buru mendorong kakak Po-nya dan berkata, "Kakak Po, aku, aku tiba-tiba tidak ingin mengantuk lagi. Eh bukan, maksudku tiba-tiba aku tidak mengantuk lagi. Em, aku ingin, ingin meneruskan baca buku saja."     

"Baiklah," kata Xuanyuan Pofan, yang dengan pelan mengiyakan Liuli Guoguo sambil masih saja terus menciumnya.     

Kalau memang sudah iya, lalu kenapa masih tidak melepaskanku sih?! Kakak Po nakal! Batin Liuli Guoguo. Rasanya dia ingin menangis, karena sungguh malu sekali.     

Xuanyuan Pofan dapat melihat kebingungan di ekspresi kecil Liuli Guoguo. Jadi, dia pun mengubah letak tangannya dan meremas sisi lain. Lalu bibirnya bergetar dan berkata, "Tunggu aku selesai, baru kamu baca buku lagi."     

Liuli Guoguo mengedipkan matanya, lalu mengedipkannya lagi dan lagi. Rona merah dalam sekejap muncul di wajah lembutnya, hingga daun telinganya, dan sampai ke lehernya. Bahkan sampai ke...     

Pokoknya Liuli Guoguo sangat malu sekali. Tapi, dia sangat tahu, setiap kali Xuanyuan Pofan melakukan ini padanya, jika dia melawan, itu hanya akan sia-sia. Dan pada akhirnya, dia sendiri yang malah akan menderita. Jadi, dia hanya bisa membiarkan Xuanyuan Pofan untuk terus menikmatinya sejenak.     

Tapi akhirnya, Liuli Guoguo sudah tidak tahan dengan benda keras yang menusuk pinggang belakangnya. Sehingga, dia pun mencoba menghentikan bibir tipis Xuanyuan Pofan yang liar itu. Lalu, dengan mata anggurnya yang bersinar, dia pun segera menunjukkan ekspresi kasihan.      

Liuli Guoguo lalu berkata dengan suara jernihnya, "Kakak Po, itu… Em… Hadiahku!"     

"Em?"     

Mungkin karena hasratnya belum sampai pada puncaknya. Xuanyuan Pofan pun langsung mengerutkan kening.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.